Perjodohan

167 5 2
                                    

Sanskar sudah kembali ke rumah dengan membawa obat. Dengan segera Sanskar pergi ke kamar Ragini. Sanskar sudah berada dikamar Ragini dan disana dia melihat Swara, Shekar dan Sharmishta. Sanskar lalu melihat Ragini yang sudah sadar tanpa pikir panjang Sanskar langsung menghampiri Ragini dan memeluknya. Dia tak peduli kalau Swara, Shekar dan Sharmishta melihat itu.

"Aku senang melihatmu sudah sadar Ragini. Jika sampai terjadi sesuatu bagaimana aku bisa hidup tanpamu Ragini. Aku sangat mencintaimu dan jangan ulangi ini lagi karena aku tak mau kehilanganmu Ragini," kata Sanskar.

"Apakah aku bisa melupakan Sanskar? Rasanya tak mungkin aku melupakannya karena aku sangat mencintainya. Ragini kau harus berusaha untuk melupakannya," batin Ragini lalu melepaskan pelukannya.

"Ragini kenapa kau diam saja? Katakanlah sesuatu padaku dan aku akan menuruti semua keinginanmu," kata Sanskar.

"Ayah,Ibu dan Kak Swara bisakah kalian pergi dari sini sebentar. Aku ingin bicara berdua saja dengan Sanskar," kata Ragini.

"Baiklah. Tapi ingat apa yang sudah aku katakan padamu Ragini," kata Shekar.

"Iya Ayah," kata Ragini.

Swara, Shekar dan Sharmishta pergi dari sana. Sanskar lalu menaruh obat di meja, kemudian dia duduk disebalah Ragini.Ragini menarik nafasnya dalam-dalam agar dia bisa mengatakan sesuatu yang akan membuat Sanskar membencinya. Ragini lalu menatap Sanskar.

"Sanskar lupakan aku dan mulailah hidup baru dengan Kak Swara. Aku juga akan melupakanmu dan aku akan melanjutkan hidupku tanpa dirimu. Belajarlah untuk mencintainya karena Kak Swara sudah menerimamu sebagai suaminya dan kau juga harus menerima Kak Swara sebagai istrimu. Sekarang kau adalah Kakakku," kata Ragini dengan menyembunyikan kesedihannya dan berusaha untuk kuat di depan Sanskar.

"Bagaimana kau bisa mengatakan itu Ragini? Kau adalah cinta pertamaku. Aku sangat mencintaimu dan sampai kapanpun perasaanku padamu tak akan berubah," tegas Sanskar.

"Mengertilah Sanskar. Kau itu sudah mempunyai istri dan istrimu adalah kakakku sendiri. Tolong lupakan aku Sanskar," kata Ragini.

"Kau yang harus mengerti Ragini bukan aku. Aku terpaksa menikah dengan Swara karena sampai detik ini hanya kau yang ada dihatiku Ragini. Aku tidak peduli orang mau bicara apapun tentang diriku. Aku lebih memilih kehilangan semuanya daripada kehilangan dirimu Ragini,"kata Sanskar.

"Sanskar keinginanku adalah kau melupakanmu dan mulailah hidup baru dengan Kak Swara," tegas Ragini.

"Baiklah tapi jika kau sudah melanjutkan hidupmu atau lebih tepatnya menikah. Baru aku akan melakukan apa yang kau inginkan. Tapi aku tidak yakin kau bisa melupakanku dan melanjutkan hidupmu dengan pria lain," kata Sanskar lalu pergi.

Setelah melihat Sanskar pergi dari kamarnya, Ragini langsung menangis karena apa yang dia katakan tadi sangat berat baginya. Sanskar masih berdiri di depan pintu dan mendengar Ragini yang menangis.

"Itu artinya kau terpaksa melakukan itu atas perintah seseorang dan aku yakin orang itu adalah Swara. Ragini sampai kapanpun aku akan selalu mencintaimu," batin Sanskar lalu segera pergi dari sana.

"Entah bagaimana aku bisa hidup tanpamu Sanskar? Apalagi aku harus melupakanmu? Sekarang bagaimana aku akan menjalani hari-hariku tanpamu Sanskar," kata Ragini.

Sanskar sampai di ruang tamu dan disana ada Swara, Shekar dan Sharmishta. Sanskar menarik tangan Swara tanpa mengatakan apapun lalu membawanya keluar dari rumah. Sharmishta akan mengejarnya karena takut Sanskar akan menyakiti Swara tapi Shekar mencegahnya dan membuat Sharmishta mengurungkan niatnya itu. Swara dan Sanskar sampai diluar dan Sanskar langsung melepaskan pegangannya.

"Kenapa kau menarik tanganku Sanskar dan kenapa kau juga terlihat marah?"tanya Swara.

"Pasti kau kan yang menyuruh Ragini untuk melupakannya dan memulailah hidup baru denganmu. Tapi ingat Swara sampai kapanpun aku hanya akan mencintai Ragini," kata Sanskar.

"Dengar Sanskar, aku tak mengatakan apapun pada Ragini. Aku rasa Ayah telah mengatakan itu padanya dan apa yang dikatakan Ragini itu memang benar. Karena sekarang aku istrimu dan kau suamiku. Jadi kau harus melakukan itu," kata Swara.

"Kau memang istriku tapi kau bukan orang yang aku cintai. Jadi jangan berharap lebih dariku Swara," kata Sanskar.

"Waktu yang akan menentukannya Sanskar," tegas Swara lalu masuk ke dalam mobil.

Sanskar masuk ke dalam mobil dan menatap Swara dengan tajam.

"Siapa yang menyuruhmu untuk masuk ke dalam mobilku? Sekarang kau turun dan tinggalah di rumahmu ini," kata Sanskar.

"Sanskar aku ini istrimu dan aku akan tinggal dirumahmu. Jika aku tidak ikut bersamamu, bagaimana kau akan menjawab pertanyaan Ibu dan Ayahmu tentang aku. Jika kau memaksa aku untuk tetap tinggal disini baiklah. Tapi aku akan memberitahu Ayah dan Ibumu tentang sikap aslimu padamu,"ancam Swara.

"Baiklah," kata Sanskar dengan berat hati lalu dia melajukan mobilnya ke kediaman Maheswari.

Tak lama setelah itu Laks datang kesana. Dia tak melihat mobil Sanskar lagi disana dan dia yakin kalau Sanskar dan Swara pasti sudah pulang. Laks turun dari mobil dengan membawa buah yang tadi dia beli. Laks lalu membunyikan bel dan Sharmishta yang mendengar itu langsung membukakan pintu.

"Laks kau kemari?" tanya Sharmishta.

"Iya Bi. Aku ingin menjenguk Ragini dan dimana dia sekarang," kata Laks.

"Dia ada dikamarnya, kau langsung kesana saja," kata Sharmishta.

"Baik Bi," kata Laks lalu pergi.

"Untung saja Laks datang setelah Sanskar dan Swara pergi. Jika tidak entah apa yang akan terjadi tidak," kata Sharmishta lega lalu dia menutup pintu dan kemudian pergi ke ruang tamu.

"Aku rasa aku sudah menemukan orang untuk aku jodohkan dengan Ragini yaitu Laks. Tapi aku akan membiarkan Laks dan Ragini lebih mengenal satu sama lain. Setelah itu aku akan membicarakan pada orang tua Laks tentang perjodohan Ragini dan Laks," kata Shekar.

"Tapi aku rasa ini bukan jalan keluar yang terbaik karena Laks masih mencintai Swara dan Ragini juga masih mencintai Sanskar. Lebih baik kau nikahkan Ragini dengan pria lain saja," kata Sharmishta.

"Ini adalah pilihan yang terbaik karena kita sudah mengenal Laks. Ini sudah menjadi keputusanku dan kau tak bisa menolaknya. Karena ini adalah yang terbaik untuk Ragini. Aku tidak ingin berdebat denganmu lagi tentang ini Sharmishta," tegas Shekar.

"Baiklah jika itu sudah menjadi keputusanmu dan aku akan mendukung keputusanmu itu karena kau menganggapnya yang terbaik untuk Ragini," kata Sharmishta.

TERPAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang