Chapter 5 (Last)

729 52 9
                                    

Dalam amplop putih ditangan Sasuke itu ada cek yang bisa ia tulis sendiri nominalnya. Sasuke memang membutuhkan uang banyak untuk membesarkan Sarada dan juga untuk menghidupi dirinya sendiri serta ibunya. Namun jika uang itu didapat dengan cara menjual bayinya, rasanya hampir mustahil Sasuke lakukan.

Sasuke sempat menolak amplop itu kemarin, sekarang pun ia juga akan menolaknya.

Tangan putih itu menyerahkan kembali amplop ke hadapan Naruto yang sedang bernegosiasi dengannya.

"Aku tidak ingin pergi dari sini."

Meski dibujuk dengan apapun Sasuke tidak akan merubah keputusannya.

"Kalau begitu aku yang akan memaksamu keluar."

Dua buah tangan tan mendorong dada Sasuke hingga terjatuh, tangan itu juga menarik hoody kaos yang Sasuke pakai dan menyeret tubuhnya di lantai.

"Aku tidak akan pergi dari sini sampai kau mengembalikan Menma padaku!"

"Menma sejak awal bukan milikmu, dia milikku."

Onyx membelalak saat ia hendak diseret melewati tangga.

Sasuke buru-buru berpegang kuat pada teralis dan berusaha berdiri. Langkah Naruto terhenti karena agak kesulitan menarik Sasuke.

"Shikamaru keluarlah." pria berambut pirang itu berseru pada sebuah kamar yang tidak ditempati dilantai atas. "Kubiarkan kau melihat Menma untuk yang terakhir kali."

Shikamaru yang sedang menggendong Menma pun keluar dari kamar kosong tersebut dan berjalan mendekati mereka berdua.

Setelah menatap anaknya Sasuke terisak kembali, ia benar-benar besedekap pada besi teralis dengan kuat agar ia bisa terus bersama dengan anaknya.

"Sekarang kau bisa pergi dengan tenang, Sasuke."

"Aku tidak akan pergi."

"Dasar tak tau malu, kami sudah mengeluarkan banyak uang untuk kehamilanmu dan Naruto merawatmu dengan baik, kau masih mengklaim bayi ini milikmu?"

"Aku yang melahirkannya! Kalian tidak bisa memutuskan hubungan ibu dan anak, apapun alasannya!"

Sambil terisak dan terus berpegangan kuat pada besi Sasuke mempertahankan dirinya agar tidak diusir dari rumah besar tersebut.

"Apa cek itu tidak cukup sebagai pengganti jasamu?"

Isak Sasuke semakin kencang seiring dengan tenaga Naruto yang bertambah ketika menariknya.

Meski sudah berusaha sekuat tenaga namun Naruto tetap berhasil menariknya dan menyeret tubuh Sasuke sampai kelantai bawah, tak berhenti sampai disitu tubuh Sasuke juga dilempar keluar rumah.

Sasuke tak berhenti menangis di depan pintu besar rumah mewah yang kini tertutup rapat, wajahnya penuh air mata, ia tidak tega jika harus meninggalkan bayi yang baru saja dilahirkannya seminggu yang lalu.

Sasuke menatapi pintu yang tidak akan terbuka untuknya lagi itu sebelum kehilangan kesadaran dan terjatuh, pandangannya berakhir dengan kegelapan.

***

Seandainya manusia bisa memilih takdirnya sendiri maka ia tidak akan berakhir seperti ini.

Kedua mata hitam Sasuke terbuka. Setelah berjam-jam pingsan Sasuke akhirnya harus berjalan pulang tanpa membawa apapun.

Ia berjalan kaki keluar dari pagar tinggi rumah mewah tanpa alas kaki, berjalan pulang menuju rumahnya yang ada di kota sebelah dengan pandangan kosong dan kedinginan.

(The End.)

Fatamorgana | (NARUSASU)Where stories live. Discover now