13 ㅡ aneh

185 41 2
                                    

peristiwa pengeroyokan oleh Gio dan teman-temannya serta pemukulan secara anarkis oleh Arshad kemarin membuat Jefriㅡ si korbanㅡ agak trauma.

walaupun kemarin rasanya tidak terlalu sakit, rupanya sekarang sangat terasa sakitnya setelah diobati.

"aduh aduh, kak Cher, pelan-pelan dikit!"

saat ini Cherry sedang berada di kamar Jefri untuk membantunya mengobati luka semalam.

ya kemarin udah diobatin juga sih, tapi namanya luka lebam, mengompres nya gak bisa sekali dua kali.

"ini udah pelan Jef!" Cherry kembali menjauhkan tangannya saat Jefri merengek.

sangat ribet memang.

"alay banget Jefri. udah tinggal tidur doang, makan diambilin, diobatin, masih aja bawel," Jevan yang dari tadi menguping di depan pintu kamar Jefri akhirnya masuk juga.

gak tahan juga nih Jefri drama banget kayak di sinetron sinetron.

Cherry mengerjap, "loh kamu sejak kapan di depan?"

"dari tadi. ngawasin aja kalo si Jefri ngerepotin lo. eh malah ngelunjak ini bocah." Jevan meleparkan tatapan sinisnya pada Jefri.

Jefri gak mau debat aneh-aneh soalnya ini ujung bibirnya masih nyut-nyutan, "yaelah bang, adek lo lemes gini masih aja julid ya Allah."

kalau dipikir-pikir, sejak 2 hari lalu, Jevan selalu merasa tidak tenang akan sesuatu.

saat Chiara mengatakan bahwa Daniar temannya lalu membawanya untuk main ke rumah ini. kemudian saat Gibran dan Chiara menyampaikan pesan soal Gio kepada Haru. dan terakhir kemarin, saat Jefri dikeroyok oleh kelompok yang merupakan Gio dan teman-temannya.

menurut Jevan, semua masalah ini tidak semuanya berhubungan, tapi entah kenapa ini terlalu membingungkan. apalagi Gio, Jevan bahkan tidak mengenal siapa dia.

hubungannya dengan Haru? sepupu? bagaimana Arshad bisa tau? kenapa Haru hanya diam saja?

semua pertanyaan itu berkumpul di kepala Jevan saat ini. membuatnya termenung di kamar Jefri.

"Jev, kok bengong toh?" Cherry menggoyangkan tangan Jevan supaya sadar dari lamunannya.

"tuh kan, lo tuh sebenernya kasian sama gue tapi gengsi. udah mendingan ambilin siomay sama batagor kak Chiara kemaren. enak banget, pengen lagi gue. ya?"

"Jefri asu."









🎨🎨🎨








"lo kenape sih, Shad? gak biasanya lo mondar-mandir gini," Gibran capek sendiri nontonin Arshad mondar-mandir di kamarnya sendiri.

awalnya, Gibran mau ngajak Arshad nobar anime jepang, soalnya Yoshi si gudang film, series, dan drama lagi keluar sama Mahesa ke toko buku.

biasalah kalo temenan sama mahasiswa teladan seperti Gamaliel Mahesa ya mainnya kalo gak perpus ya toko buku.

''sini cepet, mau gue puter nih anime nya." tangan Gibran menepuk kursi di sebelahnya, menyuruh Arshad agar segera duduk dan menonton bersama.

Arshad melirik sebentar kemudian menuruti permintaan Gibran dan duduk di sebelahnya.

Attack of Titan menjadi anime yang akan diputar oleh Gibran siang hari ini.

niatnya sih buat ngabuburit soalnya kalo sore biasanya si Chiara minta anter Gibran ke pasar. ini anime satu kalo nonton sama Yoshi dan gak ada Chiara pasti udah selesai dari lama.

Selusin Rumah Abah ㅡ ramadhan ver.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang