Dua tahun berlalu. Diriku masih tetap bertahan dalam perasaan itu. Di pesantren apa yang diuntungkan dari menaruh perasaan ke lawan jenis. Media tidakk ada, handphone? Bisa-bisa dihukum ustadz-ustadz. Oiya salah satu cara untuk bisa melihat ya dengan izin keluar pesantren, entah itu jajan atau membeli keperluan. Itu juga harus beralas-alasan. Tiga tahun berlalu masa SMA hampir berakhir, tapi rasa ini selalu hadir dan belum berakhir.
"Mutia mau kuliah dimna?" tanya ku ketika libur semester.
"Maunya sii di negeri tih, aku" jawabnya.
"Semoga berhasil yaa."
"Aamiin, kamu juga tih."
Aku selalu berusaha untuk berbicara dengan Sang Puja Mutia walau sekedar chattingan lewat media sosial.
Rindu ini selalu online, walaupun sedang offline.
YOU ARE READING
Bunga Memori
RomancePerjalanan kehidupan seseorang yang pernah berharap dari masa lalunya. Semua harapan dan impian terwujud ketika masa depannya datang.