28. Pernyataan Paul

917 71 2
                                    

28

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

28. Pernyataan Paul

"Anak-anak Reagan's pada pindah ke Arles."

Dimas membanting tas ranselnya sembarang arah. Toh, ia tidak memusingkan tasnya jatuh di mana. Lagi pula, TongRaxeG2 (Tongkrongan Draxe G2) tempat tongkrongan mereka.

Uhuk!

Gio tersedak oleh asap rokoknya sendiri. Tentu saja cowok itu sangat terkejut mendengarnya. Boleh 'kan Gio meminta pengulangan? Gio rasanya tidak percaya.

"Yang benar lo Dim. Antek-anteknya si Azka yang pada tengil itu pindah ke Arles." Gio terkekeh tidak percaya.

"Lo nggak percaya?" Dimas mengangkat sebelah alisnya acuh.

"Percaya," kata Galih. "Cuman, mereka punya notif apa mendadak pindah ke Arles?"

"Gue curiga," ucap Gio melipat kedua tangannya di atas dada. Spekulasi-spekulasi yang belum tentu terjadi sudah bersarang di kepalanya.

"Yaudah si, santai aja, kenapa takut banget sama mereka? Mereka aja nggak tau Draxe, boro-boro punya notif," ucap Salsa acuh.

"Iya juga si." Fiona mengangguk setuju dengan ucapan Salsa barusan.

"Walaupun begitu, waspada tetap harus," ujar Derina mengingatkan.

Dimas yang tadi acuh dengan itu langsung menatap Derina dalam diam. Perkataan Derina barusan membuat dirinya ikut menaruh rasa curiga juga dengan kepindahan anak-anak Reagan's.

***

"Kemana lo malam itu?!"

Sea meringis kesakitan ketika tangannya di cengkram begitu kuat. Panggungnya dibenturkan ke pintu toilet. Sea takut saat cowok itu menariknya untuk masuk ke salah satu bilik toilet hingga posisinya tersudutkan.

"Jawab gue! Lo bisu?!"

"Kemana lo pas di arena balapan itu?!"

"Aku, ke rumah teman ka―rena ada tugas kelompok."

"ALASAN!"

"Kita nggak kenal, jangan bersikap kurang ajar!" sentak Sea menjauh beberapa langkah dari hadapan Paul.

Senyum miring di bibir itu membuat Sea bergetar ketakutan. Untuk kedua kalinya punggung Sea dibenturkan di tembok bilik toilet. Cengkraman tangan Paul di kedua bahu Sea seolah memaksa Sea untuk menatap Paul.

AZKASEA Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt