Part 1

26.4K 2.2K 46
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

"Masa lalu memang sudah berlalu, tapi entah kenapa, kenangan itu selalu datang tiba-tiba walau dia sudah berusaha melupakannya."

©©©

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

©©©

Langkah kaki kecil menaiki tangga sempit, tangan mungilnya berusaha membuka pintu kayu didepannya, dengan susah payah, pintu tersebut pun terbuka sempurna. Menampakkan seorang wanita tertidur pulas, dengan selimut tipis membalut dirinya.

Kaki kecil tersebut, berusaha menaiki tempat tidur yang masih bisa dia jangkau. Netranya menatap wajah cantik yang tertidur dengan pulasnya, kecupan hangat mendarat sempurna di kening, lalu kedua pipi sang wanita. Hingga kelopak mata itu pun terbuka sempurna.

"Gibran sayang? Kamu sudah bangun?" tanya wanita tersebut, yang tak lain, Aresha Calista Eliana.

Gibran mengangguk dengan mata bulatnya yang menggemaskan, membuat Aresha langsung membawa sang putra kepelukan.

Diusapnya rambut hitam legam nya.

"Maaf ya sayang, Bunda terlambat bangun," kata Aresha merasa bersalah.

Gibran menggeleng, laki-laki kecil tersebut mendongak menatap kedua netra sang Bunda.

"Tidak papa, Giblan bisa bangun sendili kok! Giblan kan sudah besal Bunda!"

Aresha tertawa melihat tingkah putranya. Netranya melirik jam di dinding.

"Masih jam setengah lima pagi sayang, kenapa bangun?"

Gibran mengeratkan pelukannya. "Giblan tadi ke kamal mandi Bunda."

Aresha terkejut. Anak seusia tiga tahun ke kamar mandi sendiri? Astaghfirullah, Bunda macam apa dia.

"Ya Allah Gibran! Kenapa gak bangunin Bunda sayang? Kalau terjadi sesuatu dengan kamu bagaimana?"

Gibran tersenyum melihat kemarahan sang Bunda. Dengan tangan yang memilin baju Aresha, Gibran berkata. "Giblan tidak tega," lirihnya.

Aresha mengerutkan kening menatap sang putra. "Tidak tega?"

Gibran mengangguk pelan. "Kata Oma Neni, Bunda capek, habis kelja. Jadi, Giblan tidak tega bangunin Bunda."

Aresha berkaca menatap sang putra. "Kamu tau tega artinya apa?" tanya Aresha menatap lekat netra sang putra.

Gibran menggeleng pelan. Aresha yang tak kuasa pun, kembali memeluk sang putra kedekapannya.

Assalamu'alaikum My Wife [END]Where stories live. Discover now