4

47 12 6
                                    


Warning alert : Cerita ini hanya fiksi semata dan tidak ada hubungannya dengan dunia nyata. Cerita fiksi dengan kearifan lokal yang melibatkan tokoh band ternama yang tidak tahu seberapa lama 18 bulan itu :') Untuk latar tempat dan waktu disesuaikan dengan suasana bulan ramadhan yang sesuai dengan bahasa yang digunakan dalam cerita fiksi ini (Indonesia). Terdapat beberapa penggunaan bahasa gaul pada zamannya yang mungkin bagi beberapa orang terdengar kasar. Tidak ada maksud body shamming, semua murni untuk hiburan semata. Please be wise! Selamat berpuasa! xx


Pemanasan dulu, maap gais kalo garing ehehehe.

*Still Zayn's POV*

Darah gue mulai naik. Kayaknya kalau bisa keluar asep dari kepala, nih kepala gue udah ngebul gara-gara esmosi harus wudhu lagi. Eh, emosi maksudnya. "Duh, neng gigi lagi halangan apa gimana?" Kata gue mencoba menghidupi suasana, sebenernya agak ngerasa bersalah karena tadi udah ngebentak neng gigi tersayang. Ya walaupun udah putus, kan nanti abis lebaran kedua mau balikan lagi. Ehehehe.

"Ga kok, bang, ini kan daritadi gigi udah pake mukena." Gigi pun muter-muter kayak penari balet, nunjukkin kalau udah pake mukena berwarna putih dengan motif bunga. Cakep banget dah emang pac—eh mantan gue. "Gigi juga udah wudhu, biar di masjid ga wudhu lagi." Ia nyengir dengan memasang watados alias wajah tanpa dosa.

Gue menghela napas berat. Ya Allah, cantik-cantik tapi kerja otaknya berjalannya agak lambat ya. "Mohon maaf nih neng gigi, katanya udah wudhu tapi tadi neng malah meluk abang, ya batal dong cinta." Gue menjelaskan dengan selembut mungkin biar gigi ga ngerasa lemot atau gimana.

Gigi diam.

Gue diam.

Bahkan jangkrik pun ikut diam.

"Lah iya juga ya...." Gigi akhirnya mendapat pencerahan dan baru sadar akan apa yang terjadi setelah beberapa lama. "Ihhhh, gara-gara abang nih kan jadi wudhu lagi." Ia pun menginjak kaki gue. Sakit bor, kenceng banget.

Gue melotot. "LAH. Bisa-bisanya nyalahin abang. Jelas-jelas neng yang meluk duluan."

"Ah ga tau ah bete sama bang Zayn." Gigi manyun lalu berjalan ke arah pager rumah gue. "Buruan ih, mau numpang wudhu biar ga telat terawehnya."

Lah.

Lah.

Lah.

Emang ya cewe selalu bener. Eh, ga deng, gue ngalah aja karena lagi bulan puasa.

---

*Author's PoV*

Usai wudhu Zayn dan Gigi pun berjalan keluar dari rumah milik keluarga Malik. Kini mereka berjalan berdampingan tapi dengan jarak. Ya iyalah, kalau gandengan lagi ya bakal wudhu lagi dong. Gitu aja terus sampe adzan shubuh. Baru berjalan beberapa langkah dari rumah, suara Iqamah dari masjid pun mulai terdengar dan bikin Zayn panik ga kira-kira.

"Neng, ayo siap-siap lari."

"Ta—tapi bang si—"

"Udah buruan gausah pake tapi-tapian, hitungan ketiga lari ya. Satu... dua... tiga..."

Zayn pun selesai menghitung sampai hitungan ketiga dan langsung lari secepat kilat. Berharap-harap cemas biar ga terlambat dan sendal gantengnya putus karena tak sanggup menahan tekanan dan beban kehidupan. Ia pun sama sekali tidak menoleh ke belakang untuk melihat apakah Gigi udah ikut berlari atau belum. Dan nyatanya Gigi malah diam sambil menggelengkan kepala melihat tingkah Zayn. "BANG ZAYN TUNGGUU!!"

Merasa Zayn tak akan mendengar teriakannya, ia pun ber-pheewit aduh apasih itu namanya yang kayak manggil orang dengan cara masukin jari ke mulut abis itu ditiup biar ada suara pheewit. Ya itulah ya pokoknya wkwk. Dua detik kemudian datanglah sebuah motor bebek yang dikendarai seorang perempuan yang tak lain tak bukan adalah Bella, adik Gigi.

"Bell, ngebut bel, kasian bang Zayn lari-lari jauh ke masjid." Kata Gigi pada kakaknya sambil menepuk pundak Bella yang juga udah pakai mukena. Ready banget deh buat terawih malam ini.

Bella hanya mengangguk lalu melajukan motornya secepat kilat. Mungkin kalau ada balapan motor bebek bisa menang nih dia. Hanya butuh beberapa detik untuk bisa membalap Zayn yang baru setengah jalan. Bella pun langsung mengerem hingga terdengar bunyi ciiiiiit ketika sampai di sebelah Zayn. "Bang Zayn ayo naik biar kita ga terlambat ke masjid." Kata Gigi yang sedang khawatir Zayn melihat Zayn yang ngos-ngosan.

Zayn menoleh, menatap kedua kakak beradik tersebut dengan perasaan yang campur aduk. Kelelahan campur kesal karena kenapa Gigi baru bilang kalau ada Bella yang bawa motor bebek disaat dirinya udah lari lumayan jauh. "Kok... hosh hosh... Neng Gigi tadi ga bilang kalau Bella bawa motor.. Hosh.. hoshhh."

Gigi hanya nyengir. "Hehehe, udah ayo naik."

"Boti*?" Tanya Zayn tak yakin.

Gigi mengangguk. Zayn menggeleng. "Ogah ah, nanti abang Zayn yang ganteng gini jadi jamet, terus diliat orang, bisa turun pamor dong."

"Yaelah banyak gaya, lo kan udah jamet dari lahir. Udah buruan naik, gue gamau telat."Bella yang tak tahan menonton perdebatan sepasang mantan kekasih di hadapannya itu pun mengamuk.

Zayn takut dan akhirnya memilih untuk naik ke motor bebek milik Bella, tepat di belakang Gigi.

"Pegangan. Gue mau ngebut ngalahin Sebastian Vettel." Bella mulai mempersiapkan dirinya.

"Lah, tapi kan Sebastian Vettel pembalap mobil, oneng."Gigi menoyor kepala sang adik gemas.

"Yaelah, kan sama-sama ngebut."

Belum sempat Gigi membalas perkataan adiknya lagi, Bella keburu tancap gas menuju kearah masjid yang membuat Gigi dan Zayn langsung pegangan. Eits jangan suudzon dulu, Gigi pegangan pada Bella, sementara itu Zayn memegang besi yang ada pada bagian belakang motor.

Tidak sampai tiga puluh detik mereka bertiga sudah sampai di parkiran masjid dan alhamdulillahnya sholat isya baru rokaat kedua. Bella melajukan motor bebeknya yang masih dalam kecepatan tinggi ke parkiran dan langsung mengerem mendadak dan membuat badan Gigi dan Zayn terdorong ke depan. Mereka bertiga pun turun dengan terburu-buru, saking terburu-burunya Gigi sampai terjatuh dan membuat Zayn panik seraya menjulurkan tangannya untuk membantu Gigi. "Neng gapapa?"

Gigi pun meraih tangan Zayn kemudian bangkit. "Gapapa bang, makasih ya bang."

Zayn dan Gigi pun bergegas ke dalam masjid dengan perasaan yang mulai panik karena sudah masuk duduk di antara dua sujud pada rokaat ketiga. Mereka berdua akhirnya berpisah ketika tiba di dalam masjid, Zayn ke bagian laki-laki dan Gigi ke bagian perempuan tentunya. Zayn pun segera menempati sajadah yang masih kosong dan segera membaca niat. Ia pun melakukan takbiratul ihram ketika imam sudah kembali berdiri dan masuk ke rokaat keempat.

"Eh bentar deh." Ucap Zayn dalam hati saat menyadari sesuatu. Bukannya membaca surah Al-Fatihah, ia malah mengingat suatu kejadian yang membuatnya ingin berteriak dan berkata kasar. Tadi si Bella ngerem mendadak... abis itu Zayn nolongin Gigi yang jatuh. Pakai tangannya dan tangannya Gigi juga menyentuh tangannya yang berarti.......

Zayn terdiam lalu menghela napasnya berat. "YA ALLAH MASA GUE HARUS WUDHU LAGI SIH." 


---

Huaaa seneng banget bisa ngelanjutin ini lagi. Ya walaupun gajelas banget tp gapapa deh yg penting ku hepi wkwkwkw. Makasih banget buat temen-temen yang udah mau baca dan masih mau baca ketidakjelasan ini wkwkw.

Ohiya buat yang gatau boti, itu artinya bonceng tiga ya. Kalo di tempat kalian namanya bonceng tiga juga kan? WKWK. 

Dahlah gausah panjang2 kayak pidato. Thanks for reading gaiss. Jgn lupa vote dan komen, komen apa aja bebas gapapa kok, yg penting jgn minta thr sama gue wkwkwkwkwkwk.

Dah tidur jangan malem-malem, besok sahur. Selamat puasaa xx

-Bil

Zayn Lagi Puasa (Lagi)Where stories live. Discover now