8) Bertambah

4.7K 730 48
                                    

Author POV

"Ayo Veivie, ikuti Mama,"

"Sayang, kami juga ingin bermain dengan Veivie,"

"Apa? Tidak boleh, hush hush sanaa,"

"Aaaa Veivie. Anak Mama harus makan yang banyak biar ndut,"

"Kau tidak menyuap suamimu?,"

"Apa? Tidak, jangan manja,"

"Veivie, kemarilah ke Papa,"

"Tidak boleh, cuci tangan dulu sana,"

"Ke mana Mamanya anak ini?,"

"Tidak tau bro, mungkin sudah pergi,"

"Yasudah, waktunya main dengan maha karya kita,"

"VEIVIE? ANAK MAMA YANG CANTIK KEMANA SIH?,"

"Bro lari bro, Mamanya datang bro cepat culik anaknya bro,"

"Kenapa Mama nya posesif sekali, sih?,"

"Tidak tau bro, yang penting waktunya kita bermain dengan Veivie,"

Sudah cukup. Keempat lelaki ini yang menjadi suami Veddira sudah lelah. Bayangkan, selama 1 setengah tahun alias 18 bulan mereka tidak dapat bermain, mengajarkan, dan mendidik anak mereka sendiri. Mengapa? Karena Veddira selalu saja melarang mereka dekat-dekat dengan Veivie, anak mereka.

"Bro, ayo ke panti asuhan," Ajak Raja Orion.

"Mau apa bro?," Tanya Pangeran Alfino.

"Ritual memanggil setan," Jawab Raja Orion.

"Kau saja bro,"

"Tidak mau bro, aku suci,"

"Kau kan setannya. Kau akan memanggil dirimu sendiri?,"

"Bercanda saja. Kita adopsi anak," Kata Raja Orion kesal mendengar sahutan temannya.

"Ide bagus, aku juga ingin menggendong anak," Kata Vadlan menyutujui.

"Benar. Tapi, anak yang kita adopsi harus bersifat seperti Veddira," Kata Duke Daryan. Ketiga lelaki lainnya menganggukkan kepala setuju.

"Waktunya mengadopsi anak," Miris, padahal rahim Veddira masih tersedia.

♩ ♩ ♩ ♩

Veddira POV

Aku sekarang sedang bermain dengan Veivie, anak perempuanku yang berumur 1 tahun lebih 6 bulan di singgasana ku. Aku mengajarkannya cara membalas dendam kepada musuh.

"Jadi, kalau musuh Veivie mengancam, balas dengan mengancam yang lebih kejam, oke?," Kataku menyimpulkan pembelajaran kami.

"Owkkie Mama," Aaa menggemaskan sekali anakku ini.

Krekk

Pintu ruang utama alias dimana singgasanaku berada terbuka. Aku dan Veivie lantas menoleh dan melihat siapa yang membuka pintu. Oh ternyata, para suamiku. Tunggu, mereka menggendong bayi pada masing-masing tangan mereka!?

"Hey istriku," Sapa mereka. Dengan bangganya mereka berjalan ke arahku dan Veivie sambil memamerkan bayi di gendongan mereka.

"Anak siapa itu?," Tanyaku saat mereka sudah berada tepat di hadapan ku.

"Anak baru kita," Jawab mereka, bahkan mereka tersenyum manis.

"Kalian.. adopsi?," Tanyaku tak percaya.

"Benar," Jawab mereka yang masih saja senyum-senyum sendiri.

"Siapa nama mereka?," Tanyaku sembari menunjuk semua anak pada gendongan mereka. Kalau dilihat-lihat, umur anak-anak ini seperti 1-2 tahun diatas umur Veivie. Bagus-bagus, anak kesayanganku menjadi anak bungsu.

"Gerald Gerome Palazzo," Yang pertama menjawab adalah Vadlan, dan anak yang berada di gendongannya berjenis kelamin lelaki.

"Sargon Rex Seymour," Yang kedua menjawab adalah Duke Daryan, dan anak yang berada digendongnya berjenis kelamin lelaki, lagi.

"William Cary Roderigo," Yang ketiga menjawab adalah Pangeran Alfino, dan hahaha lagi-lagi anak lelaki.

"Brian Ray Afonso," Terakhir, yang menjawab terakhir adalah Raja Orion, lagi-lagi anak lelaki.

"Kalian sengaja mengambil anak berjenis kelamin lelaki untuk diadopsi bersama?," Tanyaku sembari memijit pangkal hidungku.

"Benar, agar Veivie memiliki ksatria penjaga," Jawab mereka membuatku yang awalnya stres menjadi senang.

"Selamat datang di rumah bencana, para ksatria kecilku~," Bagus, aku memiliki ksatria kecil tanpa harus melahirkan lagi, haha!

Benar, anakku malah bertambah. Semoga saja mereka dapat menjadi antagonis sepertiku, aamiin.

 Semoga saja mereka dapat menjadi antagonis sepertiku, aamiin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Dragon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang