Chapter 3

657 72 8
                                    

"Bagaimana keadaanmu?"

Pagi ini Naruto menemui Sasuke dikamar kecilnya, Sasuke yang masih sungkan dengan kejadian semalam menjawab Naruto dengan ragu-ragu.

"Sekarang sudah agak baikan."

Naruto tersenyum mendengar jawaban pria onyx itu dan langsung masuk ke kamar mengikuti Sasuke duduk dipinggir kasur single bed-nya. Tangan kanannya meraba puncak kepala Sasuke. Sasuke yang merasa tak nyaman dengan sentuhan orang lain apalagi bosnya, tanpa sadar ia mundur sedikit.

"Kenapa tak bilang..."

Awalnya Naruto tidak peduli dengan keberadaan pelayan barunya itu, tapi setelah tau kalau dia omega barulah Naruto berubah baik, menjadi lebih ramah dan juga lebih perhatian, membuat Sasuke sedikit khawatir.

"Hari ini kau tak usah masak, biar aku saja yang masak."

Naruto keluar dari kamar Sasuke dan membuatkan sarapan untuknya, bau sedap mulai tercium, Naruto masuk lagi ke kamar dengan membawa dua helai roti bakar ditangannya dan memberikannya pada Sasuke.

Apa-apaan ini, harusnya dia lah yang memasak, membuatkan sarapan untuk majikannya ini, bukan malah sebaliknya. Sasuke mulai bingung dengan sikap aneh Naruto.

***

Sebulan berlalu, Sasuke sudah terbiasa dengan sikap Naruto yang aneh, Sasuke pikir Naruto kini bukan menganggapnya sebagai pelayan lagi melainkan orang yang hidup bersamanya dirumah besar itu.

Naruto seringkali membantu Sasuke membereskan pekerjaannya. Walaupun Sasuke kebingungan, namun ia tidak pernah bertanya mengenai perubahan sikap Naruto kepadanya itu.

Sampai akhirnya tidak ada jarak diantara mereka, mereka berdua menjadi sangat dekat seperti sepasang kekasih, bahkan melakukan hubungan yang tak seharusnya mereka lakukan.

"Aku akan bertanggung jawab." ujar Naruto tanpa basa-basi.

"Tapi..." awalnya Sasuke menolak berhubungan badan karena mereka tidak dalam ikatan pernikahan, dan lagi yang Sasuke ketahui Naruto sudah memiliki pacar.

"Kau ingin aku putus dengan Shika?"

***

Sehari setelahnya Sasuke langsung mendengar pertengkaran antara Naruto dan Shikamaru. Ia merasa bersalah, karena dirinya ketahuan berstatus omega bosnya jadi berubah haluan begitu dan bertindak berlebihan, padahal Sasuke sama sekali tidak ingin merusak hubungan kedua sejoli itu, ia hanya ingin bekerja dengan tenang dan dapat upah atas kerja kerasnya, namun nasib berkata lain.

"Kau memutuskanku, Naruto, apa alasannya?"

"Hanya bosan saja."

Telinganya mendengar dengan jelas percakapan itu ketika membawakan nampan berisi air minum ke meja ruang tamu saat pertengkaran itu terjadi.

***

Naruto menaruh nampan berisi roti dan susu ke atas nakas, mata birunya bergulir melirik seseorang yang berbaring diatas ranjang sedang asik membaca buku berseri.

Sudah satu bulan sejak Naruto menyetubuhi pelayannya itu namun ia tak jua menunjukkan tanda-tanda berbadan dua. Naruto jadi sangsi, berarti hubungan mereka waktu itu gagal total.

"Kau tidak hamil, sayang?" tanya Naruto tersenyum sambil berbaring kedekat Sasuke.

"Kau ingin aku hamil?" Sasuke lekas memutar wajahnya menatap Naruto yang berbaring miring sambil menahan kepalanya dengan satu tangan.

Saat menatap wajah itu Sasuke teringat bahwa Naruto telah berumur 37 tahun, dia pasti menginginkan keturunan.

"Tentu saja kita bisa membuatnya."

Mata Naruto berbinar setelah mendengar perkataan itu dari Sasuke.

***

Apa yang harus kukatakan pada ibu...
Apa yang akan kukatakan pada sarada...

Sasuke memejamkan matanya, menangis dalam diam. Ia menyesali perbuatannya setelah mengetahui kalau dia telah hamil kembali.

Tangannya terhempas menjatuhkan testpack centang dua ke lantai kamar mandi, tangan yang lain memegangi perutnya yang masih rata, ada janin kecil tak berdosa didalam sana.

***

Namun ia keliru jika membiarkan kesedehihannya berlarut-larut karena ada Naruto yang berjanji akan bertanggung jawab atas kehamilannya, dan Sasuke percaya akan hal itu.

Naruto sangat memperhatikannya terlebih saat ia tahu bahwa Sasuke hamil, sekarang Sasuke sangsi siapa disini sebenarnya yang pelayan karena perlakuan sang Alpha yang lebih dari perlakuan seorang majikan kepada pelayannya.

Dulu rumah itu diperamai dengan tamu yang silih berganti bermalam untuk menghibur sang tuan rumah, namun sekarang hanya ada Sasuke, Shikamaru pun tak nampak batang hidungnya setelah pertengkaran itu.

Perhatian yang besar dan janji tanggung jawab oleh sang Alpha, salahkah jika kini Sasuke mulai menyukai pria berambut pirang itu. Itulah mengapa ia menyerahkan dirinya karena ia mulai tertarik dengan pria blonde yang menjadi majikannya itu.

(to be continued...)

Fatamorgana | (NARUSASU)Where stories live. Discover now