Bagian 9 : ' Narkoba ' 2

1.9K 271 12
                                    

jadi benar, mereka kecanduan pheromones milik ku. Aku gak tau mereka bakal bertindak sampai sini hanya untuk pheromones ku. Sejauh ini yang aku bisa pahami adalah,

Dengan menyebarkan pheromones mereka, mereka berfikir aku terpengaruh dan secara tak sengaja mengeluarkan milikku yang akhirnya bisa mereka gunakan dan nikmati. Masih menjadi misteri dari mana mereka tau soal aku sebagai Anak Bintang, kemungkinan besar adalah ulah Law dia berasal dari jurusan kedokteran.

Pengetahuanku soal Anak Bintang pun minim. Yang aku tau, kami hanya ada setidaknya satu di setiap negara, malah tiap puluhan tahun. Anak Bintang lahir karna ada persimpangan antara takdir yang telah dewi Bulan buat dengan apa yang telah kami lakukan. Kami disebut sebagai anak Dewi Bulan

Tapi di lain sisi, aku yang tanpa mereka sadari sebenarnya bisa mengkontrolnya ini memang sudah menahan pheromonesku. Untung saja that old man mengajariku cara mengkontrol pheromones. Tapi tetap saja, kata dokter pheromonesku tetap tersebar walau aku bisa menahannya sekalipun. Susah jadi omega dominan, mana ditambah jadi anak bintang pula.

Mungkin di sini aku bisa mencari jawaban sedikit yang bisa menghilangkan pertanyaan yang menggiang dikepalaku ini.

"Jadi selama ini kalian tau aku adalah seorang anak bintang..?" tanya Sanji dengan tenang, well dia berusaha untuk tenang sih. Tapi gak ada yang menjawab pertanyaan Sanji, bahkan Zoro hanya bisa melihat Sanji.

"Apa ini maksud mu Coby, tentang 'menahan Sanji untuk diri nya sendiri' barusan?" Sanji kembali bertanya, tapi lagi-lagi gak ada yang menjawabnya. Karna muak, Sanji langsung menghempaskan tangan Zoro yang masih memegang dagu Sanji dengan cukup erat itu.

"bodoh, apa yang aku harapkan dari mereka yang hanya mencari kenikmatan tanpa tanggung jawab ini..."

"Tak ada yang jawab? baiklah aku pergi, tak ada urusan lagi aku dengan kalian. Dan sepertinya kalian harus pergi ke dokter..." Ujar Sanji yang berjalan melewati Zoro laku berhenti. "Otak kalian harus di obati" lanjutnya. Zoro hanya bisa melihat dengan tatapan dingin dan tajamnya, ia terlihat marah pissed off tapi di saat yang sama ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Ia kemudian menghela nafas dan menghentikan penyebaran Phromones miliknya. Sanji yang sadar itu langsung terhentikan saat ia berjalan menuju pintu keluar. Dengan wajah bingung Sanji menoleh kebelakang melihat apa yang kali ini dia lakukan.

"kalian, Bisa tinggalkan aku dengan Sanji? Ada yang ingin aku bahas dengannya..." Ujar Zoro. Yang lain spontan melakukannya, tentu saja mereka juga marah dan kesal terutama Kid. Hanya karna Zoro Alpha Dominan ia bisa di perintah seperti ini, benar-benar tak bisa di percaya. Mungkin itu yang ada di kepala Kid saat ini. Yang lain mah oke aja, Law juga seperti sudah terbiasa dengan hal ini, bukan berarti dia menerimanya juga.

***

"Halo! Niji, kau ada dimana?!" Tanya Nami dengan nada nge gas sembari berlari keluar dari gedung kampus. "Hei hei santai, ada apa?" tanya Neji disisi lain, berusaha untuk menenangkan Nami. "Sanji! Mereka membawa Sanji..!" Ujar Nami. Dengan segera Niji langsung menutup telponnya dan menelpon anggota keluarga yang lain. di lain sisi Nami langsung masuk ke mobilnya dan pergi meninggalkan kampus "Dosen sialan! Mereka pasti membawanya ke kostan itu..." Gumam Nami dengan wajah kesalnya. Ia kemudian mengambil kembali handphonenya mencari nama seseorang di kontak dan langsung menelponnya.
.
.

Terlihat nama Nami muncul di layar hp seseorang. Ruangan dengan suasana menegangkan dan orang-orang di sana cukup serius ini seperti membahas sesuatu yang penting. Sabo beberapa kali menekan tombol merah tapi Nami terus terusan menelpon. Seseorang yang duduk tepat sebrangnya itu melihat Sabo seakan ia sedikit terganggu. "Sabo kun, angkat saja. sepertinya itu penting.." bisik Koala yang duduk di sampingnya. Ia kemudian keluar dari ruangan untuk mengangkat telpon tersebut setelah memberi isyarat kepada pemimpinnya, ia harus mengangkat telpon ini.

"Sabo kenapa gk di angkat-angkat sih?!! Kamu dimana?!" teriak Nami yang ada di sisi lain. Sabo yang masih menutup pintu ruangan tadi sudah di kejutkan dengan suara Nami yang sedikit goyang. "Hey, hey, ada apa?" ujar Sabo yang kebingungan.

"Sanji di bawa oleh mereka, kurasa ini saatnya kamu membantu Sanji" ujar Nami yang mulai tenang tapi tetap dengan wajah seriusnya. Sabo hanya bisa terdiam seakan bimbang, ia ingin menolongnya tapi saat ini ia sedang berada di situasi genting pula.

"Kau tau aku hanya seorang Alpha biasa kan, aku tak akan menang dari mereka. Tapi tidak denganmu, Alpha Dominan...!" Lanjut Nami saat Sabo terdiam.

"Aku... gak bisa" ujar Sabo dengan berat hati. Nami terdiam sembari memperlambat kelakuan mobilnya, "Hah? kenapa? apa sesuatu terjadi padamu?" tanya Nami yang kuwalahan.

"Maaf untuk saat ini aku tak bisa dekat dengan kalian. Saat ini aku sedang rapat penting dengan keluarga ku Ace dan Luffy. Ini Tentang masa Rut ku dan ada beberapa kelompok musuh yang mengincar kepalaku. Aku tak ini kalian menjadi sasaran empuk mereka.." Jelas Sabo sembari menggepalkan tangannya dengan wajah kesal Sabo.

"Apa?!! mengincar kepalamu?! kenapa? masa karna kamu seorang detektif ada yang mau balas dendam padamu?" ujar Nami yang dibuat syok pula dengan situasi Sabo saat ini.

"Bukan, ini karna Ace. Ada yang tak ingin Ace memiliki keturunan, dan akulah sasarnya. Jika kejadian dulu terulang lagi, maka habis sudah keluarga Gol D. dan dunia ini" ujar Sabo menjelaskan kenapa ini sangat genting. Nami sangat ingin bertanya lagi apa maksud dari perkataannya barusan, ' habis sudah keluarga Gol D. dan... Dunia? ' memangnya apa yang membuat dunia terbalik hingga Sabo dan keluarga besar itu sangat mengantisipasi agar kejadian lama tak terulang lagi..? pertanyaan terus terlintas dikepala Nami. Tapi saat ini ia percaya, Sabo memang tak bisa membantu Sanji karna Rutnya. Itu bisa membahayakan Sanji terlebih lagi Sanji merupakan Omega Dominan dan seorang anak Bintang.

"Maaf..." ujar Sabo dengan tulus. Nami yang awal diam, menghela nafas cukup panjang.

"Dengar ya Sabo, kamu gak membantu bukan berarti kamu gk peduli, aku paham situasimu. Tapi pasti posisimu berat saat ini, aku akan melakukan sesuatu soal Sanji, aku pergi dulu. Kabarin kami kalau sesuatu terjadi padamu oke?" Ujar Nami lalu mematikan telpon nya.

Sabo langsung meninju dinding yang ada d belakangnya. Sampai Darah netes dari jari-jarinya.

"Rut sialan!!!!"

___________________________________

Oke mungkin ad yg gk tau Rut itu ap
singkatx sih sma kyk Omega kena Heat, klo Alpha namax Rut.. gtu

__edit

wait ane bingung wkwkw ane kira ini udh d publish jdi ane anteng2 ajee minggu kemaren wkwkw

sekalix blum d publish ngakak yodah deh tdi sedikit spoiler, Bagian 10 ke publish dluan tdi wkwkwkwk

kwkw sorry guys

oke see ya next chap~~~

YoUR SmELL // ZoSanWhere stories live. Discover now