Aku tak sehina pekerjaanku (part1)

39.3K 397 3
                                    

"berapa juta permalam,untuk wanita jalang sepertimu?"
"30juta permalam,apa kau sanggup?"
"kau gila?30juta hanya untuk wanita jalang yang sudah pernah dijamak oleh laki-laki lain?"

Aku terdiam,aku sudah terlalu kebal dengan cacian dan makian seperti itu,bahkan aku sudah terbiasa dipandang sinis oleh mereka yang menganggap pekerjaanku sangat hina dimata mereka,tapi sejujurna ini bukan mauku, pekerjaan ini aku lakukan untuk membiayai hidup,menyekolahkan ketiga adiku,dan membiayai pengobatan ibuku,jika saja ibuku tahu pekerjaan hinaku mungkin ia memilih untuk mati daripada sembuh dengan uang haram dariku. selama ini aku menutupi pekerjaanku, ibuku hanya mengetahui aku bekerja kantoran seperti wanita hebat diluar sana, ia terlihat bangga dengankebohonganku.

"terserah kau kalau tidak mau,aku mampu memuaskanmu melebihi mereka"
Laki-laki itu tak langsung menjawab perkataanku,tapi dari sorotan matanya aku sudah dapat membaca ia ingin sekali menggunakan jasaku hanya untuk memuaskan nafsu birahinya saja.laki-laki mana yang tak mau dengan wanita sepertiku,aku cantik,kulitku bersih, tinggiku sangat ideal untuk wanita seusiaku..
"naiklah kemobil"ucap pria itu segera.

Hanya butuh beberapa detik,aku sudah berada didalam mobil laki-laki hidung belang ini.dari yang kulihat sepertinya ia kaya raya,hanya mungkin ia bosan dengan istrinya dirumah atau bahkan ia sedang bermasalah dengan keluarganya. Dasar pria,mudah mencari kesenangan saat sedang bermaslah,tak memikirkan perasaan wanita.ah sudahlah bukan urusanku,apapun yang terjadi dengannya ia tetap sudah terikat janji untuk membayarku malam ini sesuai yang aku minta dan tugasku hanya melayani.

Ia membawa ku dalam hotel mewah yang mungkin untuk semalam mampu menghabiskan jutaan rupiah,ia memesan kamar untuk kami berdua. Aku mengikutinya dari belakang menuju kamar yang telah ia pesan untuk kami.

Ia berjalan menuju bibir tempat tidur,segera ia membuka bajunya dan melemparkan tubuhnya kekasur.
"kemarilah wanitaku,kau berjanji untuk memuaskanku malam ini dan aku akan membayar sesuai keinginanmu"

Sebenarnya aku benci melakukan hal ini,aku benci ketika tubuhku dijamak laki-laki yang tak ku kenal. Tapi demi hidup aku rela. Hanya butuh beberapa detik aku sudah berada dalam dekapannya..

***
Sinar matahari menyelusupkan sinarnya dari celah-celah jendela kamar kami. Dan membuatku tersadar dari mimpi burukku.
"om,bangun sudah pagi sesuai janjimu setelah aku mampu memuaskanmu kamu akan membayar sesuai perintahku"
'terimakasih cantik,permainanmu sungguh menakjubkan"ia melempar amplop coklat tebal kearahku dengan garis lengkungan senyum puas dibibirnya.
"terimakasih om"

Kami membersihkan diri masing-masing dan segera memakai kembali baju kami,kami meningalkan hotel itu,dan ia mengantarkanku kembali ketempat awal kita bertemu.

Aku seorang diri berjalan menyusuri kota jakarta untuk menyetor setengah uang hasilku bersama lelaki hidung belang tadi malam kepada wanita yang biasa kami sebut "mami" ya.ia adalah ketua pelacur yang memperkenalkanku pada dunia malam,pada pria yang haus dengan kehangatan wanita,ia tersenyum puas melihat uang yang ku berikan kepadanya,tak jarang ia akan memaki jika aku tak membawa uang untuknya..

"nah begini dong jes,kalo setiap hari lo bisa ngehasilin duit sebanyak ini gue kan jadi seneng ngasih lo ke laki-laki diluar sana yang masih ngebuthin jasa lo"

Ya. Namaku jesicca,jesicca natalia wanita kotor yang terjerumus kedalam dunia yang membuatku enggan untuk lebih lama menatap matahari,dunia yang membuatku membenci pria!terlebih karena ayahku meninggalkan ibuku demi wanita lain. Tak lagi aku mengenal cinta,tak lagi aku mengenal pria baik disekitarku.

"iya mi,yaudah mi aku pulang ya,capek nih"jawabku dengan nada tak bersemangat
"yaudah deh,pulang gih sana jangan lupa nanti malem lo harus muasin om wijaya,dia udah nelpon gue,dan dia Cuma mau lo buat muasin dia"
Aku tak menghiraukan perkataannya aku meninggalkan dia bersama assistennya yang setia menemaninya kemanapun mami pergi,kakiku pun lelah seakan enggan untuk melangkah,aku benci pekerjaanku!aku benci duniaku,aku tak mampu meneruskan perjalananku,keringatku terus menetes,tubuhku dingin padahal hari itu cuaca terasa sangat panas hingga menusuk ubun-ubun,tapi entah mengapa tubuhku terasa sangat amat dingin. Mataku gelap,apa yang terjadi?tuhan jangan ambil aku sekarang keluargaku masih membutuhkanku. Pikiranku kacau saat itu aku berfikir malaikat akan datang menjemputku segera.

aku tak lagi mampu menatap jalanan,tak terasa tubuhku jatuh ketanah,dengan setengah sadar aku masih bisa merasakan ada seorang pria yang datang menghampiri tubuhku,mengguncang guncangkan tubuhku dan berusaha menyadarkanku
"hei nona,bangun!!!!apa yang terjadi?"aku takmampu membuka mataku,tapi dengan keadaan setengah tersadar aku mampu merasakan pria itu mengguncang-guncangkan tubuhku sesekali ia menampar pipiku dengan lembut

"hei nona,bangunnnn!!!aku akan membawamu"pria itu mendekap tubhku,menggendong tubuhku untuk membawaku kedalam mobilnya

***
"syukurlah kamu sudah sadar"
"dimana aku?"kataku bingung menatap pria betubuh ideal,berkacamata yang berada disampingku. Dari tatapannya,dari perlakuannya sepertinnya ia orang baik,aku sibuk memperhatikan sudut ruangan rumahnya,tak ada yang istimewa dari ruangan ini.

"kamu berada dirumahku,maaf ya lancang membawamu kesini aku tak tahu rumahmu,aku panik dan bingung harus kemana membawamu"

Aku terseyum kepadanya,kepalaku masih terasa sakit. Sangat amat sakit
"apa yang terjadi denganku"
"aku menemukanmu pingsan dipinggir jalan"
Aku tak mampu mengingat kejadian kemarin kepalaku masih amat sakit
"bagaimana keadaanmu sekarang?sudah lebih baik?istirahat dulu saja,aku akan siapkan sarapan"
"terimakasih"

Ia tersenyum.dari air wajahnya aku mampu membaca ia pria baik dan tulus,tak ada niat buruk yang terlihat dari sorotan matanya.

Aku tak sehina pekerjaankuWhere stories live. Discover now