⭐Bab 11⭐

182 23 14
                                    

⭐

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.













Ajang pencarian bakat untuk menjadi model muslimah berakhir dramatis bagi Hinata. Selama audisi berjalan ia tidak henti-hentinya menangis, menyesali apa yang sudah diperbuat.

Annaisha lalu menuntunya menuju ruangan pribadi berada. Di sana Hinata menumpahkan segala keluh kesah yang telah dilakukan.

Sudah banyak kesenangan sementara yang dialami Hinata. Sejak remaja hingga dewasa ia tidak pernah mengikuti apa yang Tuhan perintahkan. Terutama dalam menutup aurat.

Bak ditampar tangan tak kasat mata mendengar penuturan Annaisha beberapa saat lalu membuatnya terkesiap. Jauh dari itu semua Hinata bersyukur bisa dipertemukan dengan wanita ini.

Annaisha Malaika Labiba artinya bidadari pemandu yang bijaksana. Hinata bersyukur bisa dipertemukan dengannya. Allah menghadirkan seseorang untuk menyadarkan ia kembali.

"Terima kasih sudah memberikan kesempatan ini padaku. Aku benar-benar malu sekarang," bisik Hinata parau.

"Tidak usah berkata seperti itu, Hinata. Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Semua sudah Allah atur dengan sedemikian rupa. Kamu tahu jika rencana Allah itu selalu indah."

"Contohnya kamu bisa datang ke negara ini. Bukan tanpa tujuan, karena semuanya sudah menjadi takdir yang Allah gariskan. Maa syaa Allah, jika Allah saja memberikanmu kesempatan maka... kamu berhak mendapatkan pekerjaan ini," jelas Annaisha membuat Hinata kembali merengkuhnya hangat.

Sungguh perjalanan yang mengejutkan. Ia sangat bersyukur hidayah yang Allah berikan sungguh luar biasa.

"Ya Allah hamba bertaubat kepada-Mu. Izinkan hamba untuk mengenakan hijab ini," benaknya yakin.

Mulai hari itu Hinata mantap mengenakan hijab yang sudah lama diabaikan. Penampilan barunya menghantarkan ia pada dunia baru. Setitik cahaya membuat ia tersadar jika ternyata mentari yang dirindukan bukan berada disosok itu. Melainkan pada Dzat yang Maha Kuasa. Allah menurunkan hidayah padanya di waktu yang sangat tepat.

Tidak ada kata terlambat jika ingin berubah menjadi lebih baik. Selalu ada kesempatan kedua untuk memperbaiki kehidupan.

Hari ini Hinata memulai membuka lembaran baru. Dari segi penampilan dan juga cara bergaul diperhatikan baik-baik. Ia tidak ingin terjebak dan terjerembab lagi dalam lubang hitam yang sama. Cukup sekali, dan ia tidak ingin mengulainya lagi.

"Jadi, Annaisha-ssi ini seorang desainer muslim?" tanya Hinata sebelum bekerja.

"Alhamdulillah, Allah menitipkan kemampuan menggambar padaku. Aku ingin berdakwah melalui media ini," jelasnya dengan senyum manis bertengger di wajah cantik itu.

Dibalik PENGKHIANATANOnde histórias criam vida. Descubra agora