Chapter 2 || UANG JAJAN

13 2 0
                                    

>> CHAPTER 2 <<
BUDAYAKAN MEMBACA, OKE!!
HAPPY READING!!!

******

Aira berjalan dengan santai padahal bel masuk sudah berbunyi, dan seluruh siswa tengah berbondong-bondong keluar untuk baris.

"WOY AIRA! CEPAT! Malah jalan santai pula budak satu nih," ucap Winda teman sekelasnya yang melihat Aira tengah berjalan menuju kelasnya.

"Iya, iya," ucap Aira dengan malas.

Aira pun memasuki kelasnya sambil meletakkan tas ranselnya, dia sangat malas untuk keluar berjalan, belum lagi mendengar ceramah yang panjang dari guru. Dia pun berinisiatif untuk tinggal di dalam kelas dan tidak ikut berbaris. Sayang di sayang, idenya itu tidak berjalan lancar, seorang guru muda yang tidak pernah Aira melihatnya menegur dirinya karena tidak ikut baris.

"Kamu! Kenapa gak ikut berbaris?"

Aira tersentak dan bingung harus ngomong apa. "E-ee ... Itu Pak, saya lagi sakit perut. Takut nanti pingsan, lalu merepoti orang lain," alibi Aira dengan gugup.

"Alasan saja kamu, sudah sana ikut baris. Siapa nama kamu, biar saya tandai kamu,"

Aira terkejut mendengar itu. 'Mati aku, bisa berabe kalau sampai diberitahu ke ortu,' batin Aira

"E-ee, Aira Pak," jawab Aira dengan pelan.

"Siapa! Yang jelas ngomongnya," ucap guru itu dengan tegas.

Aira yang terkejut langsung memberi tahu namanya dengan lengkap, "VIOLA ZUHAIRA, BIASANYA DIPANGGIL AIRA," ucap Aira dengan spontan. Setelah mendengar itu, guru itu pergi meninggalkan Aira. Mau tidak mau Aira ikut berbaris juga. Dia berbaris disamping Winda.

"Mampus kau kan, makanya jangan terlalu santai kali jadi orang," cibir Winda dengan pelan agar tidak ketahuan sedang berbicara saat tengah berbaris.

"Aku mager Win baris ginian," seru Aira dengan malas.

"Lah, emang kau aja yang mager? Kami pun juga, Ra, " ucap Hana yang tiba-tiba ikut nimbrung dalam pembicaraan mereka. Aira hanya bisa menghelakan napasnya dengan kasar.

"Oiya, tadi itu guru baru ya?" tanya Aira spontan, karena tiba-tiba teringat.

"Ho oh, katanya killer sih tapi gak tau deng," ucap Winda, Hana pun ikut mengangguk setuju.

"Bukan tapi lagi, memang iya, Win," ucap Aira sambil meratapi nasibnya.

"Yang sabar ya besti-ku, hidup ini memang kejam," ucap Hana sambil bergaya anak Indie.

*****

"Ris, minjam PB kau lah. PB-ku lagi habis senjatanya," ucap Beno.

(Note : PB adalah singkatan dari game Point Blank)

"Yodah, nantilah. Passwordnya ada di HP adekku," ucap Faris yang lagi fokus main game PUBG.

"Woy anjeng! Nge-bug kau ya, itu di balik pohon , di balik pohon, tot! " bentak Faris sama squad teamnya. Membuat seisi kelas riuh akan suaranya.

"Alah, Ris minta dulu sama adek kaulah," paksa Beno.

"Sabar napa, njiirr. Masih main ini, lagian kan masih sekolah sih babi. Nanti pulang sekolah kan bisa sih," ucap Faris dengan ngegas.

"Iyo, iyo," ucap Beno lalu keluar dari kelasnya.

Faris yang melihat Beno keluar, langsung memanggil Lia.

"Lia, minjam HP kau dulu!"

"Buat apa, kalau buat yang aneh-aneh malas lah aku," ucap Lia

"Udah pinjam bentar," paksa Faris.

My Brother vs My Boyfriend (On Going)Where stories live. Discover now