36. Sadar

76 13 0
                                    

Kasih ⭐ dulu gessss
Komen sebanyak-banyaknya

"Banyak hal bisa dicegah agar tidak terjadi, tapi tidak dengan perasaan."

Pikiran Awa dipenuhi dengan ucapan Sharla tadi pagi. Bagaimana anak itu bisa sampai tahu? Padahal Awa yakin kalau selama ini dirinya selalu berusaha sebaik mungkin untuk menutupi.

Tatapan sulit diartikan dari anak lain di kelasnya tidak Awa hiraukan sejak pagi tadi hingga saat ini jam istirahat tiba. Apa pun yang ada di pikrian mereka, asalkan tidak mengusiknya akan Awa biarkan.

Awa memejamkan matanya bersamaan dengan tangan yang memijat dahinya.

"Hai."

Hal pertama yang dilihatnya setelah membuka mata bukanlah kelas yang kosong melainkan seseorang yang tengah tersenyum padanya.

"Belum makan siang 'kan?" Tanyanya.

Dia duduk tanpa canggung di kursi kosong depan Awa.

"Aku beliin roti strowberi sama susunya sekalian."

Sial! Kenapa di hari pertama gue balik sekolah lagi malah harus berurusan sama ini anak satu. Nyesel waktu itu gue tolongin.

"Aku mau ngucapin terimakasih, juga ngajak kenalan secara resmi."

Dia mengulurkan tangannya. "Indra."

Awa hanya diam memasang wajah datar membuat Indra menarik kembali uluran tangannya.

"Aku khawatir banget setelah kejadian itu kamu nggak sekolah. Tapi setelah liat kamu baik-baik aja aku lega."

Mencoba mengontrol rasa takutnya, Awa sampai melukai tangannya dengan kuku karena sejak tadi mengepalkan tangan. Tidak! Jika lebih lama dari ini Awa akan merasakan semua gejalanya.

"Gue nggak punya urusan sama Lo."

Awa bergegas pergi meninggalkan kursinya. Ke mana saja, asal banyak orang dan bisa membuat rasa takutnya reda.

"Kenapa? Aku ada salah? Maaf waktu itu aku berantem di depan kamu."

"Lepas!"

Awa menarik tangannya dengan cepat dari genggaman Indra.

"Anggap aja yang dulu nolongin Lo itu orang lain, jadi jangan pernah ganggu gue lagi," ucap Awa.

Awa kembali pergi dan sekarang tangannya kembali dicekal oleh Indra. Sentuhan, salah satu hal paling membuat Awa tersiksa. Mata Awa mulai memanas.

"Kenapa? Jelasin alasannya."

Bugg

"Lepas bego!" Sela Sharla yang baru saja datang dan tiba-tiba mengayunkan kakinya ke tangan Indra.

Awa segera berlari pergi membiarkan Sharla mengatasi situasinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Black (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang