Part 2 : Kenangan

10 6 3
                                    

"Kau bagaikan bulan dan bintang yang jujur tak dapat disentuh, atau pun digapai."

Hembusan angin tak henti-henti mengganggu konsentrasi seorang pelajar muda yang sedang berkutat dengan soal-soal yang sejak tadi tak kunjung ia temui jawabannya. Ia lelah  tapi, harus bagaimana lagi demi mengapai impiannya dan cita-cita yang selama ini ia inginkan. Menjadi seorang pengusaha sukses dan seorang penulis hebat seperti Raditya Dika. Hahaha, lucu memang cita-citanya. Begitulah yang dirasakan Adrian.

"Soal sebanyak ini yang harus gua kerjain, dari jam dua sore sampai jam empat aja belum juga kelar!" gumam Adrian.

Adrian yang memang tidak sendiri sejak tadi. Ia temanin oleh sahabat terbaiknya yang sudah berteman lama sejak kecil dengannya.

"Udahlah ndri sabar aja, lagian kalo lu mau sukses dan ngejar cita-cita lu ya harus berjuang." ucap Fano.

Andri hanya melirik dengan tatapan yang tak bisa diartikan lagi.
"Gimana kalo kita cari angin dulu biar lu bisa sedikit tenang biar hilang juga tuh beban pikiran lu." kata fano

Andrian hanya diam, lalu mengikuti fano dari belakang.
Tidak terlalu jauh dari tempat Andrian dan Fano duduk tadi. Kenangan itu muncul, setelah sekian lama ia ingin melupakannya tetapi tetap saja sulit baginya.

"Andai lu ingin tempat ini, lu ingin dimana gua tetap di sini, tetep nunggu lu dan tetap begitu!" batin Andri.

Next part gaes..
Sorry mungkin baru bisa update lagi,
Maklum author sibuk sama dunia yang banyak teka teki ini🤣

Jangan lupa vote and komen ya.
Salam dari author yang sedang berjuang untuk masa depan.😆




SEBERKAS RINDUWhere stories live. Discover now