TbH - 04

2.7K 391 38
                                    

***

Usai kejadian tak sadarkannya diri Haechan yang ditemukan Jaemin pada hampir menuju tengah malam saat itu. Para member Dream akhirnya membiarkan Haechan beristirahat. Renjun bahkan senantiasa menungguinya disamping ranjang sampai Haechan kembali sadarkan diri. Pemuda bertubuh mungil itu khawatir, sangat khawatir pada sahabatnya.

Meja persegi panjang itu akhirnya penuh dengan makanan, lebih tepatnya makanan cepat saji yang dipesan oleh Jaemin. Untung Jaemin ingat bahwa mereka belum makan malam karena usai latihan tadi para member langsung menuju kamar masing-masing. Sekarang masing-masing kursi sudah terisi penuh, termasuk Haechan didalamnya.

Haechan berdecak kesal ketika tangan Jeno mengarah kepadanya, ingin menyuapinya. "Aku hanya habis pingsan, bukan lumpuh. " Haechan berdecak sinis.

"Tidak usah sok, lihat wajah saja pucat begitu. Tinggal buka mulutmu apa susahnya sih. Kau sakit saja banyak omong. " Ucap Jeno dengan mata menuntut.

Akhirnya, makan malam penuh cek cok itu pun semakin menjadi ribut karena Jisung mengusulkan untuk melaporkan hal ini pada Hyung 127. Padahal niat Haechan kemari kan karena tidak ingin para Hyung-nya khawatir, tapi malah bocah kelebihan kalsium ini dengan polosnya mengusulkan ide tersebut.

"Aku kemari karena tidak ingin merepotkan para Hyung 127, apalagi sampai mendengar petuah Taeyong dan Doyoung Hyung." Ujar Haechan pelan, memejamkan matanya karena pusing mulai mengambil alih.

"Lalu jika kau kemari kau juga tidak merepotkan begitu?" Setelah mengucapkan kalimat sarkas itu, Renjun dihadiahi delikan tajam dari Jeno dan Jaemin. Membuat manusia Hwang itu menatap heran dan tertawa garing setelahnya.

"Baiklah Donghyuck, bisa jelaskan kenapa tiba-tiba bisa sakit seperti ini? Untung saja besok jadwal diliburkan dua hari, coba kalau tidak? Bisa-bisa kau-

"-Na... Sudah ya? Kepala ku pusing." potong Haechan sebelum ucapan Jaemin yang Ia tahu nantinya akan semakin panjang. Ayolah, Haechan kesini kan supaya tidak mendengarkan kalimat-kalimat panjang lebar seperti ini. Tapi kenapa terlihat seperti tidak ada bedanya.

"Ini sudah mau jam satu pagi, sebaiknya kita mengistirahatkan diri. " Akhirnya ucapan Renjun jadi penutup makan malam itu.

****

"Kau sudah baikan?" Tanya Jaemin menolehkan kepalanya, ketika mendengar suara langkah kaki mendekat kearahnya.

Sedang si empu yang ditanya hanya berdehem pelan menjawabnya.
Haechan mendudukkan dirinya di kursi meja makan, ia mulai melakukan peregangan otot di pagi hari tapi versi malasnya karena melakukannya sambil duduk.

"Hari ini jadwal kita liburkan? Aku mau izin jalan jalan nanti boleh kan? " Haechan bertanya kepada Jaemin yang sekarang tengah sibuk membalikkan omelet nya.

"Kemana? " Jawabnya balik bertanya singkat.

"Aish, me time lah kemana saja. Aku juga butuh jalan-jalan sendiri. Janji, aku akan menyamar sebaik mungkin dan kembali sore hari nanti. "

"Ya ya, baiklah terserah kau. Tapi kau harus izin dulu kepada hyungdeul, aku tidak mau ya ditanya yang tidak-tidak. "

"Iya, nanti aku akan izin dulu. Kau tenang saja. "

"Kau yakin sudah baikan? Sudah tidak merasa pusing?" Jaemin kembali bertanya meyakinkan usai meletakkan beberapa piring di meja makan, dan menatanya untuk mereka sarapan nanti.

Du hast das Ende der veröffentlichten Teile erreicht.

⏰ Letzte Aktualisierung: Nov 29, 2022 ⏰

Füge diese Geschichte zu deiner Bibliothek hinzu, um über neue Kapitel informiert zu werden!

To be Human | Lee HaechanWo Geschichten leben. Entdecke jetzt