s i x t e e n

85.1K 10.4K 747
                                    

Duke baru saja selesai mandi, lalu menghampiri Arezian dan Ilsya yang saat ini berbaring diranjang besarnya. Ada Ilsya yang masih tertidur dan ada Arezian yang menatap lekat pada gadis kecil itu. Duke menyingkirkan Arezian agar tidak terlalu dekat dengan Ilsya, Arezian menggerutu tidak senang tapi dia tetap menjauh.

"Ayah, Apa yang terjadi dengan kepalanya?"

"Berdarah" Jawab Duke singkat.

"Maksudku, kenapa kepala si Kecil itu berdarah?" Tanya Arezian dengan sabar.

"Dia berlatih sihir, lalu terjatuh karna dorongan dari mana miliknya sendiri dan kepalanya terkena pinggiran kasur."

"Dia melakukan sihir es lagi?"

Duke mengangguk singkat.

"Apakah Ayah sudah tau bagaimana Dia bisa menggunakan mana es?" Tanya Arezian lagi.

Duke menggeleng sambil menatap lekat Ilsya.

"Aku sudah mencari informasi tentang dirinya dengan Raylon, tapi tak ada satu pun yang kami temukan." Ucap Duke.

"Aku juga tidak pernah melihat Dia di Sloverzia." Balas Arezian.

Duke dan Arezian terdiam sambil menatap Ilsya yang masih tertidur pulas.

"Dia mirip Ibu." Ucap Arez setelah hening beberapa menit.

"Dia selalu membuat ku penasaran." Lanjut Arez lagi.

"Selanjutnya apa yang ingin Ayah lakukan terhadap nya?" Tanya Arezian

"Menurutmu?" Duke balik bertanya.

"Aku tahu, tapi kita harus berbagi." Ucap Arezian tersenyum simpul.

"Memangnya apa yang akan ku lakukan huh?" Tanya Duke menyeringai.

"Yang pasti, Ayah tidak akan membiarkan gadis kecil ini begitu saja." Balas Arezian.

"Entah lah, Aku masih bingung. Ini terlalu cepat."

"Dia terlalu menarik dan imut." Ucap Arezian santai.

"Hm" Duke berdehem singkat.

"Kau ingin adik perempuan?" Tanya Duke tiba-tiba.

"Ayah ingin Anak perempuan?" Balas Arezian tersenyum lebar.

Mereka berdua menyeringai tampan. Hidup Ilsya akan berubah setelah ini.

"Kapan Ayah akan melakukannya?"

"Mungkin sebentar lagi, Aku akan bertanya terlebih dulu pada adik-adikmu"

"Apakah dia mau menjadi bagian kita?" Arezian menatap Ilsya dengan teduh.

"Pasti" Ucap Duke dengan yakin.

"Kalau ternyata Dia tidak mau?"

"Paksa" Ucap Duke singkat.

Lalu Arezian terkekeh kecil mendengar jawaban Ayahnya. Arezian usil mengelus pipi Ilsya. Duke menatapnya tidak suka.

"Kau menganggunya."

"Hanya mengelus sedikit."

••••

Ilsya memutuskan untuk bangun dari tidurnya karna merasakan pipinya di sentuh. Ketika membuka mata, wajah tampan kedua Claiden yang dilihatnya.

"Duke, Tuan Alez?" Ucap Ilsya.

"Masih terasa sakit?" Tanya Duke lalu menyentuh dahi Ilsya.

"Sudah tidak" Jawab Ilsya sambil menunduk.

The Precious Duke's DaughterHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin