TbH - 01

4.8K 406 73
                                    

***

Haechan tidak pernah merasa seperti ini sejak dirinya membuat akun media sosial untuk aplikasi bernama instagram.

Awalnya ketika ia mengetahui para member membuat Instagram ia sama sekali tak terpikirkan juga untuk membuatnya. Karena untuknya tidak perlu mempunyai banyak akun media sosial agar dia bisa berinteraksi dengan para Nctzen atau sijeuni nama yang biasa ia panggil, nama penggemar nya.

Jadi, cukup baginya hanya mempunyai akun Bubble dan Lysn, Haechan sudah cukup senang untuk menyapa para penggemar via online.

Sekarang jam satu pagi usai dirinya pulang dari rekaman salah satu tittle track album terbaru mereka, Nct 127.
Tak terhindarkan lelah sekarang menguasai fisiknya. Maka sebelum beranjak mandi, sebentar saja Haechan rasa ia perlu untuk merebahkan tubuhnya selama beberapa menit sembari bermain handphone.


Dahinya mengernyit heran, ketika pasword pada ponselnya berhasil ia buka. Banyak sekali notifikasi tak berhenti masuk dan membuat ponselnya mendadak hang untuk sesaat. Seingatnya ia sudah menonaktifkan seluruh aplikasi sosialnya, kecuali Line tentunya. Tapi, notifikasi yang membludak ini datangnya dari mana?

Sebentar---

Ah! Sekarang Haechan ingat.

"Aish, kenapa notifikasinya tidak mau berhenti sih." Haechan bergumam kesal, pasalnya handphone dalam genggamannya ini mendadak lemot, notifkasi sibuk bermunculan tak mau berhenti setelah wifi secara otomatis tersambung pada ponselnya.

Menyerah, Haechan biarkan ponselnya tergeletak disampingnya. Dan dirinya sibuk memandang langit-langit atap yang gelap karena lampu kamar yang jadi penerangan tak ia hidupkan.

Pintu kamarnya terbuka, menampilkan sosok laki-laki tinggi bertubuh tegap dengan handuk tersampir dibahunya mulai berjalan masuk kedalam kamarnya. Sang hyung raksasa yang juga mendiami kamar ini, Seo Johnny.

"Astaga gelap sekali sih. Haechan-ah kenapa tidak dihidupkan lampunya?" Johnny bertanya sembari tangannya meraba tembok lalu menekan saklar dan membuat ruangan dengan dua tempat tidur itu mendadak terang dan terlihatlah segala isi didalamnya. Termasuk seonggok manusia yang terbaring dengan kaki menjuntai dikasurnya.

"Ahhh Hyung, Silau! Tolong matikan saja ish." Haechan menutup matanya dengan lengannya. Mencoba menghalau sinar yang menyeruak masuk kedalam netranya.

Si manusia tinggi itu berdecak, langkahnya ia bawa menuju kearah Haechan. Menarik paksa kedua tangannya, sampai membuat Haechan kaget dan hampir jatuh dibuatnya.

"Hyunggg-"

"Mandi. Jangan tidur sebelum mandi Haechan, kau harus membersihkan tubuhmu. Hyung tidak suka sekamar dengan orang jorok." Belum sempat dirinya protes Johnny sudah memotong ucapannya dengan perintah mutlak yang harus dilakukan.

Dengan memberengut kesal Haechan berjalan menuju kamar mandi. Tanpa menoleh, menutup pintunya dengan kesal setelah masuk kedalam.

Blam!

Johnny menggelengkan kepala heran dengan kelakuan maknaenya. Mengelus dadanya berusaha sabar karena roomatenya memang seekor bayi beruang yang kadang bersikap seperti setan.

Usai mandi, Haechan merasa lebih segar. Dilihatnya sang Hyung yang ternyata sudah lebih dulu tertidur pulas, dengan buku yang tergeletak didadanya. Ah si rajin memang beda. Haechan dan Johnny memang sangat berbeda. Jika Johnny suka buku tebal dengan isi penuh tulisan yang berpengetahuan. Maka Haechan lebih suka buku dengan banyak gambar menarik didalamnya. Jika Johnny yang akan tidur dan bangun seperti manusia normal walaupun tidur menuju pagi dan bangun dipagi hari. Maka Haechan kebalikannya. Haechan adalah definisi manusia kalong, yang lebih suka tidur disiang hari dan membuka mata di malam yang dingin dan gelap.

To be Human | Lee HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang