Penentuan Kelompok KKN part 1

598 34 0
                                    

Setelah selesai kelasnya, Jeongguk bergegas ke ruang teater. Dengan cepat, ia memasukkan laptop dan buku-buku tebal yang ia bawa.

Teman-teman sekelasnya sudah pergi lebih dahulu, atau mungkin Jeongguk saja yang terlambat karena ia harus menyelesaikan revisian tugas.

Dalam hati, ia menyesal karena telah membiarkan teman-temannya menunggu di hari pembagian kelompok KKN. Jeongguk tidak mau memberikan kesan buruk di hari pertama.

Biar bagaimanapun, ia akan melakukan KKN selama satu sampai dua bulan ke depan. Yang artinya, akan hidup bersama orang-orang asing selama itu.

"Gara-gara dosen sialan itu, aku jadi terlambat," umpat Jeongguk.

Setelah mengangkut habis semua barangnya di atas meja, Jeongguk bergegas meninggalkan kelas. Kaki panjangnya mengambil langkah besar untuk sampai ke ruang teater.

Beberapa kali ia tidak sengaja menabrak beberapa mahasiswa di koridor kampus dekat kelasnya. Ia tidak punya banyak waktu lagi untuk melihat pengumuman kelompok.

Ya, siang ini para mahasiswa semester 5 dan 6, sibuk berlalu lalang di semua koridor karena penentuan kelompok KKN sudah diumumkan sejak satu jam lalu.

Dan Jeongguk menjadi satu-satunya orang yang terlambat satu jam lamanya dari waktu yang telah di tentukan.

Salah sendiri, Jeongguk sering bolos sih makanya mendapat banyak revisian.

Menerobos ruang teater, Jeongguk celingukan mencari pengumuman kelompoknya. Ia bingung karena terlalu banyak orang di sini.

"Heh brader, lu kemana aja?" tanya sosok kurus menepuk bahu kokohnya.

Itu Bambam, sahabatnya.

"Revisian, biasalah," jawab Jeongguk santai.

"Lu sih sering bolos di matkul si tua, udah tau dia sensi banget sama lu," ujar Bambam.

"Mana gue tau? Gue kan photoshoot buat iklan produk," ucap Jeongguk membela diri.

"Iya si, sibuk banget ya jadi lu? Bulak balik Jogja-Jakarta," kata Bambam.

"Nah itu lu tau. Btw, mana pengumuman kelompok KKN nya? Pusing banget gue, terlalu banyak orang disini," keluh Jeongguk.

"Lu gak usah bingung gitu, Guk. Lu sekelompok ama gua KKNnya," jelas Bambam sambil tertawa.

Ya, mendengarnya membuat Jeongguk lega. Dirinya tidak perlu bersusah payah mencari teman kelompoknya kan?

"Serius," sungut Jeongguk.

"Serius lah! Ngapain amat bohong, yok cek di papan pengumuman," ajak Bambam menarik lengan kekar Jeongguk hingga mereka sampai di depan papan pengumuman.

"Noh liat!"

Dan ya, Jeongguk benar-benar satu kelompok dengan Bambam.

"Nah terus yang lain mana?" tanya Jeongguk.

"Ya balik kelas lah, gila lu. Udah jam berapa ini? Nungguin lu ampe dateng, pada bolos kelas mereka," canda Bambam, tipikal ceplas ceplos.

"Btw, lu udah makan siang?" tanya Jeongguk.

"Udah, sama Mingyu," jawab Bambam.

"Bakal ngumpul lagi gak kelompok KKN nya? Gue kan belom ketemu mereka, belom ngenalin diri," kata Jeongguk.

"Tanpa lu kenalin diri lu juga mereka pasti tau lah siapa lu, Jeongguk Elvano Xavier," ejek Bambam.

Jeongguk tertawa. Puas.

"Gak sia-sia gua punya muka ganteng," narsis Jeongguk dengan senyum anehnya.

Tanpa basa-basi, Bambam langsung memukulnya. Ia muak melihat ekspresi aneh bin mesum Jeongguk.

"Bacod. Dah yuk traktir gua nasi uduk Mbah Dewi," usul Bambam langsung disetujui oleh Jeongguk.

"Lu bilang tadi dah makan ya!"

"Ronde kedua lah!"

"Gas lah, sekalian gue mau ke kelas ayang beb gue, Eunha,"

"Bucin banget najis,"





































TBC

KKN (Kuliah, Kerja, Nikah) Lokal || ✓VKookV (BL)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon