20 | Pregnant✔️

59.6K 3.8K 64
                                    

Satu bulan sudah sejak makan malam bersama Arthur, Agatha benar-benar terkejut dengan apa yang ia temukan pagi hari ini. Ia hamil! Sungguh kenapa begitu cepat bayi yang di tunggu Arthur tumbuh dalam tubuhnya?

Ia hanya bisa berucap syukur karena Tuhan menghadirkan malaikat kecil di dalam perutnya. Arthur belum mengetahui ini dan beruntungnya ia tidak berteriak saat mengetahui bahwa dirinya tengah hamil saat ini.

Ia mengambil spidol dan memberi nama pada alat kehamilan nya.

Agatha keluar kamar mandi dan menghampiri Arthur yang sedang tertidur tak lupa ia memfoto Arthur dan alat kehamilan nya untuk ia simpan dan upload di waktu yang tepat.

"Arthur!" ucap Agatha membangunkan Arthur yang tengah tertidur dengan pulasnya setelah sholat subuh tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Arthur!" ucap Agatha membangunkan Arthur yang tengah tertidur dengan pulasnya setelah sholat subuh tadi.

"Kenapa hm? Kok bangun lagi sih sayang? Bukan nya kamu lagi mual ya?" tanya Arthur bertubi-tubi, Agatha malah senyum sendiri melihat kondisi muka bantal Arthur.

"Kamu tau gak apa yang mau aku kasih liat?" Arthur menggeleng dan menjawab tidak.

Agatha mengeluarkan hasil tes kehamilan nya ke depan Arthur dan begitu terkejutnya saat Arthur melihat garis dua di dalam alat tersebut.

"I-ini beneran?" tanya Arthur tak percaya, begitu tidak percayanya sampai Arthur mengeluarkan air mata tanpa sadar.

Agatha mengangguk dengan yakin dan Arthur langsung memeluk Agatha mencurahkan kebahagiaan nya dengan tangisan yang begitu haru.

"Aku bersyukur banget Agatha aku di kasih keturunan lagi, ini hari yang aku tunggu dimana kamu kasih tau aku kalo kamu hamil!" pekik Arthur keboh ia menciumi seluruh muka Agatha sampai Agatha kegelian.

"Anak-anak harus tau ini! Pokoknya nanti semua urusan rumah Marisa yang atur kamu cukup duduk manis aja jangan banyak gerak." ucap Arthur sedikit posesif padanya.

"Berlebihan Arthur, aku gapapa kalo soal masak sama urus Stormy karena Stormy ketergantungan sama aku sekarang, oh ya kita juga jangan terlalu percaya sama ini." ucap Agatha menunjuk pada alat kehamilan nya.

"Kita harus ke dokter Arthur." lanjut Agatha tanpa di pikirkan panjang langsung Arthur angguki.

"Oke kita ajak anak-anak sekalian." jawab Arthur ia memasuki kamar mandi dan mandi hari ini ia harus lebih semangat dari hari biasanya.

••

Weekend kali ini di hiasi dengan berbagai kebahagiaan dari mulai Rey yang menjadi ketua tim basket sekolahnya, Anna keterima menjadi perwakilan sekolah untuk menyanyi, Agatha yang di nyatakan hamil dan Stormy yang baru saja mendapatkan guru les untuk memperlancar bahasa indonesia dan koreanya.

Arthur yang mengetahui berita itu pun bahagia berkali-kali lipat, bersyukur tak ia lupakan dari berita ke berita yang lain.

Hari ini mereka sepakat akan mengantarkan Agatha ke dokter untuk mengecek keadaan janin di dalam kandungan nya.

"Bunda jangan kecapean bun biar Storm Anna yang mandiin bunda sama papa aja ke kamar lagi." ucap Anna sembari menghabiskan makan nya.

"Gapapa kok, Stormy tetep bunda yang mandiin Anna jangan terlalu capek juga loh inget itu." jawab Agatha ia mengelus rambut Stormy yang sedang makan makanan yang ia suapi.

"Hari ini Rey gaakan ikut ke dokter ya bun, temen Rey mau pada ke rumah soalnya sebentar lagi, kita mau kerja kelompok gapapa kan?" tanya Rey.

"Gapapa kok Rey di rumah aja, padahal bunda sama papa aja yang ke rumah sakit kalian diem di rumah aja gimana?"

"Mending gitu sih Stormy aja yang di bawa." ujar Arthur santai.

"Boleh deh nanti Anna sama abang tunggu bunda dan papa di rumah, Stormy ikut kalian. By the way Bunda tau gak?" Agatha menengok dan menaikkan sebelah alisnya.

"Stormy nangis tau pas bunda sama papa gak pulang dari acara mewahnya papa." jawab Anna.

"Loh kok gak ngasih tau bunda?"

"Stormy yang larang kata Stormy nanti kalo bilang sama bunda, bunda bakalan di rumah terus dan gak bebas jadi Anna diem aja deh bun, kemana sih bunda sama papa sampe gak pulang?"

"Kami ke hotel papa pusing waktu itu jadi gaakan bisa pulang, kalo di paksain nanti bisa aja kecelakaan kalian mau emangnya? Engga kan." jawab Arthur kemudian.

Semuanya mengangguk tidak mau terjadi kecelakaan jika saja papanya itu membawa mobil dalam keadaan pusing malam dinner.

Setelah selesai melaksanakan makan nya Agatha membawa Stormy ke kamar untuk memandikan Stormy. Ia tidak pernah lupa untuk memandikan Stormy sebenarnya Stormy bisa sendiri untuk mandi namun jika Stormy mandi sendiri adanya tidak bersih jadi Agatha harus turun tangan membersihkan badan Stormy.

"Pake baju simple aja ya Mymy, jangan yang ribet kita ke dokter sebentar abis tu selesai deh pulang lagi. Setelah pulang dari dokter Stormy bobo sama Bunda."

"Iya bun." jawab Stormy sembari mengulurkan tangan nya yang harus Agatha bersihkan.

••

Setelah pulang dari rumah sakit Agatha di nyatakan benar hamil oleh dokter kandungan yang Agatha dan Arthur kunjungi membuat kebahagiaan Arthur tidak pernah pudar dari pagi hingga menjelang siang.

Stormy tertidur di mobil karena sudah tidak kuat menahan kantuknya, dan Arthur memindahkan Stormy ke dalam kamar mereka agar Stormy bisa lebih nyenyak untuk tidur.

Di dalam ruang tamu teman-teman Rey sedang mengerjakan tugas mereka di laptop yang sudah di sediakan, mereka benar-benar bekerja dan tidak banyak bercanda.

"Rey kenapa gak di kasih makanan temen nya?" tanya Agatha saat memasuki rumah.

"Merekanya yang gamau bun." jawab Rey yang masih sibuk mengetik.

"Kalo bunda tanya tuh liat ke bundanya bukan malah sibuk ke laptop, sibuk banget Geffrey?" tanya Agatha sedikit tegas, entahlah hari ini moodnya sedang buruk.

"Maaf bun, bunda lagi gak mood ya? Mending ke kamar deh bun nanti Rey siapin makanan buat anak-anak deh." jawab Rey seperti biasa ia peka terhadap mood Agatha.

Agatha mengerti dan menganggukkan kepalanya. "Tante ke kamar dulu ya." ucap Agatha yang di angguki teman-teman Rey.

••

Tbc

Jangan lupa vote dan komen maaf ya sedikit banget aku kurang mood soalnya hehe.

Next?

BUNDA ATHA Where stories live. Discover now