Bagian 8 : 'Narkoba' 1

2.3K 305 52
                                    

Kid dengan sedikit kasarnya menarik tangan Sanji, membawanya ke rumah yang bisa menjadi tempat mereka berkumpul dan beristirahat. Rumah sepetak itu terlihat biasa saja, wajar saja ini hanya kost-kostan untuk mahasiwa di dekat kampus jadi ya seadanya aja.

Di sana, Sanji di suruh untuk duduk sembari Kid meletakkan handphone di telinganya. "Kau, duduk di sini" ujarnya sembari menunjuk di kasur kecil itu. Sanji sedikit gemetar tentunya, dia gak ada mikir sama sekali kalau dia bakal tertangkap oleh mereka, Sanji hanya terpikirkan tentang perkataan Kid sebelumnya. "jadi selama ini mereka menungguku keluar?" ujar Sanji dalam hati dengan tatapan tajam ke arah Kid yang berdiri di depan pintu masuk sembari berbincang dengan seseorang.

Tiba-tiba seseorang datang membuka pintu yang ada di sebelah Kid, arah pandangan Sanji berubah ke arah pintu dan entah kenapa seperti berharap yang datang itu adalah Luffy, dia pasti akan membantunya. Tapi nyatanya tidak. Coby dengan buku cukup tebalnya itu masuk dengan ekspresi kagetnya.

"Sa-Sanji san?!" panggilnya setelah melihat Sanji yang duduk di kasur. Ia langsung mendekati Sanji dan memeluknya cukup erat, lalu memeriksa tubuh Sanji kanan kiri atas bawah "Sa-Sanji san apa kamu baik-baik saja? tidak terluka kan?"

Sanji yang sedikit risih langsung menderong Coby untuk menjauh darinya "hah? apa maksudmu, tentu saja aku baik.." ujar Sanji yang sedikit bingung.

"Sy-syukurlah, aku takut banget setelah tau Sanji san memiliki hubungan dengan pria brengsek itu. Ternyata engga hahaha harusnya kasih tau dong kalau cuma candaan" ujar Coby sembari menghela nafas dan mengelus dadanya.

"Pria brengsek? jangan bilang yang dia maksud itu Sabo. Ada apa ini? kenapa aku merasa ada yang ganjal?" ujar Sanji dalam hati yang terdiam setelah mendengar perkataan Coby. Kid kemudian memotong pembicaraan mereka setelah memberitahu bahkan Zoro dan yang lainnya akan datang sebentar lagi. Tapi lagi-lagi Sanji masih di buat kebingungan, ada perasaan aneh yang terus tumbuh, dan ia merasa hal itu buruk untuknya.

"Dan kau Sanji, memang ya kalau berteman itu jangan sembarangan. Bagaimana bisa kau bertemu dengan pria gila kemaren?" Tanya Kid sambil mengambil minuman bir kaleng di kulkas kecil mereka.

"Hah? apa maksudmu? jika yang kau maksud itu Sabo maka kalian salah, Sabo adalah orang yang baik dan kalian--"

"Dan kami apa? huh! Pria bernama Sabo itu pasti sudah gila sampai berani melakukan sesuatu pada otak anak Kepala kemiliteran Jepang" Kid mengatakannya seakan dia mengejek dan merendahkan Sabo. Tapi Sanji sangat kesal akan hal itu, bisa-bisanya mereka mengatakan hal seperti padahal mereka baru bertemu sekali. Bahkan Coby yang 'polos' pun ikut menyetujui perkataan Sabo tadi. "Benar Kid san, Alpha seperti mereka seharusnya di ungsikan aja. Bagaimana bisa dia menahan Sanji untuk dirinya sendiri kan ahahah" ujar Coby dengan tawa kecilnya.

Tapi Sanji kembali dikejutkan dengan perilaku dan perkataan mereka. "Tunggu, apa maksud kalian?" Sanji langsung menyela mereka dengan amarah yang meluap-luap. Kid yang masih meneguk birnya itu langsung berhenti dan Coby juga hanya melihat Sanji dengan ekspresi seperti ' Sanji san kenapa? '. Tapi mereka gak menjawab pertanyaan Sanji dan hanya melihatnya saja.

"Sabo benar, otak kalian ada yang salah..." ujar Sanji lalu langsung berdiri dari kasur, bermaksud untuk pergi keliar dari sini. Tapi hal itu dihentikan saat Zoro Luffy dan Law datang bersamaan.

"Apa salah kita mengkhawatirkan teman sendiri?" suara yang familiar bagi Sanji ini langsung menghanyutkan dirinya.

"Sanji!!!!! lama kita gak ketemu! dari mana saja kau? yang lain mencarimu kemana-mana tapi gak ketemu. Oy oy! masakkan aku makan siang dong! ayo! ayo!" ujar Luffy dengan semangatnya.

"Luffy, dia 100% gak tau apa yang sedang terjadi sekarang. karna dia bodoh.. tapi mereka, tatapan mereka seperti aku adalah satu-satu nya mangsa yang tersisa di hutan" ujar Sanji dalam hatinya sembari menatap tajam mereka. Mereka juga memberikan tatapan Sanji seperti mereka kelaparan akan sesuatu.

"Tck! bahkan mereka mengeluarkan pheromones milik mereka..." Sanji akhirnya sadar dengan bau dan perasaan yang sedikit menganjalnya ini. "Mereka ini--" lanjutnya setelah merasakan milik Zoro juga.

"Oy Luffy aku baru ingat aku meninggalkan voucher makan gratis sepuasnya dari Resto Baratie di rumahku.." ujar Zoro tiba-tiba, mata Luffy langsung berbinar dan liur terus menetes dari mulutnya. "APA?!! VOUCHER MAKAN GRATIS SEPUASNYA?! TERUS DI RESTO JIJI JEFF?!! YOSH AKU AKAN PERGI AMBIL" Kata Luffy dengan semangat nya sembari pergi meninggalkan mereka.

"L-Luffy bodoh! jangan tinggalkan aku sendirian di sini!!" ujar Sanji dalam hati, seakan dunia nya baru saja hancur. Sanji kemudian mengeluarkan rokok dan korek apinya dari saku lalu menyalakannya. "Walau mereka mengeluarkan Pheromones, aku tetap bisa merasakannya. Tapi bukan berarti itu bisa berpengaruh padaku. Walau bagaimanapun, mereka semua sudah memiliki mate..." ujar Sanji kembali sembari menghisap panjang rokoknya.

"oy cook, apa kamu baik-baik saja?" Tanya Zoro sembari berdiri di hadapan Sanji, Sanji hanya bisa menghembuskan asap rokoknya sembari mendongak keatas untuk melihat wajah Zoro. "Namun kenapa... kenapa bau miliknya seperti dia gak punya seorang mate..."

Zoro dengan santainya memegang dagu Sanji lalu mengangkatnya dengan sedikit kasar. "Kau terlihat baik-baik saja, apa pria itu melakukan sesuatu padamu?" Ujar lagi.

"Seakan dia sengaja mengeluarkannya untuk mempengaruhiku dan menggodaku... tapi untuk apa? jangan bilang..."

Sanji gak menjawab pertanyaan Zoro, ia hanya menghisap kembali rokok miliknya sambil menatap tajam ke arah Zoro.

"Kenapa? Takut aku dapat mate? lihat siapa yang takut kehilangan ' narkoba ' mereka huh!" Ejek Sanji setelah menghembuskan kembali asap rokoknya.

Yang lain seketika langsung membelalakkan mata mereka, bahkan Zoro langsung menatap Sanji dengan tajam, tanpa sadar ia mengeluarkan sedikit lebih banyak pheromones. Sanji juga ikut terkejut, "Jadi benar..." ujar Sanji dalam hatinya. Sedikit merasa sakit hati, pikirannya kemana-mana tapi ia terus berusaha untuk tetap fokus untuk mencari jalan keluar.

"Apa kalian tau, Pheromones kalian gak akan mempan padaku. Tapi sebaliknya, menurut kalian apa yang akan terjadi jika aku yang mengeluarkan Pheromones yang kalian suka selama ini?"

"menurutmu apa yang akan terjadi, huh? Tu.an Al.pha Do.Mi.Nan San?" senyum Sanji, yang menikmati pemandangannya saat ini.

___________________________________

Hae, maaf untuk seblumx ane lama nga update. hehe

ane soalx lg ngerjakan webtoon ane jdi jrng buka wattpad and stuff.

bakal ttp update ya hanya saja agak lama..? aj gtu. bgtu jg dgn ff yg satux yaa

mohon maaf
but anyway makasih bnyk sdh menunggu cerita gaje ane

see yall next chap~

YoUR SmELL // ZoSanDonde viven las historias. Descúbrelo ahora