Bab ini dibuka dengan visual dua pemuda ganteng se-Mampang Prapatan 😂
Masih puasa, kan? Sebelum ketemu takjil yang seger, ayo beri asupan untuk mata dengan lihat yg seger-seger kayak mereka berdua hehe
Apa kabar semuanya?
Lancar ibadahnya?
Aku tuh gak tega nunggu sampai lebaran, kangen sama Arvin dan Juwi sih lebih tepatnya. Kalian gimana?
Up siangan untuk menyemangati yg lagi puasa, tapi remah-remah tenaga kalian bisa tetap berbaik hati untuk mengisi komentar di line, kan? 🤭
Semoga gap-nya nggak jauh sama bab sebelumnya 🙏
Ayo, semangat semua!
Tetap ramaikan yaaaa
Selamat membaca ❤
🐄🐄🐄
“Arvin udah gede, ya?”
“Udah, Ma. Banyak uangnya pula, sambut dulu dong! Arvin bakal jadi wakil menteri keuangan di rumah kita buat bantuin program kerja Mama.”
“Hush, Arvin belum kerja, dia juga anaknya mama.”
Sambutan pertama yang Arvin dapat saat pertama kali berjumpa dengan Amba, ibu kandung Jimmy sekaligus tantenya dari pihak ayah. Amba, seperti namanya, Dewi Amba yang dikisahkan dalam tokoh pewayangan, memiliki kisah cinta tragis walau tidak sama persis. Dan Amba yang ada di sini lebih beruntung karena memiliki seorang putra sebagai pelipur laranya setelah sang suami tiada.
“Amba jauh lebih muda dari ibu, dia menikah dengan Bang Syamsul yang waktu itu sudah dicap bujang lapuk.” Wan Fenty berkisah pada Arvin yang baru bertemu dengan Amba dan menceritakan kesan pertamanya.
“Pantesan Tante Amba masih muda dan cantik.” Arvin menyeletuk sambil menyengir dan bertatap dengan sang ibu. “Tapi Ibu tetap yang paling cantik,” koreksinya buru-buru.
Wan Fenty mencebik. “Mana ada itu, ibu kalah jauh sama Amba, apalagi sama Juwi.”
Arvin tersenyum kecut. Secara fisik memang tidak bisa dipungkiri, tapi baginya Wan Fenty tetap yang nomor satu. Secantik apa pun Juwi, toh gadis itu tidak bisa dimiliki.
“Jadi aku tinggal nunggu surat tuntutan dari mereka aja ya, Bu?”
“Benar.” Wanita yang melahirkan Arvin itu mengangguk takzim. “Apa pun itu, ayo hadapi! Jangan takut, kau masih punya Ayah dan ibu.”
ΔΙΑΒΑΖΕΙΣ
Oh, My Juwi! ✔
Ρομαντική"Anak saya penyuka sesama jenis, tolong kamu bantu sembuhkan dia." Sebelum janur kuning melengkung, pacar orang pun masih bisa ditikung! Itu yang terjadi pada Arvin Wijaya Pradipta. Demi gadis yang disukainya sejak lama, Arvin rela pindah kuliah hi...