Ep; 08

173 51 7
                                    

Sudah satu minggu lebih mereka menetap di villa terpencil dan terkutuk ini, bahkan beberapa korban kecuali Jack dan Fachri yang masih harus dirawat pun sudah bisa pulang dan mereka memilih untuk kembali ke villa untuk membantu teman-temannya, sert...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sudah satu minggu lebih mereka menetap di villa terpencil dan terkutuk ini, bahkan beberapa korban kecuali Jack dan Fachri yang masih harus dirawat pun sudah bisa pulang dan mereka memilih untuk kembali ke villa untuk membantu teman-temannya, serta Lily, Viola, dan Khayla yang memutuskan akan menyusul nanti. Namun hingga saat ini mereka belum juga melakukan pergerakan sama sekali.

Daffa benar-benar kesal, ia tak habis pikir bahwa sesusah itu cara menemukan sang pelaku. Ia kira ini semua akan berjalan mudah seperti di film-film, namun dugaannya meleset, ini bahkan jauh lebih sulit dari itu.

Tak ada ide yang dapat mereka tuangkan, benar-benar sulit di percaya, Daffa sempat berfikir untuk menyerah.
Namun, ia mengingat teman-temannya yang menjadi korban, ia tak terima, ia dan yang lain harus menemukan pelakunya, atau, dia sendiri yang akan menemukannya.
























Siang ini Dio berencana untuk pergi sebentar ke rumah sakit untuk menjenguk Jack dan Fachri, dan Azra juga sebetulnya. Tapi, jika kalian ingat, semua orang sedang menyembunyikan kematian Azra, sebab itu lah Hila melarang Dio dengan alasan,

"Lo sama yang lain masi belum pulih, gausah nyari mati, istirahat disini aja"

Untung ini Hila yang berbicara, semuanya pun menuruti perkataan Hila.

















Suara dentingan sendok yang mengenai piring kini tengah memenuhi ruang makan. Saat ini mereka semua sedang makan siang bersama, hening, tak ada yang memulai pembicaraan, mereka sibuk menikmati makanan yang mereka santap.

"Jadi kenapa mereka bisa sampe keracunan?" Ucap Adis yang mulai membuka percakapan disela-sela makannya.

Ketiga belas temannya terdiam dan saling tatap-tatapan, tapi mereka rasa, mereka memang harus jujur, karena tujuan teman-temannya yang menjadi korban kembali kesini adalah untuk membantu mereka menemukan siapa pelakunya.

"Kita gatau jelas kejadiannya gimana, karena kejadiannya malem dan kita semua udah tidur, bahkan mereka yang jadi korban aja belum sadarkan diri sampai saat ini, jadi kita belum dapet info apa-apa,"

"Dan juga dokter bilang, mereka keracunannya ga terlalu parah, tapi mungkin bakal bikin mereka sedikit lebih lama ada dirumah sakit karna harus sembuh total dulu baru boleh pulang,"

"But, yang pasti juga itu racun di salurin lewat minuman," jelas Aria.

"Minuman?" Tanya Dafi.

"Iya, kayaknya si pelaku ini bikinin Jack, Fachri, sama Azra minuman malem itu, karna yang gue tau semalem mereka bertiga itu main di ruang tengah, lagian sampe pagi itu layar tv masih stay hidup" jelas Aria lagi.

"Siapa yang pertama kali ngeliat mereka bertiga udah tidur disana pagi-pagi?" Tanya Ilham.

"Jasmine"
















































Sekarang sudah menunjukkan pukul 14.00 waktu setempat, saat ini Aria, Nindy, Jesya, Ranya dan Aya tengah duduk di balkon lantai 2, mumpung hari ini cuaca tidak terlalu terik jadi mereka ingin memanfaatkan waktu untuk bersantai di balkon.

"Gue mau jalan-jalan bentar ya" ucap Aya lalu bersiap untuk berdiri.
Tapi pergerakannya berhenti ketika Nindy menarik tangannya.

























"Lo selalu aja pergi, jangan keseringan pergi kayak gitu kalau lo bukan pelakunya"



















WHO's


























THE
























LIAR?

Too short :'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Too short :'

Who's the Liar • OC✔️Where stories live. Discover now