Upacara Sakral

4 0 0
                                    

Baju gamis putih dengan jas abu-abu yang menjadi pakaian saat seremonial tersebut. Sorban putih dengan celak di mata ku.

Ku genggam erat tangan calon orang tua ku. Menatap tegas, santai dan tetap fokus.

"Wahai anakku Muhammad Al Fatih ku berikan engkau kepercayaan seutuhnya untuk bertanggung jawab atas anak kandungku,

wahai anakku Muhammad Al Fatih, jikalau engkau marah terhadapnya maka berilah pelajaran yang halus, jikalau ia sedang sedih maka hiburlah dengan sesuatu yang engkau miliki, yaitu Al Qur'an.

Jikalau ia sedang bergembira maka ikut lah bergembira bersamanya. Ingat selalu pesan ku. Berikan selalu hak-hak dirinya maka engkau kan selalu mendapatkan hak mu juga.

Wahai anakku Muhammad Al Fatih saya nikahkan engkau dengan putri bungsu ku, Mutia Ekavira binti Muhammad Hatta dengan maskawin seperangkat alat sholat beserta uang tunai sebesar 15 juta rupiah dan cincin emas bernilai 8 gram dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya Mutia Ekavira binti Muhammad Hatta dengan maskawin tersebut dibayar tunai."

"Sah? Saksi sah? "

"Sahh"

"Alhamdulillah"

Prosesi akad nikah berlangsung haru. Diriku tak pernah menyangka akan menjadi suami dari Sang Puja dulu, Diriku kini bersebelahan dengannya. Menggenggam tangannya erat. Melihat-lihat tamu yang datang.

Kini prosesi sungkeman dengan Orang tua masing-masing dan bergantian. Air mata ku meluncur bebas saat itu. Acara sakral ini sudah terjadi. Kini halal bagi kita berdua apa yang dulu diharamkan.

Aku masih tidak menyangka yang dulu ku kira Mutia tak menaruh hati kepada ku. Malah ternyata rela menunggu dengan jangka waktu yang tak menentu.

Ku cium keningnya dengan melafalkan doa
" Allahumma inni asaluka khoiroha wa khoiro ma jabaltaha , wa audzubika min syarriha wa syarri ma jabaltaha." Kupeluk erat ku terus cium-cium keningnya. Tak percaya akan hal itu.

Teman-teman berdatangan dari berbagai macam daerah. Palembang, Bekasi, Jakarta semua ku undang untuk datang. 

"Gila sii lo tih, sadboy nikah duluan"

Banyak yang memberikan doa-doa baik kepada ku, memang begitu perintah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam.

Kita baru sadar bahwa acara telah selesai. Terbangun di kasur berdua dengan pakaian biasa. Pertama tama aku malu dan kaget. Tapi ya baru ingat kalo sudah halal hehehe.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 17, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bunga MemoriWhere stories live. Discover now