Good boy - Chanlix

14.4K 402 50
                                    

Tangannya yang sudah memerah lecet masih tetap di geseknya pada tali yang mengikat tangannya, pemuda berambut blonde yang duduk di kursi besi itu masih ingin menyelamatkan dirinya dari penculikan yang terjadi padanya.

Malam itu dingin, namun tidak sepi. banyak orang berlalu lalang di bawah sinar bulan purnama, bersama pasangan masing-masing atau bersama keluarga memadu cinta dan kasih sayang. Membeli makan, barang atau sekedar bercengkrama sambil jalan-jalan.

begitu pula si pemuda blonde, Felix. namun bedanya ia tidak sedang bahagia. malam itu ia menangis, ia akhirnya melepas jeratan cintanya pada kekasihnya.

Toxic relationship yang orang jaman sekarang menyebutnya. Felix sudah tidak kuat disakiti dan di lecehi. Memar, bekas luka, darah mengering sudah terlalu banyak mengelupas kulit selembut mawar milik pemuda september itu.

ia memutuskan hubungannya saat itu dan merasa lega saat pria bertubuh tinggi dengan rokok di tangannya menyetujui keputusan Felix, dan tidak menolaknya.

namun, Felix tetap menangis walau jelas sekali pria itu tampak tak peduli bahwa hubungan mereka sudah kandas, pria itu hanya mengagguk dan pergi begitu saja, tidak dengan Felix, yang langsung jongkok dan menangis tersedu-sedu di balik lututnya. bodohnya ia tidak memperdulikan gang sepi malam itu yang sudah di janjikannya dengan Chanyeol, mantannya untuk berbicara.

membuat pria putus asa dengan tubuh kekar mendapat kesempatan manis untuk menculik yang sedang menangis sendirian di tengahnya gang sepi nan dingin tersebut.

Felix bingung, ia tak tau apa yang penculik itu ingikan darinya, ia bukan anak orang kaya, ia juga bukan orang penting, sukses, terkenal ataupun spesial. ia biasa saja, kisah asmaranya saja yang tragis.

mencintai orang yang begitu tidak mencintainya, bahkan sampai detik di mana matanya tertutup dengan sebuah kain hitampun, ia masih mencintai mantanya yang tinggi itu.

namun, Felix juga tidak pasrah begitu saja, ia tetap mau berjuang untuk kembali kepelukan keluarganya, tapi sialnya ia mengabari orang tuanya akan menginap di rumah sahabatnya untuk tiga hari. ia berencana akan menangis dan mengadu disana, namun ia malah terperangkap di ruangan sempit yang lembab ini.

"Jangan menyakiti tanganmu, aku yang akan melakukan itu nanti." suara berat itu mengintrupsi setelah suara pintu di buka.

Pria yang putus asa, sebut saja Chris. itu membuka tali penutup mata Felix, membiarkan tawanannya melihat rupanya,

baju tanpa lengan berwarna hitam, dengan celana jeans dan rambut hitam yang dinaikan keatas. tampan, benar-benar tampan, atau sebut saja ia seksi, wajahnya nakal namun tegas dan kuat, auranya mendominasi pernapasan Felix hingga si kecil sesak nafas.

auranya pemimpin, kejam, licik dan kuat mencengkam. Wajah Felix memerah, tubuhnya panas.

"Kau akan menjualku?"

Chris hanya diam, ia membuka simpul tangan Felix, namun terhenti saat suara berat Felix kembali mengajukan pertanyaan. "apa kau akan jadikan aku pelacur?"

Chris tidak ingin menjawab namun mulut kecil itu kembali mencicit-

"Apa kau akan menjadikanku pelacurmu?"

Chris yang mendengar itu menaikan tubuhnya, mensejajarkan wajahnya dengan mata Felix, mendekatinya. ekspresinya santai sekali, sama seperti tangannya yang dengan santai merambat menuju dada Felix, menyenggol tonjolan kecil disana.

Felix membulatkan matanya. Tubuhnya menegang terkejut.

"Kau sangat suka di sentuh, ya? sangat ingin menjadi pelacur, hmmmm....?" jari Chris memutar disana, sesekali memelintirnya dengan ibu jari dan telunjuknya, matanya disayukan, namun masih menatap mata Felix tajam, sedangkan yang sedang di lecehkan mati-matian menahan desahannya, matanya terpejam ketat dengan alis menungkik, kakinya di rapatkan untuk menyembunyikan si kecil yang menggemuk di bawah sana.

𝗪𝗲𝗮𝗸𝗻𝗲𝘀𝘀 𝘴𝘦𝘹 'ʰᵃʳᵉᵐᶠᵉˡⁱˣ'Where stories live. Discover now