bagian 34.

1.7K 305 8
                                    

jihoon pulang menggunakan bis, ia duduk di sudut bis dan air mata nya tak berhenti turun. semua nya benar benar berantakan sekarang. cinta nya, pertemanannya, jihoon binggung apa yang harus ia lakukan

jihoon melangkah masuk ke rumah nya, masih sama gelap dan tak terlihat ada tanda tanda manusia disana. eomma dan appa nya pasti masih sibuk dengan pekerjaan masing masing hingga lupa akan jihoon

"aku pulang" sudah menjadi kebiasaan jihoon ada atau tidak orang dirumah ia akan mengatakan bahwa ia pulang

jihoon lalu mandi dan memasak untuk makan malam nya. pikirannya dipenuhi oleh yoonbin dan perasaanya yang hancur. sebelum masuk ke dalam kamar jihoon mematikan seluruh lampu rumah nya dan yang hanya menyala sekarang hanya lampu meja belajarnya

jihoon terus diam hingga ada panggilan yang masuk dan itu dari mashiho

"yeoboseyo?" jihoon membiasakan suara nya agar tetap terlihat baik baik saja

"jihoon maafkan aku" ucap mashiho 

"ada apa mashi?" tanya jihoon binggung dan ia mendengar suara isakan mashi 

"aku tak bisa menepati janji ku padamu" ucap mashiho terputus putus karena ia benar benar menangis deras

"janji untuk apa?" tanya jihoon mulai khawatir dengan mashiho sampai ia lupa bahwa ia juga memiliki nasib yang menyedihkan hari ini

"aku menghentikan hubungan ku junkyu tadi pagi di ruang kesehatan" ucap mashi, jihoon terdiam ia terkejut benar benar terkejut

"aku minta maaf karena tak bisa menepati janjiku pada mu untuk sabar menghadapi junkyu, aku tak kuat jihoon maafkan aku" ucap mashiho menangis deras

"tak papa mashi, aku minta maaf atas sikap junkyu yang terus mengabaikan mu" jihoon juga menangis ia tak menyangka akan seperti ini

"jihoon aku ingin memeluk mu" ucap mashi

"aku juga mashi, tapi ini sudah malam. besok aku akan hadir di sekolah aku akan mendatangi mu" ucap jihoon

"aku akan menunggu mu, ku mohon maafkan aku" ucap mashiho

"mashi dengar kan aku, kau tak salah kau bahkan yang terbaik. kau sangat sabar menghadapi junkyu yang bajingan itu" ucap jihoon mulai emosi

"ini salahku karena sabarku cepat berkurang" ucap mashiho

"semua akan baik baik saja mashi, sekarang tidur lah. makan, makanan yang enak tenangkan pikiran mu berhenti memikirkan manusia tidak berguna seperti junkyu" ucap jihoon sambil mengusap air mata nya

"baiklah, aku menunggu mu besok" ucap mashi lalu menutup sambungannya

jihoon meletakkan ponsel nya di, ia benar benar ingin hilang sejenak dari dunia ini. masalah nya berputar cepat di kepala nya membuat kepala nya pening dan serasa ingin meledak

"AAA... KIM JUNKYU!!!!" teriak jihoon sekuat tenaga nya hingga urat urat di lehernya terlihat ia benar benar emosi terhadap sahabat nya yang satu itu

"park jihoon, kau didalam? buka pintunya" seseorang menggedor gedor pintu utama rumah jihoon dan saat dilihat itu yoonbin yang sama bajingannya dengan junkyu

jihoon hanya diam dan mematikan lampu belajarnya yang awalnya menyala dan membiarkan yoonbin di luar. ia memutuskan untuk menelfon jeongwoo

"jihoon" panggil jeongwoo semangat karena ia benar benar senang jihoon menghubungi nya

mendengar suara jeongwoo ingin rasa nya jihoon menghilang, ia tak bisa membayangkan bagaimana perasaan jeongwoo jika tau semua

"kau menyayangi ku?" tanya jihoon dengan nada tertekan

"ada apa dengan mu, apa terjadi sesuatu?" tanya jeongwoo panik

"ku mohon jawab yang ku tanya" ucap jihoon mendinginkan suaranya 

"aku sangat menyayangi mu, kau selalu ada untukku kau sahabatku paling baik" ucap jeongwoo

"kalau begitu untuk dua hari kedepan tetap di rumah, jangan kemana pun apa lagi ke sekolah" ucap jihoon

"waee?!" jeongwoo tak terima karena ia benar benar semangat untuk sekolah

"jika kau benar menggangap ku sahabat tolong turuti aku" ucap jihoon

"baiklah... baiklah.. aku akan tetap di rumah tapi ada apa?" jeongwoo

"aku pasti akan menjelaskan semua padamu, tapi tidak sekarang" ucap jihoon

"baiklah, aku akan menunggu kau bercerita untuk semuanya" ucap jeongwoo, ia tak mau memaksa jihoon bercerita ia tau bahwa tidak akan ada rahasia antara mereka berdua

"gomawo, sekarang istirahat lah" ucap jihoon lalu memutus sambungannya

jihoon lalu mengintip lewat jendela untuk melihat apakah yoonbin masih menunggunya atau tidak. benar yoonbin menunggu nya tapi ia terlihat santai dengan cola di tangannya dan sedang menelfon sambil tertawa

jihoon tersenyum hambar, seperti nya aku juga harus berhenti untuk sabar menghadapi mu ha yoonbin batin jihoon lalu berbaring 

jihoon tak bisa tidur semalaman, kepala nya di penuhi dengan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi kedepannya. dari pada terus memikirkan hal hal yang tak jelas jihoon memilih untuk berangkat sekolah padahal langit masih gelap

karena ini masih sangat pagi ia memilih untuk berjalan kaki agar sampai di sekolah tak terlalu pagi. tanpa sadar air mata jihoon turun untuk kesekian kali nya

mengapa kau sangat jahat padaku yoonbin? apa salah ku hingga kau bertindak sejauh ini? aku tak pernah meminta untuk di cintai jika kau mengatakan kau punya yang lain aku tak akan pernah ada niat berkencan denganmu

jihoon teringat akan pesan yang ia kirim semalam, tapi pesan itu hanya di baca oleh yoonbin. bahkan yoonbin memposting foto selfie nya dengan wanita itu di akun sosial media nya sementara jihoon jangankan di posting oleh yoonbin saat jihoon mencoba menyentuh ponsel nya saja yoonbin langsung mengeluarkan kata kata seperti untuk apa kau melakukannya? atau kau tak mempercayai ku? atau juga tidak ada apa apa di ponsel ku kira kira seperti itu

Mengingat semua perkataan yoonbin selama ini meyakinkan jihoon untuk mengakhiri semua, setelah melihat akun yoonbin jihoon lalu memasukkan ponsel nya ke saku dan meneruskan langkah nya

wait for the next part 👋

give me vote and comment :)

bad [hajeongwoo]✓Où les histoires vivent. Découvrez maintenant