04. Saingan baru

578 48 120
                                    

Happy Reading!

--0o0--

Huh!

Zara meniup kedua telapak tangannya seraya tersenyum senang. Karena saat ini ia telah berhasil memanjat tembok yang begitu menjulang tinggi. Ya Zara kesiangan hari ini, lebih tepatnya sengaja! Karena kalo ia datang terlalu pagi pastinya ia akan bertemu dengan ketos terhormat.

Zara menatap kebawah. Okey, ia harus turun kebawah sekarang! Bagaimana caranya? Kalian gausah khawatir soal manjat memanjat Zara juaranya, dan pastinya turun menurun pun ia akan menjadi juaranya. Mau securam apapun yang akan dilaluinya baginya itu hanya hal yang kecil. Zara melemparkan tasnya dan siap untuk melompat.

Brukk!

Srettt!

"Shit!" Umpatnya pelan, saat mendapati bokongnya yang sudah mendarat dengan sangat sempurna ketanah

Zara bangun dari jatuhnya perlahan, dengan tangan yang memegangi bokongnya yang mulai terasa nyeri. Ia harap tidak ada orang yang melihat dirinya saat terjatuh tadi, karena rasanya sangat memalukan sekali. Saat telah sempurna tubuhnya ia tegakkan, tangannya pun terulur untuk membersihkan bokongnya yang sedikit kotor. Tapi tunggu sebentar, mengapa roknya terbelah dua?

"Lah, kok rok gue robek?!" Paniknya yang sudah melihat kondisi rok bagian belakangnya. Masalahnya robeknya itu tidak ada bagus bagusnya!

"Busettt niat banget robeknya lagi. Dari ujung ke ujung" Umpatnya yang masih sibuk memperhatikan rok belakangnya. Zara mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru taman, sepi. Ia bersyukur karena taman sangat sepi sekarang, tapi ia pun masih bingung bagaimana caranya ia masuk ke kelas?! Ia takut saat dirinya menyusuri koridor banyak pasang mata tertuju kearahnya, kan nanti keenakan merekanya!

"Kesiangan?" Suara bariton itu membuat Zara langsung menatap kearah sumber suara. Dengan panik gadis itu langsung memegangi roknya yang robek

Pria itu berjalan mendekatinya membuat Zara semakin memundurkan langkahnya. Membuat punggungnya langsung menabrak tembok dibelakangnya. "T-Tarzan Tarzan! S-stop disitu!" Panik Zara saat lima langkah lagi pria itu akan mendekatinya

"Tarzan siapa lo?!" Sengit Arzan menatap tajam Zara

"Ya lo lah!" Arzan mendengus pelan. Bisa bisanya nama seindah ini di ganti dengan nama Tarzan

"Nama gue Arzan!" Dengusnya kembali melangkahkan kakinya mendekati Zara yang masih diam mematung di tempatnya

"A-arzan Arzan! Jangan deketin gue, pliss!!!" Paniknya, membuat Arzan langsung menghentikan langkahnya dengan alis yang terangkat satu

"Kenapa?" Zara langsung menggelengkan kepalanya cepat seraya menampilkan sederet giginya

"E-enggak, gapapa!" Serunya tersenyum kikuk, dengan keringat dingin yang perlahan menjalar ditubuhnya

Arzan menatap singkat kearah tangan Zara yang masih menutupi bokongnya. Pria itu langsung menatap kearah wajah Zara dengan ekspresi sedikit bingung. "Masuk kelas!" Titah Arzan. Membuat Zara sangat panik sekali

"I-iya nanti gue mau masuk kelas" Serunya tersenyum kikuk, dengan degup jantung yang tidak beraturan. Karena ia takut Arzan melihat dan mengetahui roknya robek

"Sekarang!" Tajamnya membuat Zara bingung sekali harus berbuat apa sekarang?!

"I-iya"

"Sebelum ke kelas, ikut gue ke ruang OSIS!" Serunya yang langsung berjalan meninggalkan Zara yang masih terdiam di tempatnya, tanpa ada pergerakan sedikitpun

I'm the LEADER.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora