TbH - 02

3.2K 405 22
                                    

***

Setiap hari tiada hari tanpa latihan. Kehidupan idol memang tak jauh-jauh dari kata sibuk. Sibuk melakukan latihan, merekam kegiatan, membuat konten, recording, meeting. Hah, rasanya benar-benar memuakkan. Waktu istirahat bahkan bisa dihitung hanya beberapa jam, dan seluruh kegiatan seakan berputar terus menerus dengan siklus yang sama.

Betapa Haechan terkadang sangat iri dengan kehidupan manusia pada umumnya kendati menjadi seorang idol yang diidam-idamkan. Namun, banyak orang melihat seakan kehidupannya adalah sebuah mimpi. Memang pada intinya, manusia punya jalan hidupnya masing-masing dan harus tahu caranya bagaimana bersyukur bukan?

"Nih, capek kan?" Doyoung menyodorkan sebotol air mineral untuk Haechan yang tengah tergeletak lelah usai latihan. Waktu break untuk istirahat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk ia mengistirahatkan tubuhnya alih-alih melakukan hal seperti biasa ia menganggu para member untuk meningkatkan energinya.

"Gomawo hyung." Tangannya bergerak cepat membuka tutup botol itu dan menenggak isinya dengan terburu-buru.

Netranya mengedar ke seluruh arah, tak jauh berbeda dengannya para member juga melakukan hal yang sama sepertinya. Walaupun, ada beberapa yang memang masih setia latihan berulang-ulang hingga cukup puas. Katakan saja seseorang itu bernama Mark Lee. Sahabatnya yang ambisius dan perfeksionis. Akan terus melakukan yang terbaik sampai ia mencapai titik kepuasan yang ia inginkan. Para member sudah hapal tabiat masing-masing dari mereka. Maka, tak heran tak ada seorangpun yang memilih tak menghiraukan akan Mark yang terus berlatih disela waktu istirahat.

Tapi, seorang Lee Haechan tidak bisa tidak acuh akan hal itu. Itu bisa jadi kebiasaan buruk untuk sang Hyung beda setahun nya itu jika tak ada yang menghentikannya hanya untuk sekedar bernafas mengambil rehat. Haechan hanya tidak mau Mark melukai kakinya lagi usai satu bulan yang lalu sempat mengalami keseleo karena berlatih dance dengan keras.

"Mork! Berhentilah latihan, Taeyong Hyung meminta kita ke supermarket sekarang!" Haechan berteriak lantang, menjadikan nama Taeyong sebagai alibinya. Membuat si empu berwajah anime itu menatapnya penuh tanda tanya. Perasaan ia tak memberikan perintah apapun deh.

Haechan mengedipkan matanya samar, dan ditangkap sang Leader kode itu dengan baik. Sedang Doyoung yang sedang sibuk menonton dance practice di ponselnya menggelengkan kepala nya tak heran. Tersenyum samar, karena alibi seorang Lee Haechan adalah bentuk perhatian yang ia lakukan.

"Kalian mau menitip apa?" Haechan beranjak berdiri, sembari memakai topi hitamnya. Menyiapkan masker hitam untuk ia pakai karena akan pergi keluar.

"Belikan apapun yang kau inginkan Chanie, kamu kan yang paling tahu tentang snack enak." Sang tertua menyahut kemudian.

Kemudian dengan santai, langkah nya ia arahkan kepada Jaehyun. Tangannya menadah seakan meminta sesuatu.

Jaehyun mengernyit, dan seakan paham setelah beberapa detik berpikir. Matanya membola malas. 'dasar' pikirnya.

"Sekalian saja beli kebutuhan dorm, stok bahan-bahan dapur
sepertinya akan habis dikulkas." Tangannya memberikan sebuah kartu berwarna hitam pada bocah didepannya.

"Assa~ siap Hyung!"

* * *

Keduanya memilih berpencar saat sampai di supermarket terdekat. Haechan mendorong satu troli untuk keperluan dapur dan Mark mendorong troli lagi untuk stock snack. Walaupun memang ahlinya Haechan dalam urusan per-snackan namun tidak mungkin juga membiarkan seorang Mark Lee turun tangan untuk kebutuhan dapur. Hyungnya satu itu mana paham, dia kan hanya paham makan. Apalagi makan semangka.

Setelah setengah jam berkutat sampai isi troli penuh. Keduanya membawanya kedepan kasir untuk total yang akan dibayar. Sambil menunggu, Mark memilih bermain dengan ponselnya dan Haechan yang sibuk menatap deret jumlah angka yang kian bertambah. Walaupun ia tak akan rugi karena mengeluarkan uang sepeser pun, juga uang yang akan ia gunakan untuk membayar ini juga bukan miliknya. Tapi, Haechan tetap was- was atas total harga yang akan keluar nanti. Setidaknya ia bisa lah membantu sedikit menghemat pengeluaran dengan barang diskon beli dua gratis satu yang ia ambil tadi.

Mark mengernyit, usai fokusnya bukan lagi pada ponselnya. " Kau demam?" Tanyanya, usai melihat satu pack plester penurun demam yang telah discan.

"Hah? Oh. Bukan Hyung itu trik saat lelah." Jawab Haechan , sedang Mark menatap nya tak paham.

Ah, sudahlah dia kan memang Lee Haechan. Memang beda dan aneh kelakuannya.

* * *

Akhirnya, latihan hari ini selesai juga walaupun harus tertunda satu jam dari yang seharusnya usai. Haechan memilih membersihkan tubuhnya, dan turun untuk makan karena perutnya meronta-ronta untuk diisi.

Keadaan dimeja makan sudah beberapa terisi oleh para member yang duduk sembari bersantai menunggu Taeyong dan yuta memasak. Ini karena giliran dua Hyungnya itu yang menyiapkan makan malam untuk mereka. Sesekali Jaehyun membantu keduanya.

Sembari menunggu para member mengobrol dengan ringan dan santai. Sedang untuk Doyoung dan Jungwoo memilih untuk menonton televisi diruang tengah.

"Foto preview untuk album kita sudah keluar, astaga aku tampan sekali kan?" Johnny berceletuk antusias usai mendapati fotonya dilayar ponsel. Foto setengah shirtless yang memperlihatkan otot perutnya. Terlihat sangat seksi dan gahar diwaktu bersamaan karena baju yang ia pakai.

Untuk album kick it kali ini, konsep pakaian yang mereka gunakan beberapa untuk para member memang dipasangkan baju yang sedikit terbuka, seperti kostum Johnny dan Taeyong. Terlihat tampan dan berani adalah kunci foto yang berusaha untuk mereka tunjukkan.

Semuanya mulai sibuk dengan ponsel masing-masing, melihat-lihat hasil jepretan dari para member yang sang manager kirimkan digrup yang berisi mereka-grup khusus untuk pekerjaan. Biasanya hasil foto memang akan diinfokan kepada para member jika sudah melalui tahap pemilihan. Tujuannya agar dapat meminimalisir kejanggalan foto yang akan mereka pastikan untuk album baru mereka.

"Yeoksi~~ Taeyong Hyung, memang on point of visual Nct ya. Tidakkah Hyung terlalu tampan difoto ini?" Suara Jungwoo memecah fokus mereka. Taeyong yang sedang memasak mendadak menoleh ke sumber suara.

"Hahaha, tidaklah kalian semua juga keren dan tampan." Taeyong mengelak malu-malu. Walaupun julukan Visual of Nct kerap disandingkan dengan namanya, tak bisa dipungkiri walaupun rasa senang ada dalam hatinya, namun rasa malu juga kerap menghampirinya.

"Ahhh aku iri sekali dengan perut Johnny Hyung yang seperti roti sobek ini. Kapan ya aku menunjukkannya?" Haechan berujar sedih sembari mengusap perut tummynya.

"Kau bisa menunjukkannya nanti jika perutmu sudah tidak roti bantet Chan-ah." Yuta berujar jenaka menatap sang maknae.

"Mana ada Haechan kan tidak ditakdirkan punya perut sixpack hahah."

Haechan menatap sebal sang Hyung yang barusan menyahuti. Kim Doyoung yang banyak orang bilang adalah musuh bebuyutannya. Tak berapa lama, sahutan terdengar pelan"Huh, lagian jika aku punya perut bagus pun aku tidak berani menunjukkannya Hyung. Ada cacat kentara yang tidak sempurna disana." Haechan tersenyum miris sembari menatap ponselnya.

Senyap, suasana yang tadinya riuh akan sahutan jenaka mendadak menjadi hening. Ah, Lee Donghyuck apakah barusan kamu baru saja merusak suasana?

Ya, Haechan memang seorang moodmaker yang bisa membuat suasana ceria dan hidup seperti arti namanya. Tapi bukan berarti ia bisa terus mempertahankan suasana agar tetap hidup dan tidak menghancurkannya. Sesempurna apapun Haechan dimata orang lain, tetap saja ia hanya manusia.

* * *

Ini versi revisi  alurnya napa kek  jauh banget dari kemaren ya... May berasa jadi bikin cerita baru deh. Hwhwh. Dhlh,

see u next time bby💚

To be Human | Lee HaechanOnde histórias criam vida. Descubra agora