11.Supermarket

4 0 0
                                    

Malam ini di kediaman Leo anak kecil yang baru kelas empat SD itu tengah merengek meminta di antar untuk pergi ke supermarket ingin membeli permen yupi.liya sedari tadi terus membujuk Lana agar kakak nya itu mau menemani nya membeli permen yupi ke supermarket.

"Kak ayo dong pliss anterin Liya beli permen yupi,"rengek Liya sambil menarik narik kaos hitam yang di kenakan Lana.

Lana mendengus.pasal nya sekarang ia tengah sibuk berkutat dengan buku buku karna ia sedang belajar."sama ayah aja liy,"sahut Lana yang sudah kesal dengan tingkah laku adik nya ini.

"Ayah lagi sibuk kak di ruang kerja nya,"ucap liya.

"Kakak juga lagi sibuk!"ucap nya lalu melanjutkan aktivitas nya yang sedang belajar.

"Ihhh,ayo dong kak sebentar aja,"rengek Liya yang kekeuh."aku bilangin ibu nih kalau kakak nggak mau nganter aku."

Lana menghela nafas.ia sangat kesal dengan adik bungsu nya ini yang selalu mengancam nya dengan embel embel akan mengadukan diri nya pada ibu nya lita."oke fine kakak anterin.tapi jangan lama lama,"ucap nya lalu segera berdiri mengambil kunci motor  yang berada di nakas dekat meja belajar nya.

Liya yang melihat itu sontak terpekik kegirangan karna kakak nya itu mau menuruti permintaan nya."yeyyyy punya kakak baikk banget deh."

Lana tak merespon nya ia kemudian turun ke bawah dengan di ikuti Liya di belakang nya."Bu Lana nganter Liya dulu ya,"ucap nya pada Lita yang tengah menonton tv di ruang keluarga.

Lita menoleh melihat kedua anak nya itu."kemana?"

"Beli yupi Bu,"jawab Liya sambil mengekori Lana yang sudah berjalan ke luar rumah.

"Hati hati,Lana jangan ngebut bawa motor nya, inget kamu bawa adik kamu!"teriak Lita dari dalam rumah yang terdengar oleh Lana dan Liya yang sudah berada di garasi,lalu Lana segera menaiki motor nya.

"Lho,kok bawa motor sih"heran Liya karna ia kira kakak nya itu akan membawa mobil untuk mengantar nya.

"Terus?"tanya Lana dengan menaikan alis nya sebelah.

"Bawa mobil lahh,kan aku masih kecil masa di bawa baik motor sih.kalau jatuh gimana?"beo Liya yang tidak mau di ajak naik motor.

"Kalau jatuh ya bangun,"jawab Lana enteng.

"Isshhh,kak bawa mobil ayah aja!"protes Liya sambil menyilang kan kedua tangan nya di dada.

"Jadi nggak?.kalau nggak kakak mau ke kamar lagi nih,"ucap Lana yang sudah mengambil ancang ancang akan memasukan motor nya lagi ke dalam garasi.

"Ehh iya deh iya,bawa motor aja,"cegah Liya lalu iapun segera naik ke atas motor Lana yang besar itu.

"Nah,gitu kek dari tadi"gumam Lana seraya menjalankan motor nya dengan kecepatan sedang karna ia sadar adik nya yang cerewet ini pasti bakal teriak teriak kalau di bawa ngebut.

Setelah selang beberapa menit kakak beradik itu pun Sampai di supermarket dekat taman kota.liya segera turun dari motor Lana dan berlari memasuki supermarket.

Lana hanya menggeleng kan kepala saat melihat tingkah adik nya itu.

Liya yang sudah masuk ke dalam supermarket segera mencari cari rak yang menyimpan permen kesukaan nya itu.saat melihat barang yang di carinya sudah ketemu ia segera berjalan dan berniat untuk mengambil nya.

Happ

"Nah ini dia,akhir nya dapet juga yupi nya,"ucap seorang gadis yang lebih dulu mengambil permen itu.

Liya hanya melongo ketika melihat permen kesukaan nya itu lebih dulu di ambil orang lain.ia mendongak melihat siapa perempuan itu."yahh yupi nya abiss yahh,"keluh Liya dengan bada lirih.

Gadis yang sudah duduk di bangku kelas XIII itu pun menoleh ketika mendengar nada kecewa dari anak kecil yang ada di samping nya."kamu cari yupi juga?"tanya gadis itu.

"Iya,tapi udah abis keduluan sama kakak.tapu nggakpapa deh aku cari di supermarket yang lain aja,"ucap Liya dengan nada sedih.pasal nya ia sudah menginginkan yupi dari semenjak ia pulang sekolah tapi ayah nya Leo malah lupa membelikan nya.

"Yaudah nih buat kamu aja,"ujar gadis itu seraya memberikan sebungkus permen yupi itu lada Liya.

Mata Liya berbinar saat itu juga."beneran kak?.tapi kakak gimana?"tanya nya tak enak.

"Nggapapa,kakak bisa cari di tempat lain aja"ucap nya sambil tersenyum ke arah gadis kecil itu.

"Emm makasih ya kak,kakak baik banget,cantik lagi.ngomong ngomong nama aku Liya,nama kakak siapa?"tanya Liya dengan wajah yang sepertinya bahagia sekali setelah mendapatkan permen yupi itu di tangan nya.

"Nama aku lun_"ucapan nya terpotong karna suara dering telfon dari ponsel nya.iapun segera berjalan menjauh dari Liya setelah memberi isyarat seperti meminta izin untuk menerima telfon.

"Yah padahal belum kenalan sama Kakak cantik plus cantik itu"ucap Liya kecewa saat tak sempat mengetahui nama gadis yang tadi.

"Liya kamu udah nemu yupi nya,"ucap Lana yang baru datang karna ia tadi mengisi paket terlebih dahulu di kasir sebelum menemui adik nya ini.

"Oh udah kak,"jawab Liya sambil memperlihatkan sebungkus permen yupi yang di pegang nya.

"Cuma mau beli itu doang?"tanya Lana yang di balas dengan anggukan oleh Liya.

Setelah itu Lana segera mengajak Liya untuk membayar nya di kasir.lalu mereka berjalan ke luar dari supermarket dan segera maniki motor nya.kemudian Lana pun melajukan motor nya setelah di rasa Liya berpegangan pada perut diri nya.

_________

"Hallo,iya yah Luna sebentar lagi pulang"

"...."

"Iya yah"

Tutt

Telfon kemudian terputus lalu Luna segera kembali ke tempat gadis kecil itu berada.tapi sesampainya di sana Luna tidak menemukan anak kecil itu.

"Lho,dia kemana?"beo Luna ketika melihat anak kecil itu sudah tidak ada di sini."mungkin udah balik kali ya."

Ya,gadis yang bertemu dengan Liya tadi adalah luna.gadis itu tadinya berniat membeli cemilan untuk menemani nya menonton drakor tapi saat sudah sampai di supermarket ia tiba tiba menginginkan permen kenyal yang berbentuk love itu,jadilah ia membeli nya.tapi keinginan nya itu harus ia urungkan ketika melihat gadis kecil yang sepertinya sangat mengingan yupi itu dan mengingat yupi itu hanya tinggal satu bungkus saja karna sudah kehabisan.dan ia tak tega melihat raut sedih anak kecil itu sehingga ia berinisiatif untuk memberikan nya saja pada gadis kecil itu.

"Hmm yaudah deh gue pulang aja,"monolog nya lalu berjalan ke kasir untuk membayar cemilan cemilan nya yang sudah ia bawa di tangan kanan nya.



Lana&LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang