Part 23 [end]

1.4K 84 0
                                    

"Kau--"

Seokmin mendongak menatap Seungchol dengan mata berair yang mampu membuat hati semua orang merasa tersayat, lama menatap Seungchol lalu tiba² saja Seokmin tersenyum.

"Jangan mengingat kenangan itu lagi nak..." Lirih Jongin.

Sehun hanya bisa menunduk dengan memejamkan matanya, meski ia tidak mengeluarkan air matanya tapi dari bibir yang bergetar mampu membuat semua orang tahu bahwa Sehun menahan tangisnya.

"Kenapa hyung? meski kau tahu alasanku mengapa ingin ini semua berakhir."

Seungchol mengangkat kerah Seokmin untuk berdiri, ia menatap Seokmin marah namun yang dibalas hanya tatapan biasa. "Kau pikir aku tidak tahu bahwa kau juga mengetahui bahwa dirimu bisa terobati, lalu kenapa kau mengatakan seolah dirimu tidak bisa tertolongi!" Seungchol meninggikan suaranya.

Seokmin tersenyum lirih. "Memang begitu kenyataannya, kau salah jika berpikir aku tidak berusaha untuk sembuh. Selama dua tahun itu aku tersiksa tidak makan, dipukuli, dicaci, dimarahi, berkeliaran untuk menenangkan diri, meminum obat setiap hari." Seokmin menunjuk letak jantung Seungchol. "Dan disini... Batin dan fisikku terluka, jantungku selalu berhenti sejenak berdetak, lalu katakan padaku bagaimana aku bisa bertahan jika setiap harinya aku diperlakukan seperti itu." Ucap Seokmin pelan kadang terdengar dan kadang samar namun jelas untuk Seungchol.

Perlahan genggaman pada kerah Seokmin melonggar dengan Seungchol yang menatap Seokmin sendu. "Kau bisa tinggal bersama hyung, kau tidak akan merasakan sakit lagi..."

"Meski kau sudahku anggap hyungku sendiri. Tapi, tetap saja aku merindukan kasih sayang orang tuaku, aku merindukan pelukan mereka dan aku merindukan saat² aku tertawa dan menangis bersama mereka. Walaupun aku tinggal bersamamu, aku juga akan dihantui rasa bersalah karna sudah membuat nama keluargaku malu, dengan aku pergi dari mereka bisa membuat mereka bertambah membenciku. Lalu katakan kemana lagi aku harus pergi? tidak ada cara lain dan aku memilih pergi secara perlahan."

"Kau tahu kenapa hyung membantumu meski sudah tahu pasti kau tidak akan menyukai hal ini?."

Seokmin menggeleng karna selama ini ia juga berpikir kenapa Seungchol mau membantunya namun juga tidak ada sedikitpun yang ia dapatkan, Seungchol menunduk lesu lalu mendongak dengan mata berkaca-kaca.

Flasback on :

Seokmin duduk bersama Seungchol dengan menatap pembatas sungai kosong. Seungchol menoleh untuk menatap Seokmin dari samping, dapat ia lihat jika Seokmin baru saja menangis.

"Apa lagi yang kau alami sekarang?"

"Tidak apa-apa"

"Jangan membohongi dirimu sendiri. Mulut dan matamu bisa membuktikan bahwa saat ini kau sedang tidak baik."

"Apa sangat terlihat?"

"Sangat jelas. Beristirahatlah jika kau lelah, jangan memaksa hati dan pikiranmu."

"Sudah aku lakukan, tapi tuhan seakan tidak menginginkan aku untuk istirahat sebentar saja."

"Dengan dirimu yang seperti ini sama saja kau menyiksa tubuhmu sendiri."

"Kau salah hyung, yang kau lihat sekarang hanya jiwaku saja karna tubuhku sudah lama mati rasa."

"Apa yang kau katakan? ini sudah malam, biar hyung antar kau pulang."

"Yang aku katakan adalah benar apa adanya hyung."

"Kau hanya butuh banyak istirahat, sudahlah ayo kita pulang."

Don't Go!!! [SeokSoo]✔Where stories live. Discover now