🍒11. Ribut

750 90 34
                                    

Pria tampan itu sedari tadi uring-uringan tak jelas. Membolak balikkan badannya kesana kemari.

Tangannya mencekal sebuah buku diary yang ditemukannya di cafe saat dia sedang asik mengopi santai.

Kalau tidak salah diary itu terjatuh dari tas serempang seorang gadis. Akh kenapa dia harus pusing? Kenapa tak dibuang saja?

Baru saja pria itu ingin memasukkannya ke tempat sampah tangannya terhenti begitu saja. Ada perasaan berat untuk melepaskan diary itu. Entah apa itu, yang jelas hatinya seakan berteriak jangan.

Jerry menarik kembali tangannya kemudian berjalan ke kamarnya. Pria itu meletakkan buku diary usang itu ke dalam laci meja belajarnya.

"Kenapa gak gw baca aja ya, siapa tau ada namanya gitu" Gumamnya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Jerry membuka lacinya berniat meraih buku diary itu tapi gerakannya terhenti.

"Gak sopan dong kalau gw baca!!" Serunya mengacak rambutnya frustasi. Namanya saja buku diary, pasti itu privasi.

Jerry menutup lacinya kasar lalu menyambar jaket dan juga kunci mobilnya cepat. Pria itu baru ingat dia ada janji dengan seseorang.

On my pillow, on my table~
Yeah life goes on~

Dengan cepat Jerry merogoh ponselnya di saku celana lalu meletakkannya di dashboard mobilnya tak lupa memasang airpods ke telinganya.

"Mama?" Panggilnya lembut.

Wanita di seberang tersenyum lembut walau tak dilihat oleh Jerry.

"Ada apa, Ma?" Tanya Jerry lembut. Pria itu memang selalu menghargai siapapun terutama Ibunya.

"Mama besok berangkat ke Jakarta, penerbangannya sore-an sekitar jam 2"

"Oke besok Jerry jemput ya"

"Emang itu tujuan Mama telfon kamu kkkk"

"Eh iya Ma, jangan lupa bawa oleh-oleh buat anak Mama yang ganteng ini" Ucapnya melirik spion mobilnya sambil membenarkan tatanan rambutnya.

"Hmm kebiasaan narsis kamu gak ilang ternyata"

"Tapi aku emang ganteng kan?"

"Kamu emang mirip papa kamu"

Jerry terdiam mendengar kalimat terakhir Ibunya. Pria itu tersenyum getir, Papa ya?

"Jer? Kamu masih disana kan?"

"Eh? Iya Ma? Udah dulu ya aku ada janji sama temen"

"Ya udah hati-hati dijalan ya"

"Iya Assalamualaikum~"

"Waalaikumsalam, sampai ketemu besok"

"Hmm~"

Jerry melepaskan airpodsnya lalu meletakkannya di dashboard mobilnya. Dalam diam pria itu menangis. Terlihat seperti seorang pria lemah bukan? Tapi Jerry bukanlah seorang pria lemah.

[ 1 ] Scenario ✅Where stories live. Discover now