O8 ㅡ ngambek

228 55 36
                                    

kalo ditanya kemarin malu apa enggak, udah pasti jawabannya Jevan malu banget.

masa iya dia gak sadar kalo abah punya pohon mangga di kebun sendiri??? masih ada buahnya pula.

"Jev, udah ih ngambeknya. udah mau buka puasa ini loh, gak mau turun ta?" Cherry masih mengetuk-ngetuk pintu kamar Jevan entah sudah keberapa kalinya.

nihil. Jevan masih ngambek dibalik selimut.

Januar yang kebetulan di lantai atas bersama Haikal mencoba membujuk Cherry biar ninggalin kamar Jevan yang penghuninya lagi ngambek.

"kak Cher, tinggalin aja udah. mending bantuin kak Chiara nyiapin makanan," ajak Januar.

"iya Cher, ntar juga turun-turun sendiri tuh kalo laper. ayok?"

Cherry menggeleng, "gak ah. kasian, Jevan nya."

Jevan mendengar semuanya sejak tadi. Cherry mengoceh, membujuknya agar mau keluar, bahkan dengan ancaman yang sama sekali gak bikin Jevan takut.

"lucu," batin nya.

"Jevaaan, ayok turun ya?" Cherry tetap berdiri di depan pintu kamar Jevan. gimanapun caranya ini orang harus keluar.

Haikal menggelengkan kepalanya, "ini perasaan gue aja apa gimana, tapi kayaknya si Jevan sengaja gak keluar kamar."

"hm, biasalah, strategi playboy cap badak."

Haikal dan Januar memutuskan turun terlebih dahulu meninggalkan Cherry yang lagi 'love-talk' sama pintu kamar Jevan.

ruang tv tampak seperti biasa. hanya ada Haru, Daffa, Jefri, dan Mahesa yang sedang bermain game.

sedangkan abah baru saja keluar dari kamarnya.

"si Jepan mana, bang?" tanya Gibran sesaat setelah Haikal dan Januar mulai memasuki ruang makan.

Haikal mengedikkan bahu, "ngambek noh perkara mangga kemaren. gue yang ada acara bukber, gak tau apa-apa, jadi ikut kecipratan omelan Jevan."

Gibran terkekeh pelan, "ya siapa suruh gak pernah ke kebun. sekalinya ke kebun modus doang gara-gara ada si Cherry."

ya gak salah sih. tapi niat Jevan kan baik mau bantuin :(

"eh Jun, Cherry mana?" mata Gibran melihat Juna masuk ke dalam ruang makan dengan handuk yang masih terlampir di bahunya.

"lah gak tau anjir, gue baru selesai mandi gini. emang di atas gak ada?"

"iya kak Cherry di atas. di depan kamar bang Jevan. ngebujuk dia biar mau keluar kamar," jawab Januar.

Chiara yang tadinya di dapur langsung mengintip ke ruang makan, "hah? lah kenapa Cherry yang ngebujuk?"

"Chi, ya Allah! sengaja banget bikin orang jantungan?" Juna mengelus dada.

pasalnya, Chiara hanya meyembulkan kepalanya di balik pintu dapur. tiba-tiba nyaut percakapan gitu aja. siapa yang gak kaget...

"hehe, sorry soryy," kali ini Chiara memunculkan seluruh tubuhnya walaupun masih memakai apron.

"Jun, susulin gih, tolong. udah jam 5 lebih loh. mereka mau puasa isya'?"

"yaudah iya sekalian jemur handuk di balkon atas aja gue," balas Juna seraya mulai melangkahkan kakinya menuju lantai atas tepatnya kamar Jevan.

di sisi lain, Cherry masih saja menunggu Jevan keluar dan mengetuk pintunya berulang kali.

"Jev... keluar to, jangan di kamar terus..."

untuk kesekian kalinya Cherry berbicara pada pintu kamar Jevan.

Selusin Rumah Abah ㅡ ramadhan ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang