33

1.1K 218 42
                                    

"kalian berhasil!"

"hebaaat!"

tanpa aba-aba Tanaka dan Nishinoya melompat ke arah Yachi dan (name) untuk mengajak jump-highfive. Yachi panik gak? panik lah masa enggak.

untung Ennoshita menghentikan mereka. tapi tetap tos bersama.

"niichan keren!" (name) menghampiri kakaknya. Shoyo pula merekahkan senyumnya sembari mengacungkan jari jempolnya.

tak lama tiba-tiba saja Aone datang menghampiri Shoyo. lalu ia berkata,

"aku akan menghentikanmu besok." lalu Aone pergi begitu saja.

Shoyo pun membalas, "dan aku akan melewatimu!" Aone menoleh dan tersenyum tipis. setelah itu ia kembali pergi dari sana.

Shoyo langsung teriak kegirangan, Kageyama sampai kesal lihatnya.

tak lama mereka mendengar suara peluit. spontan Shoyo dan Kageyama kembali melihat ke lapangan, disana terlihat pink dengan jersey pink-putih. merekalah Wakutani Minami atau Wakunan, lawan selanjutnya Karasuno dihari esok.

sekarang Karasuno sudah berada digedung olahraga sekolah, sedang rapat tim.

"selamat telah menyelesaikan hari pertama." Takeda-sensei.

"terima kasih!" ucap serentak.

"tak seperti lawan kita yang lainnya, Wakutani Minami punya murid kelas tiga yang tersisa di timnya seperti kita. mereka adalah tim yang besar. pertahanan dan kegigihan mereka mendekati Nekoma." Ukai.

"jangan marah hanya karena kalian tak bisa memasukan serangan. terutama si hyperaktif dan si tolol." Ukai.

seketika Tanaka dan Shoyo bergidik ngeri. Kageyama dan Nishinoya biasa aja.

"semua akan baik-baik saja. kita akan menindak lanjuti mereka." Daichi.

seketika trio hore riang gembira lagi, "t-terima kasih banyak!"

"ya, serahkan padaku!" Daichi

"baiklah, kita juga akan melaluinya besok!" ucap Daichi lagi dengan lantang.

"Karasuno, fight!"

"OSUU!!"














"Shoyo-nii, ayo pulang!"

"hayok!"

Shoyo berlari kearah (name) sembari membawa sepedahnya. mereka berdua berjalan beriringan. "ciee yang menang lawan Johzenji. makin jago nieee." ejek (name)

"hoho, iya dong! kalau besok menang, kita bisa lawan yang lebih kuat lagi!" Shoyo.

"semangat ya, Shoyo-nii." (name)

"pasti!"

"ah, aku lupa mau beli sesuatu di Sakanoshita." (name) berlari meninggalkan Shoyo dibelakang.

Shoyo pov ●

entah kenapa pada diri ini, saat aku melihat punggung adikku menjauh ada rasa lara dibenakku. Aku pun tak mengerti sebenarnya.

Padahal ia hanya menjauh beberapa kaki dari tempatku berdiri

Tetapi aku seperti melihat sepasang sayap kecil pada punggungnya.

Sayap itu seperti mengatakan bahwa, kapanpun dimana pun sayap itu akan membawa (name) pergi.

Bukanlah pergi dalam artian membusuk.

Namun pergi meninggalkanku untuk hal yang ia inginkan.

Hal yang ingin ia gapai selama ini.

Aku berharap, sungguh berharap, bahwa sampai aku beranjak dewasa aku selalu bersama adikku.

Volly & TrumpetWhere stories live. Discover now