Deep Inside (YeJisu)

134 9 1
                                    

Tahun 1930 [gender switch]

"aku mencintainya....." pandangan seorang namja tertuju pada wanita paruh baya yang sedang menikmati lagu classic dari piringan hitam disamping perapian. Namja dengan perawakan tinggi itu mengeryit ketika perkataannya tak direspon oleh wanita paruh baya. Memilih untuk menggerakan tubuhnya, mendekati piringan hitam berada kemudian mengangkat benda tajam yang membuat piringan hitam itu berhenti bersuara. menghentikan music clasicc yang sedari tadi berbunyi nyaring.

"aku bilang aku mencintainya mom..." ulang namja itu tegas. mengatakan hal yang sama pada wanita yang telah melahirkannya 18 tahun lalu. "aku ingin mother mengatakan pada father jika aku mencintai Lia dan menyuruh father untuk tidak mencari pria lain untuk menikahinya...." ucap namja itu lagi dengan penekanan disetiap kalimatnya.

Mendengarnya wanita itu menutup kedua mata, menghela nafas dalam kemudian menatap anak satu-satunya itu tanpa bersuara. yeoja itu Tak mengatakan apapun dan justru kembali mengabaikan anak lelakinya dengan mengambil cerutu didalam sebuah kotak tak jauh dari jangkauan tangan. menempelkan cerutu itu pada bibirnya yang bergincu merah menyala. Seperti tak mau membahas pernyataan anaknya yang terlihat sangat ingin mendengarkan jawaban darinya.

"mother aku mohon, aku hanya meminta ini. Aku tak meminta apapun lagi. Aku bahkan tak akan mengambil semua harta yang father berikan padaku nantinya asalkan Lia bersamaku..." mohon namja itu memelas. Menggenangkan air mata. Berharap kali ini ibunya mau mendengarkan dan mau memahami perasaannya yang tak bisa lagi dia tahan. "....aku mohon mother"

"hentikan..." lirih yeoja itu mencoba bersabar.

"a-aku mohon mother.....aku tak akan meminta apapun lagi. Aku hanya ingin Lia didalam hidupku..." suara namja itu bergetar. Masih menatap ibunya yang kini mengepulkan asap tebal dari mulutnya. menggelengkan kepala, menjawab namja bernama Yeji itu tanpa perasaan.

"aku mohon mother.....aku mohon" ulang namja itu lagi. kali ini mulai merendahkan tubuhnya. Memeluk kaki ibunya yang terduduk diatas kursi berlapiskan kulit halus beruang. Memohon sejadi-jadinya tak memperdulikan harga dirinya sebagai seorang namja yang sebelumnya sangat ia junjung tinggi.

"permintaanmu sudah keluar batas Yeji.." ucap wanita itu membuka suara. "kita sudah membahasnya berulang kali dan kau tak juga mengerti..." wanita bernama elizabeth melemparkan cerutu ditangannya kedalam perapian didepannya. Memegangi kepalanya yang terasa berdenyut kencang.

"kenapa harus Lia huh? kau bisa bersama wanita manapun yang kau mau tapi tidak dengan Lia..., kau tau dia adikmu. Kalian tak mungkin bersama, seharusnya kau mengerti .." ucap elizabeth dengan rahangnya yang terlihat mengeras menahan gejolak emosi yang hampir memuncak.

Yeji menggeleng. Tak sependapat dengan perkataan ibunya yang bertolak belakang dengan kebenaran yang terjadi. "dia bukan adikku mother, kami tidak ada hubungan darah dan kau tau itu . Mother dan father menikah setelah kami sama-sama berusia 5 tahun. Apakah mother tetap tidak bisa menyatukan kami berdua?" ucap namja itu frustasi. Air matanya bahkan terlihat meleleh. Menumpahkan kesedihan dan penderitaannya pada ibunya. Lagi-lagi berharap ibunya dapat membantunya untuk lepas dari kesedihan dan penderitaannya yang seperti tak ada ujung.

"aku bilang hentikan ini ! aku tak akan membiarkanmu merusak apa yang telah aku bangun...kau akan melanggar aturannya Yeji ! jika kau bersikeras bersama dengan Lia kau hanya akan menghancurkan segalanya ! " teriak elizabeth. Mencoba menyadarkan anaknya itu jika hidup tak semudah yang terlihat karena sedikit saja mereka melanggar aturan semua akan hancur tanpa tersisa.

"..ta-tapi...aku mohon mother, aku benar-benar tak bisa menghilangkan Lia dari pikiranku, aku bahkan sudah mencoba melupakan Lia tapi aku tak bisa..." namja itu menangis dibawah kaki ibunya yang seperti tak mengerti atas kemauannya. Mungkin jika namja itu jatuh cinta dengan wanita lain tak akan serumit ini. Tapi bagaimana pun dia tak dapat memilih untuk mencintai seseorang. Rasa itu akan tumbuh dengan sendirinya dan manusia seperti dirinya tak akan mungkin dapat melawan.

ONESHOOTWhere stories live. Discover now