CHAPTER 4 || BERANTAM

8 1 0
                                    

>> CHAPTER 4 <<
HAPPY READING!!
VOTE DAN KOMENTAARR!!!

*****

Saat di parkiran Faris melihat tingkah adeknya yang tidak seperti biasa. Entah setan apa yang merasukinya sampai-sampai dia menjadi cewek kalem.

"Nah, pake," ucap Faris sambil memberikan helmnya ke Aira.

Aira pun lantas mengambil helm dari tangan Faris lalu memakainya. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, semakin membuat Faris heran. Faris pun menyalakan motornya.

"Naik," ucap Faris. Aira pun menurut begitu saja kepada Faris.

Mereka pun keluar dari pekarangan sekolah. Setelah 10 menit di jalanan dan akhirnya sampai di rumah, Aira langsung turun dari motor dan mengeluarkan nafasnya dengan kasar.

"Kenapa Kau?" tanya Faris dengan heran. Aira hanya tertawa lalu geleng kepala. Semakin membuat Faris bingung.

Aira pun masuk kedalam rumahnya, sambil mencari keberadaan seseorang.

"Mamaaakk!!"

"Mamaaakk!!"

"Assalamualaikum," seru Faris saat masuk ke dalam rumah.

"Mamaaaaakkkk!!!"

Teriakan Aira menggema dalam ruangan itu. Faris yang jengah melihat kelakuan Aira kembali, dia langsung memukul kepala Aira.

"Kau kalo masuk ke dalam rumah itu salam dulu. Gak punya sopan, mau kau disamakan sama setan hah?" ucap Faris. Aira mengusap kepalanya yang sakit karena dipukul Faris.

"Ihh, apa sih. Aira tau kok, nih Aira ulangi," kesal Aira, Faris hanya terdiam dengan muka datarnya.

"ASSALAMUALAIKUM MAMAAKK!!! MAK OH MAK!" teriak Aira dengan keras sampai memekakkan telinga Faris.

Dengan spontan Faris langsung memukul tangan Aira dengan kuat. Makin hari makin menjengkelkan menurut Faris. Aira yang kena dipukul oleh abangnya, dia langsung meringis kesakitan sampai-sampai air matanya keluar.

"K-kau gak usah main mukul juga lah, hiks. Sakit ini, ku aduin Kau sama Ayah iya, HUWAAAHH," ucap Aira sambil menangis, dia pun langsung masuk ke kamarnya.

Faris merasa bersalah karena sudah memukul adeknya dengan kuat. Akhirnya dia duduk di sofa sambil merenungi kesalahannya. Tak lama kemudian, Mamanya pun pulang dengan belanjaan yang dibawanya dari supermarket. Mamanya yang melihat anaknya lesu langsung mendekati anaknya. Lalu meletakkan bawaannya di sofa lain.

"Kenapa?" tanya Mamanya sambil duduk di samping Faris. Faris yang mendengar itu terkejut karena tiba-tiba Mamanya ada di sampingnya.

"Eh, Mama. Gak kok Ma cuma capek aja," jawab Faris.

"Serius?" tanya Mamanya lagi.

"Eee, gak sih," ucap Faris.

"Terus?"

Faris pun menceritakan semuanya.

"Jadi Ma, Faris harus kayak mana?" tanya Faris dengan raut wajah sedih.

"Kamu taukan kesalahanmu apa dan kamu juga ingin meminta maaf kepada Airakan, nanti Mama akan jelasin ke Aira. Mama harap dia ngerti saat Mama jelasin nanti," ucap Mamanya.

Faris mengangguk lesu, lalu bangkit masuk kedalam kamar. Kamar Faris dengan Aira berhadapan. Dia mencoba memanggil Aira.

Tok!! Tok!!

"Aira, Dek, Abang minta maaf. Abang tau salah, udah kurang ajar sama kau, maaf," ucap Faris lalu masuk kedalam kamarnya.

******

My Brother vs My Boyfriend (On Going)Where stories live. Discover now