27.

2K 124 48
                                    

Lama banget ya?
Maaf ya🥺

Yunho duduk di salah satu bangku yang berada tak jauh dari pepohonan pinggir trotoar dekat kampusnya, kepalanya menunduk dengan telinga ia sumpalkan dengan benda kecil yang biasa ia gunakan untuk mendengarkan musik, sesekali bibirnya bergumam menirukan irama musik ataupun lagu yang ia dengar, tangan kanannya tampak sibuk mencoret coret sebuah gambar dibuku kecil dan sesekali membuat pola abstrak pada permukaan putih ini.

Dan kebetulan juga, Mingi sedang jalan menuju arah Yunjo yang tanpa ia sadari Yunho telah berada di bangku yang akan ia lewati, perlahan ia mengangkat kepalanya yang menunduk memperhatikan ponsel yang ia pegang,

Mingi mengukir senyum tipisnya kalau matanya menangkap Yunho yang duduk dibangku tanpa melihatnya.

Ia lalu meletakkan ponselnya kedalam saku hodienya dan sedikit mempercepat langkahnya untuk mendekati Yunho.

Bangku yang ia duduki sedikit bergoyang dan membuat Yunho menatapnya dan sedikit membelalakkan matanya.

"Ngapain?" Tanya Mingi dengan matanya yang memincing ke buku kecil Yunho yang sudah dipoles oleh sipemilik.

Yunho memundurkan kepalanya saat kepala Mingi bergerak maju untuk menatap lebih jelas buku kecil yang ada ditangan Yunho.

"Gak ada. " Jawabnya, telunjuknya ia arahkan ke kening Mingi dan sedikit mendorongnya agar menjauh.

Mingi mendesah lalu menyenderkan tubuhnya, "Gak masuk kelas?" Tanyanya.

"Lo gak potong rambut Gi?" Alih Yunho.

Mingi membuang tatapannya kesamping,

"Masih marah gara-gara gue tinggal duluan tadi nih?".

" Nggak tuh".

Yunho terkekeh pelan, "oh berarti gue salah dong".

Mingi diam, namun matanya menatap Yunho, sedikit menggeser tubuhnya untuk lebih dekat dengan Yunho.

"Deket banget, mau apa lo?" Ketus Yunho.

Mingi tak menjawab

"Mm..Mau denger cerita tentang Wooyoungie gak?" Tanya Yunho,

Yunho menghela nafas lalu melepas benda yang melekat ditelingannya.

"Tentang dia yang hampir mati gara-gara Jinwoo".

Tak kunjung mendapat jawaban Mingi yang membelalakan matanya, Yunho memutar bola matanya.

"Gue pergi aja deh, gak guna ngomong Sama tembok".

Yunho hendak berdiri, namun pergerakkannya ditahan cepat oleh Mingi, "Tunggu!! Ceritain sekarang, jangan pergi".

"Yaampun, Yunho harus sabar" Gumam Yunho pelan.

Yunho melihat Mingi dengan gemas,

Iya

Gemas ingin menampol.

Valid no debat pake titik.

Yunho menyamankan posisi duduk nya, ia sedikit berdehem dan menghela nafas nya.

Yunho mulai menceritakan semuanya, kejadian beberapa tahun silam yang hampir merenggut nyawa seorang Jung Wooyoung,

(Baca dibagian chapter 25 ya sayang²ku biar jelas hehew ketauan Young males ngetik panjang, ataupun copy🤭🤭)

Mingi mendengarkannya dengan serius, keningnya mengkerut ketika mendengarkan Yunho menyebut nama bandit sialan itu, tangannya terkepal

"Makanya gue sesayang itu Sama Wooyoung, gue gak Mau dia kenapa napa, lo tau kan alasan gue yang selalu ada disamping Wooyoung, gue mau ngelindungi dia, udah itu aja".

Promise You? We Meet Again . °Woosan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang