Chapter 26

3.3K 833 117
                                    

"Jae..!!! Lisa!!!",

Jackson terus berteriak memanggil mereka berdua dari pinggir danau. Sebenarnya kabut putih itu menghalangi pandangan mereka, namun saat terus berjalan kedepan Jackson menyentuh air dan dia jadi yakin kalau berada di pinggir danau.

"Yuta..!! Kau disampingku kan?!!",

Bahkan jarak beberapa senti pun dia tidak bisa melihat. Untunglah hanya kabut bukan asap racun.

"Aku di pinggir danau!!!",

"Aku juga dipinggir danau!! Kau di pinggir bagian mana sih?!!", keduanya saling berteriak untuk mengetahui keberadaan mereka.

"Ya Dewaaaa.. kabut putih ini lebih mengerikan dari pada monster monster tadi!!!", suara Jackson terdengar frustasi.

.
.

Taeyeon langsung waspada begitu kabut putih mulai menyelimuti Phyametsa.
"Sehun.. ini diluar rencana. Tarik Luhan kembali..",

Sehun yang berada disamping nya tak menjawab namun langsung bergegas pergi.
Dan bayangan Taeyeon menghilang.

.
.

"Sabit sayap phoenix dari Klan Angin. Wah, kau orang dari Klan atas ternyata..?", Luhan memicing begitu melihat Xukun mengeluarkan senjata nya.

Xukun sendiri tak bereaksi apapun. Pemuda itu membiarkan Luhan tetap mengoceh.

"Bunuh saja.. aku tidak akan melawan.. siksa aku sampai puas..", senyum nya semakin melebar.

Xukun mengangkat sabit panjangnya,"berteriak lah jika sakit..",

Rose panik,"APA?!!",

SRATTT

Gadis itu reflek memejamkan mata dan memegang kepalanya takut jika serangan itu berefek hebat.

"UKHH…!!!",

Luhan yang awalnya tersenyum lebar tiba tiba melongo kaget dan berubah kesakitan. Vodoo nya diserang menggunakan sabit. Jika dia tadi tidak menghindar, pasti vodoo akan tertebas.

Pemuda manis itu memegang dadanya seperti menahan sakit.

"Sudah kubilang berteriaklah jika sakit..",

Rose yang tak merasa sakit apapun mendongak heran.
"Aku.. tidak ... kesakitan?",

"Aahh?!! Kenapa dia yang jadi kesakitan?!!", tunjuknya pada Luhan di seberang sana.

Xukun memutar kembali sabitnya dan menatap datar saudara perempuannya itu,"kau tetap berisik..",

Sementara Luhan menatap keduanya dengan amarah. Rahasia boneka vodoo nya dapat di bongkar dengan mudah oleh pemuda berambut hitam legam itu.

"Kau kalah..?",

Dari pepohonan rimbun di belakangnya, Sehun datang.
"Tinggalkan mereka.. kita kembali",

Luhan menatapnya tak terima,"Aku tidak akan pergi sebelum membunuh mereka!!",

"Kau membantah…?", nada bicara Sehun sebenarnya tidak menekan. Namun Luhan yang mendengarnya langsung menegang, seolah merasa tertekan.

Dengan terpaksa, Luhan mendecih dan mengikuti perintah Sehun.

'Kabut..?', Luhan menoleh kanan kiri begitu melihat kabut putih mulai menyelimuti sekitar mereka.

Rose dan Xukun yang melihat lawan mereka akan pergi sontak langsung akan mengejar. Sampai keduanya ikut berhenti bergerak begitu kabut putih datang.

"Darimana datangnya kabut tebal ini?!!",

Xukun tak menjawab dan merasakan seekor kupu kupu hitam hinggap di pundaknya.
"Aku mengerti..", gumamnya.

Dunia 4 ElemenDonde viven las historias. Descúbrelo ahora