Heartbeat (JinLia)

176 12 0
                                    

Sial !

Kutendang pot bunga kecil didekat kakiku jauh. Melemparkan sebuket bunga mawar putih ditanganku . Merapatkan punggungku kedinding. Meringkuk dengan sejuta pikiran yang membuatku begitu marah.

Bagaimana bisa dia melakukan ini padaku?

Kuacak rambut sebahuku yang sebelumnya tertata rapi. semakin memikirkan kejadian beberapa saat lalu yang jujur membuatku sangat shock.

Dia benar-benar membuatku gila!

Kulonggarkan dasi dileherku. Melepaskan blazer berwarna hitam yang sudah kupersiapkan jauh-jauh hari hanya untuk dirinya. Hanya untuk mengungkapkan perasaan yang akan terus menyiksa jika aku tak secepatnya mengatakan pada yeoja bernama lia itu. Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku bahkan tak tau harus melakukan apa. Begitu bodohnya aku !

Kuremas pangkal rambutku. Menautkan kening mengingat betapa percaya dirinya aku karena kukira lia juga menyukaiku setelah sebelumnya kuungkapkan jika aku jatuh cinta padanya sejak pertama kali bertemu.

"Kau datang?" Kutolehkan wajahku pada yeoja yang baru saja keluar dari dalam rumah. Yeoja bernama lia yang beberapa saat lalu kudapati sedang berciuman dengan yeji yang kukenal sering mengencani yeoja-yeoja yang dilihatnya hanya untuk kesenangan.

"Seharusnya kau mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum kau masuk.." ucapnya sembari menatapku. Tatapan yang selalu membuatku meleleh. Aku bahkan rela meninggalkan chaeryeong yang sudah 3 tahun menemaniku demi yeoja didepanku sekarang.

"Apa yang sedang kau lakukan dengan yeoja itu didalam?" Tanyaku memulai pembicaraan. Bersikap tenang walaupun saat ini aku tak yakin aku baik baik saja.

"yeji maksudmu?" Tanyanya berbalik.

"Kenapa kau berciuman dengannya?" kataku setengah berteriak.

Lia terdiam mendengar pertanyaanku. "Apakah kami tak boleh.....?"

"Kenapa kau melakukannya?" kuulang pertanyaanku denagan suara bergetar menahan amarah.

"Kenapa aku melakukannya? Aku rasa itu bukan urusanmu?" jawab lia tanpa perasaan.

Kutautkan keningku. Rasanya air mataku ingin mengalir sekarang. Bagaimana bisa dia berkata seperti itu sedangkan dia tau selama ini aku mencintainya. Aku bahkan berani bersumpah akan terjun dari lantai 1000 jika dia menyuruhku melakukannya sekarang.

"yeji menungguku didalam, sebaiknya kau pergi sebelum dia melihatmu disini..." lia berbalik berencana kembali kedalam rumah untuk menemui yeji. Namun aku bangkit, merengkuh tubuhnya dari belakang. Memeluknya berharap lia tak kembali kedalam dan tetap berada disini bersamaku.

"apa yang kau lakukan?" lia tersentak. Terkejut melihatku memeluknya seperti ini. Untuk beberapa saat aku dapat mendengar detak jantungnya yang berdegup saat kencang. Namun itu tak bertahan lama karena kini lia berontak, mencoba melepaskan pelukanku darinya.

aku mengacuhkan rontaan lia, kali ini aku bahkan semakin mengeratkan pelukanku. Tak ingin melepaskannya karena aku benar benar mencintainya. Selama ini aku tak pernah sekalipun memiliki perasaan seperti ini selain pada lia. Bahkan tidak pada chaeryoung yang jelas-jelas mau meninggalkan tunangannya hanya demi bersamaku.

"ryujin aku mohon lepaskan aku, aku tak ingin yeji melihat kita dan berpikir yang tidak tidak" lagi- lagi lia menolakku dengan menyuruhku melepaskannya.

ONESHOOTWhere stories live. Discover now