24. Sikapnya berubah

2.5K 588 99
                                    

Istighfar sholawat jangan lupa ya😤 kalau gak baca marah aku tuh😤

Udah? Hayyu lanjut part ini gaskeunnn💃🏻💃🏻

Btw mau curhat dulu, aku capek gaes 😭 baru selesai berberes rumah 😭 dah si itu aja. 

Singkat saja, sebatas menemani tanpa memiliki. Sebatas mengagumi tanpa dicintai

24. Sikapnya berubah.

Perjodohan telah berlangsung, lebih tepatnya masa taaruf. Dua belas pekan yang akan datang, pernikahan akan diselenggarakan.

"Mama pulang ya, kamu baik-baik disini. Nanti Mama sama Papa jemput kamu waktu nikahan Maya, yang betah ya nak."

Putri memeluk Mamanya erat, ia berada di depan gerbang Pondok Pesantren Ibrahim. Tentunya dengan Lia dan Zika.

Kepala Putri dielus dengan sayang, Putri adalah anak satu-satunya karena setelah itu Mamanya tak bisa melahirkan lagi akibat kanker rahim.

Kana, nama dari sosok paruh baya yang menjadi mama dari gadis itu tersenyum hangat menatap anak satu-satunya yang ia miliki.

Buah hati mereka, jantung hati mereka dan kebahagiaan mereka. Kini Putri memeluk Papanya yang bernama Andre.

"Putri disini baik-baik ya, Papa sayang kamu."

Putri hanya bisa mengangguk dan berusaha. Kini tak ada lagi nama yang akan ia selipakan dalam sepertiga malamnya. Tak akan ada lagi doa pemaksaan yang ia panjatkan. Tak akan lagi ia mencoba merayu Allah bahwa dirinya yang terbaik untuk Legi.

Fokus bahagiakan Mama Papa aja, gamau kenal cinta.

Pelukan mereka pun usai, Kana dan Andre masuk ke dalam mobil. Lambaian tangan Kana dan Andre membuat gadis itu tersenyum.

Putri membalas lambaian tangan kedua orangtuanya. Menatap kepergian mereka dengan sesak.

Sekalipun perpisahan dilakukan dengan baik, tapi tetap saja tak ada yang menyukai perpisahan.

Putri berbalik, ia berjalan mendekati Lia dan Zika yang telah menunggunya.

"Ayo ke asrama, kita harus bersiap. Sebentar lagi ada pelajaran Ustadzah Zulfa, " ujar Putri.

Kedua temannya mengangguk, mereka pun berjalan dengan santai ke asrama. Berbicara santai dan kadang terkekeh pelan.

Hingga saat di depan gerbang asrama santriwati, Putri menatap seseorang yang dulunya ia prioritaskan dalam doanya.

Lia dan Zika paham, " Mau lewat mutar aja gak? Kita gak bakalan telat kok Putri, " saran Lia.

Gadis itu menggeleng, ia tak bisa terus-terusan menghindar. Lagipula Legi disini hanya ketika ramadhan. Setelah itu, Legi akan pulang ke rumahnya dan mereka tidak akan melihat satu sama lain lagi.

"Engga, aku bukan orang yang suka mengindari. Lagi pula aku gak ada salah apapun sama Gus, jadi yaudah lewat sini aja gapapa. Ayo," ajaknya.

Dari raut wajah Putri, Zika tau bahwa gadis itu berbohong pada dirinya sendiri. " Kamu yakin? Kita mutar aja gapapa, sekali-kali telat gapapa kok."

Tepung Legi In Love [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang