17) Tabrak

1.6K 279 1
                                    

"Veivie, jangan membuat orang-orang terkena kerusuhan mu," Nasehat Gerald kepadaku. Aku menatapnya sinis dan mencibir tanda aku tidak setuju.

Jengjengjeng. Aku sudah terdaftar menjadi murid Sekolah Menengah Atas (SMA) haha! Dan sepertinya, disinilah tempatku dan Zia bertarung nantinya. Heumm, ngomong-ngomong tentang Zia, ia juga bersekolah di sekolah yang sama denganku serta Kakak-kakakku. Dan disinilah kami.

Tanisha Senior High School

Tanisha yang menjadi nama sekolah. Memiliki arti ambisi yang sudah jelas, murid-murid di dalamnya penuh dengan ambisi. Mau itu dalam pendidikan, kerajaan, dan pertarungan darah sekalipun. Murid lelaki maupun murid perempuan, guru maupun pejabat sekolah dipenuhi dengan sikap ambis.

Tak salah. Sekolah baruku ini memang dikenal dengan beragam potret murid, guru, maupun pejabat memegang piagam dan juga medali kemenangan. Anehnya, sekolahku tidak termasuk sekolah unggul. Aneh sekali kan? Seperti Mama aneh.

"Jangan hanya menatap Gerald sinis dan mencibir, Veivie. Yang dikatakan Gerald itu benar faktanya," Brian ikut menimpali responku yang terlihat kurang ajar pada Gerald. Memang kurang ajar, sih.

"Ck, iya-iya," Kataku malas.

Kami kini sudah memasuki lapangan sekolah. Ralat, Kakak-kakakku hanya mengantarku saja. Di lapangan inilah aku akan merasakan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang terkenal merepotkan.

"Wow! Namamu siapa?," Baru saja Kakak-kakakku pergi meninggalkanku sendirian di lapangan, ada seorang lelaki yang langsung menanyaiku.

"Ha?," Cengoku.

"Aku bertanya, namamu siapa Nona?," Ia mengulangi pertanyaannya kepadaku. Tapi, aku tidak merasa ia sedang bertanya kepadaku. Pasalnya, ia tidak langsung menatap netra mataku.

"Kau tidak tau adab berbicara, ya? Saat kau berbicara kau harus menatap mata lawan bicaramu," Kataku. Lantas saja, ia menatap mataku diakhiri dengan cengiran.

"Santai, aku hanya menatap beberapa murid cantik di belakangmu," Kata nya dan kembali menatap ke sekitarku, tepatnya pada murid-murid yang memang terkesan cantik.

Aku menghindar dari lelaki tersebut. Aneh, baru MOS saja aku sudah mendapatkan kejadian aneh, bagaimana kedepannya? Heum tidak, aku yang akan membuat kejadian aneh tersebut hehehe.

Brukk

Sial. Aku menabrak bahu seseorang. Dahiku terasa nyeri. Aish menyebalkan, siapa yang berani membuat jidat seorang Veivie Sabrina Fransomourderizzo terasa sakit!?

"Watch your steps, jerk," Sarkasku kepada sosok korban tabrakanku. Aku mendongakkan kepala karena ia lebih tinggi dariku. Tunggu, lelaki lagi? Aish. Lama-lama aku pindah saja ke sekolah khusus perempuan.

(Perhatikan langkahmu, bodoh)

"Apa yang kau katakan, Nona?," Tanya nya bingung dengan kalimat sarkasme ku. Aku memutar bola mataku malas. Aku lupa, aku sedang berada di jaman kuno, huhu.

"Lupakan, kau bodoh," Bukannya menjawab pertanyaan lelaki tersebut, aku malah mengatainya. Terlampau kesal, aku melintas melewatinya begitu saja.

Author POV

"Ray! Kau ini hosh hosh. Kepala Sekolah mencarimu! Ketua Dewan macam apa kau ini!?," Kesal seorang perempuan yang akhirnya menemukan sosok yang ia cari, Ray Windsor Alison yang tak lain adalah Ketua Dewan sekolah ini.

"Ya maaf, aku hanya ingin melihat keadaan lapangan," Jawab Ray menatap salah satu anggotanya, Nyx.

"Kau.. menabrak Nona itu?," Tanya Nyx sembari menunjuk Veivie yang kini sudah seperti semut di penglihatan nya.

"Kenapa memang?," Tanya Ray kembali bertanya, bukannya menjawab pertanyaan Nyx.

"Ku dengar ia perempuan pemarah dan datar," Jawab Nyx yang masih menatap Veivie. Namun pada akhirnya Veivie menghilang dari penglihatan nya.

"Kau benar," Kata Ray membenarkan ucapan Nyx.

"KALIAN HANYA AKAN BERDIRI DISANA DAN TIDAK MEMULAI ACARA!?," Teriak seorang perempuan dengan suara bak toa.

"Lihatlah Wakil Ketua Dewan mu, Nyx," Ejek Ray kepada Nyx yang kini menatap sosok perempuan berteriak dengan suara bak toa, Liana.

"Dia Wakil Ketua mu juga, bodoh!," Kesal Nyx dan meninggalkan Ray begitu saja.

"Sialan, lagi-lagi aku dikatai bodoh untuk kedua kalinya, cih," Decih Ray sampai akhirnya ia mengikuti Nyx.

♩ ♩ ♩ ♩

Veivie POV

Hahaha, ternyata sosok yang ku tabrak tadi adalah orang penting di sekolah. Lihatlah, ia kini memberi arahan kepada murid-murid baru sepertiku untuk melakukan misi pada MOS hari ini, hari pertama.

"Jadi, kalian akan mencari satu sosok lelaki dan satu sosok perempuan. Yang menemukannya lebih cepat akan mendapatkan nilai," Jelas lelaki yang ku tabrak tadi, Ketua Dewan. Ia menjelaskan misi yang akan kami lalui di atas panggung dengan beberapa Anggota Dewan (AD) di belakangnya.

"Murid lelaki hanya boleh mencari sosok perempuan alias target, begitupula sebaliknya. Bagaimana, sudah paham?," Aku bergumam kesal mendengar tambahan penjelasan Ketua Dewan. Heh bagong, kalau aku bertemu dengan sosok perempuan yang dicari kenapa memang? Apakah kau akan menjodohkan ku dengannya? Cih.

"Baiklah, silahkan mencari," Suruh Ketua Dewan saat mendengar murid-murid mengatakan 'paham' akan penjelasan nya tadi. Dengan langkah gontai aku mulai mencari sosok lelaki yang menjadi target.

Mama aneh, izinkan aku menikah muda saja huhu.


My Dragon [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang