Part 3

1.5K 207 2
                                    

"Renjun main yokkk" Teriak Haechan di sebuah rumah sederhana.

Tak lama kemudian keluar oknum yang di teriaki oleh gadis itu.

"Gas lah dut" Renjun menaiki motor beat merah milik Haechan dengan tidak santainya.

"Santai tai, jatoh nangis lu" Protes Haechan kesal.

"Udah ijin sama ibuk lo?" Lanjutnya.

"Aman, ibuk udah ngasi ijin setelah gue sogok nyuciin baju dia seminggu" Ucap gadis mungil itu.

Haechan mengangguk dan mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Ke Indomaret bentar Ren" ucap Hechan sedikit keras, Renjun budek kalo naik motor soalnya.

"Hah? Mau ngaret?" Balas Renjun dengan keras sambil mendekatkan wajahnya ke arah Haechan.

"Ke indomaret Maemunah" Kesal Haechan.

"Oh oke"

Sekitar 10 menit kemudian mereka tiba di Indomaret dan langsung masuk ke dalam.

"Mau beli samyang gak?" Tanya Haechan sambil menuju ke rak tempat berbagai jenis mie.

"Duit gue dikit"

Haechan tersenyum

"Gue yang traktir sans aja" Ucapnya.

"Weh thanks lah"

Haechan memutuskan untuk membeli dua samyang, satu untuk Renjun dan satunya lagi untuk Jaemin. Sedangkan ia sendiri memilih untuk membeli pop mie dower.

"Lo beliin gue samyang tapi lo sendiri beli dower. Gimana sih?" Tanya Renjun bingung.

"Lagi pengen mie kuah gue. Mau beli apa lagi nih? Cemilan udah minumnya coca cola aja mau?" saran Haechan. Mereka memang sudah mengambil beberapa snack dan sosis juga.

"Lah tumben nyaranin cola?"

"Lagi pengen aja. Udah kan ini yok bayar"

Mereka bergegas membayar belanjaan mereka yang lumayan banyak itu.

Setelah berbelanja mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah Jaemin.

Sekitar 5 menit mereka sudah sampai di sebuah asrama polisi. Bukan apa-apa, bapak dari Jaemin itu polisi jadi tinggalnya ya di asrama. Ini juga yang bikin Haechan dan Renjun enggan berkunjung, mana Haechan belum ada SIM pula.

"Permisi" Ucap Renjun sopan saat baru memasuki pekarangan rumah asrama sederhana milik keluarga Jaemin.

"Nyari siapa?" Suara pria paruh baya mengejutkan kedua gadis itu. Dapat mereka lihat Ayah Jaemin, Ananda Yundra Taraka atau yang lebih sering di panggil Yuta sedang duduk di teras asrama sambil menikmati kopi dan camilan.

Haechan dan Renjun meneguk ludahnya kasar. Percayalah wajah ayah Jaemin itu menyeramkan.

"N-nyari Ayu om" Ucap Haechan sedikit gugup dengan senyum kikuk.

Yuta tersenyum kecil.

"Masuk aja, Ayu di kamar"

Ayu itu panggilan orang rumah untuk Jaemin.

Mendengar jawaban dari Yuta, dua gadis disana menghela nafas lega.

"Misi om, numpang main" Ijin mereka yang di angguki oleh Yuta.

Mereka langsung melesat ke kamar Jaemin dan melihat gadis itu tertidur dengan gaya yang tidak elit.

"Woy anjir, enak bener lo tidur. Kita hampir mati berdiri ngeliat bapak lo, tau gak rasanya kek di todongin pistol" Protes Renjun kesal sambil mengguncang Jaemin kasar.

My Beloved Mr.D ✔️Where stories live. Discover now