BAB 53

994 86 3
                                    

Hello Readers,
Klik berlangganan dulu yuk. Komen yang rame ya. Sayang kalian.

💋💋💋

Cemburu itu wajar terjadi dalam hubungan asmara, termasuk ketika sudah menikah. Namun, kecemburuan bisa menjadi buruk dan merusak hubungan jika dibiarkan berlarut-larut. Cassandra menanggapi kecemburuan Hamizan sebagai pertanda cinta, tetapi dengan Hamizan memata-matainya setiap hari justru membuat Cassandra jengah. Seperti hari ini. Biasanya, Hamizan akan ke resto setiap pukul delapan pagi. Namun sejak percakapan Cassandra dengan Widi, Hamizan seperti mengulur waktu bekerja.

Cassandra menyuapi Lithania. Dia mengikuti saran dokter Munawar, Lithania diberi makan dengan porsi sedang setiap dua jam sekali. Tak perlu dijejali sampai bayi mungil itu kenyang. Ekor matanya menangkap gerakan Hamizan.

"Kamu nggak ke resto, Ham?"

"Kamu ngusir aku?" tanya Hamizan seolah menyindir.

Jika saja Cassandra menuruti amarah, mungkin dia sudah melempar Hamizan dengan mangkuk kosong Lithania. Suaminya seperti kena PMS, apa pun yang Cassandra ucapkan memancing emosi Hamizan. Beruntung ponsel Cassandra berdering, menyelamatkan mereka dari pertengkaran.

"Assalamualaikum, Wid." Alih-alih membalas sindiran Hamizan, Cassandra malah menjawab panggilan Widi. Dia sengaja memasang speaker, agar Hamizan tahu, apa yang mereka bicarakan. Namun, pria itu malah meninggalkan Cassandra sembari membanting pintu.

[Waalaikumsalam, Cass. Kamu sibuk?]

Cassandra yakin, pertanyaan Widi sekadar basa-basi. Dia pun tertawa pelan.

"Emang ada kesibukan ibu pengangguran seperti aku, Wid? Ada masalah dengan VL?"

[Bukan VL, aku mau ngajak kamu ketemu seseorang. Dia bersedia menjadi pendonor Lithania.]

Cassandra menegakkan punggung, "Kapan dan di mana, Wid?"

[Kami janjian di RSKS jam sepuluh, Cass. Sekalian akan dilakukan pengecekan kecocokan donor sumsumnya.]

"Baik, aku ke sana. Assalamualaikum."

Tanpa menunggu Widi menjawab, Cassandra memutus panggilan. Dia berlari ke kamar dan berganti pakaian lalu kembali ke lantai satu bersama car seat Lithania. Cassandra menggendong putrinya ke mobil. Memasang car seat di kursi penumpang lantas menaruh Lithania ke dalamnya. Bayi mungil berceloteh riang, sayang Cassandra tidak mengerti apa yang diucapkan putrinya.

Cassandra tak sempat berpamitan pada Hamizan, hanya mengirimkan sebuah pesan singkat.

Cassandra van Den Heuvel:
Aku ke RSKS, mau mengecek pendonor untuk Lithania.

Pesan untuk Hamizan terkirim, centang dua, tetapi tidak ada balasan dari si penerima, padahal Cassandra melihat status online di bawah nama Hamizan.

♥♥♥

Hello, Sexy Readers,

Cassandra pergi tanpa izin Hamizan. Ketemu Widi lagi perginya. Terus bakal gimana nih?

Lanjutannya ada di Karyakarsa belladonnatossici atau tunggu next update untuk baca gratis yaaa...

Love,

💋 Bella dan WidiSyah 💋

SEXY MISTRESSWhere stories live. Discover now