Ep; 06

182 55 16
                                    

Mereka saat ini baru saja sampai di villa, dan suasana makin tidak mengenakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka saat ini baru saja sampai di villa, dan suasana makin tidak mengenakan.
Sejak Dio dan yang lain sudah menanyai mereka satu persatu, mereka semua semakin tak mempercayai temannya masing-masing.

Daffa yang tidak suka dengan situasi seperti ini pun mulai angkat bicara.

"Gue gasuka kayak gini, curiga boleh, tapi jangan sampe saling diem-dieman kayak gini, kalo kayak gini caranya, bakal makin susah buat kerja sama terus nemuin si pelaku bangsat ini" ucap Daffa, dirinya benar-benar geram.

"Ga bisa seleluasa itu juga Daf, lo kan tau sendiri pelakunya salah satu dari kita, kalo misalnya orang yang lo ajak diskusi itu pelakunya lo mau gimana? Semuanya juga bakal hancur dan percuma Daf" jawab Azra.

Mereka pun kembali terdiam, benar, sangat sulit jika berada di situasi seperti ini.

"Guys, kemaren, kalian bahas apa?" Tanya Hila.

"Ya tentang ini, tentang apa lagi emang?" Jawab Daffa.

"Kenapa ga ajak kita juga? Kita juga bagian dari ini loh? Kok seakan-akan kalian mau nyelesain ini sendiri? Ato jangan-jangan kalian pelakunya?" Serbu Sera.

"Mulut lo bisa diem ga? Jangan mancing emosi di suasana yang lagi kayak gini, jangan sembarangan nyurigain orang kalo diri lo gamau di perlakukan hal yang sama" tangkas Fachri.

"Haha, lo seharusnya yang diem, gue liat lo ga tidur semalem" ucap Sera diakhiri dengan senyuman puas.

Alfa yang tadi pagi melihat Fachri tertidur pulas di sampingnya pun mengernyitkan alisnya karena ia juga dapat melihat perubahan ekspresi Fachri, begitu pun Sera.

"Lo juga Ser, semalem lo ga tidur kan?"

Sera dan yang lain terkejut ketika Aya berbicara seperti itu. Ketika Alfa ingin membalas perkataan Aya dengan 'berarti lo juga ga tidur' pun tak jadi karena Aya langsung melanjutkan kalimatnya.

"Logika deh, kamar Sera itu di lantai 1, sedangkan kamar Fachri sama Alfa di lantai 2, kalo emang Fachri semalem ga tidur dan Sera sampe tau, berarti Fachri turun ke lantai 1, sebaliknya sama Sera, dia bisa aja bilang 'gue denger ada bangun tadi malem' kalo emang dia di kamar, tapi kenyataannya? Sera dengan jelas bilang kalo Fachri yang ga tidur,"

"sedangkan masing-masing kamar itu ga punya jendela untuk liat ke arah ruang tengah. itu artinya, Sera malam itu juga ga di kamar,"

"Omongan gue, bener atau salah?" Tanya Aya.






















Malam ini mereka memutuskan untuk istirahat, namun, saat tengah malam, Azra, Fachri, dan Jack sedang bertanding melalui play station di ruang tengah dengan beberapa cemilan.

Namun Jack melihat ada seseorang yang sedang berjalan ke arah dapur, lalu ia pun memanggil orang tersebut.

"Tolong bikinin minum buat kita bertiga dong sekalian, tadi lupa ambil minum" pinta Jack.

"Ohh boleh, mau teh apa kopi?"

"Es teh aja deh, makasi ya sebelumnya" ucap Jack lalu melanjutkan bermain games.



"Ini, gue mau ke toilet ya, selamat menikmati" ucapnya sambil menaruh satu persatu gelas berisikan es teh kepada tiga pria ini.

Setelah Azra, Fachri, dan Jack mengucapkan terima kasih, ia pun segera pergi dan ketiga pria tersebut pun lanjut bermain dan meminum es teh yang dibuatkan oleh temannya tadi.

Hari pun makin larut, pada akhirnya mereka tertidur di ruang tengah.























Pagi ini Jasmine bangun dengan ceria, ia merasa tidurnya benar-benar cukup dan nyaman tadi malam.
Ia pun berniat membangunkan Nadya yang sedang tertidur.

"Nad, bangun bego, mandi, terus temenin gue keliling-keliling sini mumpung masi pagi, masih seger gituu" ucap Jasmine sambil menggoyangkan tubuh Nadya.

"Lo aja ah, gausah ngajak-ngajak, masih ngantuk gue" jawab Nadya dengan mata yang masih tertutup.
Jasmine pun mendengus kesal lalu akhirnya memutuskan untuk memasak mie saja untuk sarapannya.

Tapi saat ia sampai diruang tengah ia rasanya ingin tertawa melihat Azra, Fachri, dan Jack yang tertidur sangat pulas diruang tengah dengan bungkus snack yang berserakan dimana-mana.

Dia tak ada niat untuk membangunkan temannya itu, ia pun melanjutkan perjalan ke dapur dan memasak menu sarapannya dan memakannya.
Lalu saat ia sudah menyelesaikan makannya dan sudah mencuci piring, Jasmine terkejut mengapa Azra, Jack, dan Fachri belum juga bangun, padahal teman-temannya satu persatu sudah mulai bangun.

Tidak masalah sih, dia juga sering bangun siang, begitupun teman-temannya.

Namun Jasmine sedikit khawatir karena,






















Wajah ketiga temannya tampak memucat.























WHO's



























THE




























LIAR?

LIAR?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who's the Liar • OC✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang