HUJAN

1K 69 6
                                    

Diisclaimer: Furudate Sensei

Pairing: KenHina

Rated: T

Genre: Fluff

Warning: Typo(s), Bold ( Kenma POV ), dan kesalahan yang tidak disengaja lainnya. If you Don't Like so Don't Read!

.

.

Nia Present

.

.

Hujan. Dalam seminggu ini sudah tiga hari berturut-turut hujan selalu turun membasahi bumi. Bukannya tidak mensyukuri sih, tapi kalau pagi saat berangkat sekolah hujan, lalu saat pulangpun hujan, hal ini merepotkan.

Aku melihat jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kiriku, sudah menunjukan angka 3. Ternyata cukup lama juga aku berteduh di kios tak berpenghuni ini. Selama menunggu hujan turun aku bermain games, tentu saja.

"Maaf, aku ikut berte... Kenma!!"

Aku menolehkan wajahku, wajah yang sedari tadi kutekuk karena terlalu lama berteduh akhirnya bisa tersenyum juga. Pelaku yang bisa membuatku tersenyum, jelas saja pemuda yang baru saja berteduh denganku.

"Sho!!"

Dia nyengir padaku, aku menaruh ponselku. Ok, main games-nya kita tunda dulu. Pemuda yang bersamaku bernama Hinata Shoyo, dan aku memanggilnya dengan nama Sho. Itu panggilan spesial dariku, ehem jelas saja spesial. Jangan tanya kenapa.

Aku melihat baju seragamnya basah, tanpa kusadari aku membuka jaket olahragaku.

"Pakailah," kataku.

"Ta-tapi..."

Aku tidak mau mendengar penolakan, aku menarik bahunya. Lalu mulai kupakaikan jaket merahku padanya. Badannya sedikit lebih pendek dariku.

Oh ya, kami adalah teman masa kecil, hanya saja saat SMA ini kami berbeda sekolah. Padahal dari Tk sampai SMP kami selalu bersama-sama.

"Tunggu sebentar," ucapku singkat lalu berlari kearah samping, berharap menemukan sebuah mini market atau kios. Tidak kupedulikan suara Shoyo yang memanggilku, karena aku menerobos hujan. Ah ada, akupun berlari hujan-hujanan menghampiri sebuah kios. Aku ingin membelikan Shoyo sebuah minuman hangat, tidak tega juga kalau pemuda yang aku sukai kedinginan seperti itu. Pemuda yang kusukai, ya.. dia adalah orang yang aku sukai. Aku rasa dia juga menyukaiku, semoga saja.

Aku menghelanapas lega, aku sudah kembali ke tempat dimana aku berteduh dengan Shoyo. Tidak lupa, aku membawa sebuah minuman kaleng Susu hangat.

"Ini, minumlah," ucapku sambil memberikan minuman susu kaleng hangat tersebut. Pemuda bermanik madu didepanku menerimanya. Aku kembali berdiri disampingnya setelah mendengar kalimat ucapan terima kasih darinya.

"Ini..."

Aku menoleh, terlihat Shoyo menyodorkan minuman kaleng itu. "Kenapa? Itu untukmu."

Sweet And HurtWhere stories live. Discover now