: paham

382 31 0
                                    


Semuanya terjadi begitu cepat.


"Donghyuck-ah!"


Baru saja semalam yang lebih muda mengomel sebal karena Mark langsung tertidur ketika rambutnya masih basah. Memarahi yang lebih tua karena tindak bodohnya yang bisa membawa penyakit dikemudian hari. Baru juga semalam Donghyuck merengek minta diambilkan aspirin dari dalam kotak obat, mengeluhkan pening yang mulai mengganggunya sejak seminggu terakhir—mendatangkan omelan baru dari Mark.


Baru semalam juga Donghyuck akhirnya memeluk Mark setelah sekian lama menghindar. Dengan sengaja menyenderkan dahi hangatnya pada bahu bidang yang lebih tua, terlelap setelah mendapat usapan pelan pada pucuk kepala. Sebuah tanda dimana Donghyuck tengah merasa rapuh.


Setelah pertengkaran hebat mereka tahun lalu, dinamik persahabatan Mark dan Donghyuck bisa dibilang banyak berubah. Tentu saja, akan selalu ada sindir serta ucap jahil yang mengudara setiap kali berduanya disatukan. Donghyuck masih sama seperti dulu: terlalu baik dan mau belajar untuk mengerti. Oleh karena itu, Mark sendiri tidak terkejut ketika menemukan Donghyuck yang dengan sengaja perlahan mulai menjauh darinya secara fisik.


Tidak ada lagi pelukan yang memaksa, jemari jahil yang saling bertautan, ciuman halus di pipi sebelum tidur, hingga sekadar mosi jahil dengan mencubit lengan atau betis. Segala bentuk kontak fisik yang dulu Mark benci tiba-tiba saja lenyap, menghilang begitu saja.


Anehnya, ia justru tidak yakin harus merasa senang atau sedih.


Di satu sisi, Mark merasa senang karena dirinya kini mendapat jauh lebih banyak waktu privasi tanpa adanya gangguan. Waktu luangnya tidak lagi habis termakan guyon kering ataupun gangguan dari Donghyuck yang umumnya meresahkan. Di sisi lainnya, ia justru menjadi kesepian. Secara tidak langsung, Mark justru mulai merindukan segala macam bentuk gangguan yang biasanya mampu berperan sebagai pengalih perhatian ketika dirinya dirundung keraguan.


Donghyuck terasa begitu dekat dan jauh di saat yang bersamaan.


Berkurangnya intensitas kontak fisik mereka yang cukup drastis tidak ikut membuat hubungan mereka sebagai rekan menjadi renggang. Ditengah masa peralihan, Donghyuck dan Mark saling menemukan sosok baru untuk berlabuh.


Alih-alih terus mengganggu Mark, Donghyuck mulai menistakan kakak-kakaknya yang lain (terkhusus Taeil dan Doyoung hyung). Tidak jarang Mark melihat Donghyuck yang dengan sengaja bersepah di lantai 5 untuk bergaul. Yang paling muda sering bersinggung bersama Taeil hyung untuk menghabiskan seplastik makanan ringan. Terkadang Donghyuck memilih untuk berdebat dengan Doyoung mengenai konspirasi bumi datar ditengah jadwal latihan. Menciptakan keributan baru dimana 85% member kemudian memilih untuk berpihak pada Donghyuck.


Mark yang kini mulai lebih sering kebosanan juga menemukan tempat nyaman yang baru. Jaehyun hyung akan selalu menjadi sosok yang menyenangkan untuk diajak bersantai, sekadar bertukar pikiran dan mengobrol soal hal culun yang kerap Mark sembunyikan. Yuta dan Jungwoo hyung akan menjadi tempat yang menyenangkan untuk mencari tawa. Sejenak membuatnya lupa akan profesinya yang selalu menuntut kesempurnaan, tersenyum dan bersantai sejenak untuk hal-hal paling nyeleneh yang pernah ada.

Venus as a Boy [MH]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن