Pura-Pura Baik

82 0 0
                                    

Ragini dan Arjit sampai direstoran lalu mereka turun dari mobil. Arjit melihat ke arah Ragini dan dia akan memegang tangan Ragini. Tapi Arjit mengurungkan niatnya karena dia tak ingin membuat Ragini curiga.

"Ragini ayo kita masuk," kata Arjit.

"Iya Arjit," kata Ragini.

Ragini dan Arjit masuk ke dalam restoran. Arjit mencari orang yang pura-pura menjadi orang yang telah menolaknya bersama dengan suaminya. Akhirnya Arjit melihat orang itu lalu Arjit dan Ragini menghampirinya. Mereka lalu duduk bersama dengan mereka.

"Wah sepertinya kau sudah menemukan penggantiku Arjit," kata wanita itu.

"Tentu saja Muskan dan perkenalkan dia adalah istriku namanya Ragini," kata Arjit.

"Iya aku istrinya Arjit," kata Ragini.

"Tapi kelihatannya hubungan kalian sedang ada masalah karena kalian tak romantis sama sekali," kata Muskan.

"Hubungan kami baik-baik saja kok,"kata Arjit memegang tangan Ragini dan membuat Ragini risih tapi dia berusaha untuk menyembunyikan itu.

"Sekarang aku baru percaya kalau hubungan kalian baik-baik saja," kata Muskan.

"Rehaan kenapa kau diam saja?"tanya Arjit.

"Aku diam karena sepertinya tak ada yang ingin aku bicarakan," kata suami Muskan yang bernama Rehaan.

"Oh. Tapi kalian bahagiakan dan seharusnya kalian sudah punya anak," kata Arjit.

"Aku dan Rehaan sangat bahagia karena kami saling mencintai dan kami juga sudah mempunyai seorang putri," kata Muskan.

"Iya Arjit kami sangat bahagia apalagi setelah kehadiran putri kami," kata Rehaan lalu mencium tangan Muskan. Arjit yang melihat itu pura-pura memalingkan pandangannya dan sedih. Ragini yang melihat itu percaya pada Arjit.

"Lebih baik kita pesan makanan sekarang. Aku sudah sangat lapar karena dari tadi menunggu kalian," kata Muskan.

Mereka lalu memesan makanan. Dimeja lain terlihat Laks yang sedang bersama kliennya sedang membahas sebuah proyek. Laks belum menyadari keberadaan Ragini disana.

"Tuan Laks sepertinya sudah tidak ada yang dibahas lagi. Jadi saya permisi dulu dan saya sangat senang bisa bekerja sama dengan Anda lagi. Terima kasih karena telah mempercayai proyek yang besar ini kepada perusahaan saya,"kata klien Laks.

"Sama -sama Tuan. Saya juga senang bisa bekerja sama dengan Anda," kata Laks.

Klien Laks lalu pergi dan saat itu juga Laks baru menyadari kalau Ragini ada disana. Laks terus memperhatikan mereka. Pesanan Ragini, Arjit, Muskan dan Rehaan sudah datang. Laks sangat terkejut ketika Arjit menyuapi Ragini lalu Ragini juga menyuapi Arjit. Begitu juga dengan Muskan dan Rehaan. Laks akan menghampiri mereka tapi Laks mengurungkan niatnya karena dia tak ingin salah paham lagi dengan Ragini. Laks memilih untuk tetap duduk dan memperhatikan mereka walaupun dia sebenarnya cemburu melihat itu.

"Laks jaga emosimu dan jangan membuat kesalahan lagi. Kau harus percaya pada Ragini dan kau tanyakan saja pada Ragini tentang ini nanti," batin Laks.

Akhirnya mereka selesai makan, Muskan dan Rehaan pergi lebih dulu. Melihat itu Arjit segera melepaskan pegangannya. Laks yang melihat itu akhirnya memutuskan untuk menghampiri Ragini dan Arjit.

"Maaf Ragini aku tadi tak bermaksud lancang menyentuhmu tapi aku melakukan itu agar mereka percaya pada sandiwara kita," kata Arjit. Laks yang mendengar itu merasa lega karena Ragini dan Arjit hanya bersandiwara.

"Laks kau ada disini. Laks aku mohon jangan salah paham. Aku bisa menjelaskan ini semua," kata Ragini berdiri dan dia khawatir jika Laks akan salah paham.

TERPAKSAWhere stories live. Discover now