01. Floxer

1K 86 81
                                    

Floxer angkatan ke-2.
.
.
.
.

Arzan Athariz Balindra

Arzan Athariz Balindra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.
.

Floxer||lo asik kita santai! Lo usik kita bantai! ||
.
.
.
Happy Reading!

--0o0--

"GUE ARZAN ATHARIZ BALINDRA! GUE SIAP AMBIL ALIH PIMPINAN DARI KETUA SEBELUMNYA! ADA YANG KEBERATAN? KELUAR DARI FLOXER!"

Tepat satu tahun yang lalu dimana dirinya telah resmi menjadi ketua geng terbesar, Floxer. Sudah jalan satu tahun ia memimpin Floxer, namun tidak satu orang pun yang tau jika seorang Arzan yang memimpinnya, terkecuali anggota dari Floxer. Ia sengaja menyembunyikan identitasnya sebagai ketua dari Floxer. Karena apa? Karena ada sesuatu yang amat sulit jika untuk di jelaskan saat ini.

Seorang laki laki dengan slayer hitam yang menutupi sebagian wajahnya, yang hanya menampilkan alis hitam pekat nan tebal, dan mata elang dengan tatapan yang sangat tajam. Tidak ada seorang pun yang berani menatap mata yang dilontarkan oleh pria dengan berjaket kulit berwarna hitam, dengan lambang Floxer di punggung gagahnya.

Pria itu berjalan santai dengan tongkat baseball yang ia seret sehingga keluar suara gesekan dari aspal dan tongkat tersebut dengan sangat nyaring.

Pria itu berdecih pelan dan langsung tersenyum sinis menatap tajam seseorang yang sudah terkapar lemah dibawahnya. Rasanya kasihan sekali melihat lawannya yang ditinggal pergi sendiri oleh anggotanya sendiri.

"Ditinggal pergi sama anggotanya, ga berniat buat geng baru?" Tanyanya datar. Tidak mendapatkan jawaban darinya melainkan ringisan yang keluar dari mulutnya, saat perutnya yang dipijak olehnya

"Kalo ga bisa pake tongkat beginian, gausah sok-sok-an bawa!" Cibirnya dengan tangan yang menunjukkan tongkat yang ia bawa untuk menyerangnya tadi

Plentung!

Laki laki itu meringis saat kepalanya dipentung sangat keras olehnya. Sedangkan ia yang mendengar ringisannya? Ia hanya terkekeh pelan tanpa dosanya.

"Lagi ga?" Tawarnya. Namun sebelum laki laki dibawahnya menjawab tawaranya. Ia sudah terlebih dahulu memukulkan tongkat tersebut ke kepalanya lagi

"Arghh" Laki laki itu terkekeh sinis saat mendengar umpatan yang keluar dari mulut musuhnya ini. Merdu sekali!

Plentung!

I'm the LEADER.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang