XII

1.5K 232 12
                                    

Apa yang terjadi setelah insiden tiba-tiba ketika San mengecup dahi seorang Jung Wooyoung? Ah bogeman yang tidak bisa dibilang pelan bersarang di perut San sampai si sulung Choi itu merintih kesakitan. Biar bagaimana pun juga Jung Wooyoung masihlah seorang laki-laki! Jadi pukulannya tidak bisa dianggap pelan sedikit pun.

"Yak! Kenapa malah memukul ku!" Protes San setelah rasa sakit di perutnya sudah mulai sedikit berkurang.

Wooyoung yang masih terlihat terkejut akan pukulannya yang terhitung spontan bisa sekencang itu pun  menutupi nya dengan ekspresi seakan-akan tidak peduli dengan apa yang dirasakan oleh orang yang baru saja menerima bogeman nya itu.

"Lagi juga siapa suruh main tiba-tiba cium sembarangan." Sahut wooyoung dengan nada yang sedikit kesal.

"Lagi juga cuma dahi yang dicium kenapa sebegitu nya sih padahal bukan bibir yang aku cium!" Protes San.

Wooyoung yang masih kesal dengan sikap San pun membalas. "Ya tetep aja kan jangan sembarangan!"

"Niatnya kan baik, biar dahi kamu cepet sembuh. Eh malah dapet hadiah bogeman." Balas San yang merasa tidak Terima dengan apa yang ia rasakan sekarang.

"oke-oke aku minta maaf ya. Sini aku liat dulu, berbekas nggak? Kalo iya mau aku ambilin kompres." Ucap wooyoung sambil mendekat kearah San yang masih saja memegangi perutnya.

San sempat terkejut mendengar niat yang diucapkan oleh Wooyoung. Berarti secara tidak langsung wooyoung nanti akan melihat bagian tubuhnya yang selama ini ia tutup rapat kecuali dengan jongho tentu saja.

"Nggak usah, udah sembuh nih." Ucap San yang saat ini sedang memperbaiki posisi duduknya.

"Jangan ngeyel, sini dilihat dulu nanti kalo kenapa-kenapa nyalahin aku juga kan." Sahut wooyoung kali ini berhasil menarik keatas seragam yang digunakan San secara paksa. Alhasil apa yang wooyoung lihat? Pemandangan gratis yang tidak pernah sedikitpun ia sangka dapatkan dari pemuda yang belum genap ia kenal selama kurang dari enam bulan ini.

"Wah rajin olahraga ya kamu?" Tanya wooyoung setelah sadar dari kegiatannya mari memandangi salah satu rahasia Choi San tapi dengan tatapan mata yang coba dialihkan kemana saja asal tidak bertemu dengan manik kembar Choi San.

"Yak! Curi kesempatan ya kamu!" Protes San yang juga merasa malu kalau-kalau ada orang lain yang melihat tubuhnya selain si beruang Jongho.

"Jangan fitnah! Itu lebih kejam daripada membunuh!" Sahut wooyoung yang tidak Terima protes yang dilayangkan oleh San.

"Kalo fitnah lebih kejam dari membunuh, penjara udah penuh sama orang yang saling fitnah bukan para pembunuh." Balas San.

"Terserah mu lah. Kelihatan nya perutmu tidak ada bekas pukulan ku jadi tidak akan aku kompres." Ucap wooyoung.

"Lagi kan udah dibilang aku nggak apa-apa. Ngeyel si!" Sahut San.

Wooyoung yang mendengar sahutan San pun sebenarnya ada niatan ingin untuk memberi bogeman lagi, tapi berhubung tamu adalah raja jadi setidaknya wooyoung harus menghargai San meski sedikit.

"Oh iya wooyoung,"

Wooyoung pun menoleh kearah San.

"Kayanya aku lagi suka sama seseorang deh." Lanjut san.

Wooyoung yang terkejut pun seketika heboh sendiri. Menanyakan siapa yang San suka apakah dia mengenalnya atau tidak, bersekolah dimana, dan yang lainnya.

"Kamu kenal woo, kenapa sih penasaran banget ya?" Tanya San

"Ih iya dong temen aku kan lagi suka sama orang makanya aku penasaran banget ini. Ayo siapa orangnya bilang dong!" Ucap wooyoung kali ini sambil menarik ujung baju yang digunakan oleh San.

[✓] Secret | SanwooWhere stories live. Discover now