Pelataran Masjid

8 0 0
                                    

Kala itu hujan membasahi pelataran masjid. Santri-santri lari berdatangan menuju masjid tak peduli basah kuyup. Hari itu adalah hari spesial bagi pesantren ku, yang mana pengumuman kejuaraan lomba akan dilakukan. Semua santri berkumpul saling berbincang. Ada sekat diantara lelaki dan perempuan, seperti sekat dalam hati ku dan hatinya dulu. Namun sekat di hati ku terbuka dengan mudahnya ketika mata ini melihat dengan tidak sengaja. Pantulan cahaya dari pipi yang basah karena air hujan.

Mata ku melihat Sang Puja. Mutia Ekavira namanya seorang santriwati pesantren tetangga yang ku taru hati ku padanya.

Bunga MemoriWhere stories live. Discover now