16.

2.4K 270 41
                                    


This is road to you is too far
I'm so sick that i can't stop crying
We can not let go our memories
That hold you like this
Dear My Love
I can't live without you love
-Dream Me-

🌻🌻🌻

San duduk termenung didepan balkon kamarnya, ditangannya ada sebuah Diary Book berwarna pink yang didepan sampulnya ia hias bersama Jian dengan tulisan tangan dan 2 buah foto.
Sesekali San mengelus permukaan Diary tersebut sembari tersenyum simpul.

"Masih gak percaya banget" gumam San.

Ini tepat 1 tahunnya orang terkasihnya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.
San tertawa kecil mengingat kejadian itu, "Kok kamu tega banget ninggalin aku?".

San membuka diarynya menatap satu lembar kertas yang sudah tercoret.

'San membelikan ku buku diary, aku suka'

'San yang baik hati, pria tampanku yang sangat baik hati'

'Aku bisa menulis banyak hal dibuku ini, San yang terbaik❤'

'Terimakasih San'

'I love u san'.

San tersenyum sedikit, "Love u too ji" gumamnya.
Tak terasa airmatanya mengalir.

Ia mengadahkan kepalanya keatas untuk menyeka airmatanya.

(Mari undur sejenak untuk Flashback)

Flashback Satu tahun yang lalu....📌

San berlari dari koridor depan rumah sakit setelah ia turun dari taxi.
Mobilnya sendiri bahkan ia tinggal didepan toko kue Wooyoung, tapi kuncinya ia bawa.
Pikirannya kalut sampai tak sadar ia mengendarai mobilnya sendiri saat ke toko.
Jadinya begitu ada taxi lewat ia langsung menyetopnya.

San sampai didepan kamar rawat Jian, disana ada beberapa dokter dan perawat telah menunggu.

Dokter yang menangani Jian lantas maju mendekati San, satu tepukan lembut ia berikan dipundak San, dengan kepala ia gelengkan.

Seruan satu perawat membuat kedua tungkai kaki San lemas dan terjatuh duduk.

"Nyonya Jian sudah tidak ada tuan".

Disitulah San menangis sejadi-jadinya bahkan hampir menghantam wajah salah satu dokter kalau saja Mingi yang baru saja datang menghentikkannya.

"Kau" tunjuk San pada dokter yang ia ketahui spesialis bedah, "Apa yang kau lakukan?!! KENAPA KAU TAK MENYELAMATKAN JIAN? KENAPA KAU TAK LANGSUNG MENGOPERASINYA HAH?".

Dada San naik turun dengan cepat, nafasnya memburu dengan wajah memerah.

"San stop!!" terdengar suara dan gerakkan Mingi yang menahan kepalan tangan San yang hendak melayangkan bogemannya.

Mingi sendiri baru saja keluar dari dalam kamar rawat Jian.

"Kalian" tunjuk San ke semua dokter dan perawat dengan mata tajam.

"Kenapa tidak bisa menyelamatkan Jian" lirihnya setelah itu ia terduduk dengan tangan menutup wajah dan mengeluarkan tangisannya.

Dokter Song mendekati San, "Maafkan kami nak, kami sudah berusaha semampu kami, dan Jian memilih pergi itu tandanya ia menyerah, Tuhan menyayanginya, sekali lagi kami mohon maaf" ujar Dokter Song.

Mingi membuang wajahnya saat melihat San, sahabatnya sejak kecil sampai sekarang ini, menangis meraung-raung. Ini pertama kalinya ia melihat San menangis seperti itu.

Promise You? We Meet Again . °Woosan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang